Minggu, 24 November, 2024
Informasi Damai
radikalisme

radikalisme

MEMBONGKAR SEKOLAH RADIKALISME II

Narasi
Dalam tulisan sebelumnya Membongkar Sekolah Radikalisme telah dijelaskan tentang siapakah murid, mata pelajaran, dan guru dalam sekolah radikalisme. Tulisan ini akan membahas tentang metode dan metodologi pembelajaran dalam sekolah radikalisme. Sekolah radikalisme memiliki dua metode dalam pembelajaran; fitnah dan adu domba. Saat ini, khususnya di Indonesia ini fitnah telah merajalela. Apa yang tidak ada dianggap ada dan apa yang tidak terjadi dianggap terjadi. Informasi menjadi tidak jelas kebenarannya. Hal ini ...
Read more 0

Membongkar Sekolah Pemikiran Radikalisme

Narasi
Judul di atas sengaja tidak menggunakan istilah pendidikan. Karena pendidikan selalu dan terus menerus mengarahkan anak didik untuk mampu mengatasi masa depan berikut segala problem yang ada. Pendidikan menitikberatkan anak didik untuk menjadi dirinya sendiri tanpa adanya doktrin masa lalu yang kaku. Ajaran-ajaran agama merupakan panduan untuk menatap masa depan, demi kehidupan yang lebih layak. Berbeda dengan pendidikan, sekolah, minimal menurut saya pribadi, tidak hanya berisi pendidikan tapi juga pelajaran. ...
Read more 1

Mewaspadai Agenda Radikalisme dalam Berita Hoax

Editorial
Media sosial menjelma menjadi arena pertarungan baru bagi perang opini yang tidak lagi konstruktif, tetapi justru saling menikam dan menanamkan kebencian. Dalam pertarungan tersebut berita bohong dan menyesatkan (hoax) menjadi senjata yang sangat diandalkan. Berita hoax mudah viral di tengah masyarakat yang “malas” memeriksa kembali validitas konten dan kredibilitas sumber berita. Sesaknya berita dan konten hoax di dunia maya merupakan tantangan bagi kemajemukan dan perdamaian bangsa. Pasalnya hoax telah menjadi ...
Read more 0

Meluruskan Makna Fa’i dan Ghanimah

Keagamaan
Fa’i dan Ghanimah adalah istilah yang digunakan untuk sebuah harta yang diperoleh umat Islam dari kaum musyrikin. Kedua istilah ini ramai digunakan pada masa-masa penaklukan Islam pada abad pertama Islam termasuk pada masa awal-awal perkembangan Islam di Jazirah Arab. Istilah ini kembali ramai digunakan saat ini oleh kelompok radikal terorisme baik di Indonesia maupun di negara-negara lain dengan asumsi bahwa mengambil harta kekayaan mereka yang tidak seagama adalah halal baik ...
Read more 0

Peran Ulama dan Umara Memberantas Bibit Radikalisme

Narasi
Problem kebangsaan dan kebhinekaan kita lagi mengalami tantangan yang luar biasa. Berbagai fitnah dan propaganda bertebaran di dunia maya, bahkan al-Qur’an pun diikut sertakan dalam pusaran kegaduhan di dunia maya. Hemat saya, radikalisme agama bisa dibagi ke dalam tiga aspek. Pertama, paham keagamaan seseorang yang cenderung fundamental, fanatik aliran, tekstual dalam membaca sumber hukum Islam dan konservatif dalam menghadapi perkembangan zaman. Kedua, kondisi sosial yang semakin berubah, berbagai bentuk keragamaan ...
Read more 0

Menolak Terorisme, Tapi Menyuburkan Radikalisme

Kebangsaan
Sungguh ironi, kita sudah menjadi saksi bagaimana kata yang sebenarnya diingatkan oleh Nabi SAW untuk tidak mudah diumbar secara liar saat ini bertebaran bebas di ruang publik. Kafir mengkafirkan seolah menjadi lumrah dan sekaligus menjadi senjata untuk mengutuk orang lain baik berbeda agama, berbeda keyakinan, berbeda aliran dan bahkan berbeda pendapat. Lumrahnya kata kafir diperjual-belikan di muka umum berjalan beriringan dengan maraknya penanaman kebencian terhadap mereka yang berbeda. Masyarakat Indonesia ...
Read more 0

Membentengi Remaja dari Bahaya Propaganda

Narasi
Aksi Lone Wolf kembali terjadi. Kali ini dilakukan seorang remaja berusia 22 tahun di Cikokol Tangerang Banten. Diberitakan, pelaku berinisial SA itu menyerang secara membabi buta menggunakan golok serta melempar sumbu menyerupai bahan peledak ke pos polisi Cikokol pada Kamis (20/10) pagi. Akibat aksi brutal tersebut, tiga polisi terluka di bagian dada dan punggung (tempo.co). Lagi-lagi kita melihat seorang remaja telah termakan hasutan kelompok radikal sehingga berani melakukan aksi nekat ...
Read more 0

Tragedi Tangerang, Sebuah Propaganda Terorisme

Narasi
Aneh bin ajaib manakala seorang pemuda berinisial SA “nekat” menyerang polisi hanya karena mempertahankan penempelan sticker. Mestinya, ia tak mau berurusan dengan polisi dengan cara menuruti pelarangan penempelan atau bahkan tidak coba-coba ingin menempelkannya. Namun berbeda kasus manakala seorang pemuda berusia 22 tahun ini mengemban “misi suci” (sesuai keyakinan dari kelompoknya) berjihad menegakkan khilafah dengan cara “mengorbankan diri”. Secara dzahir, khilafah yang selalu diperjuangkan tidak pernah mendapatkan tempat. Tiada wilayah ...
Read more 0

Membedah Fitnah Propaganda Pasca Aksi Terorisme

Editorial
Seorang remaja inisial SA (22 tahun) mengejutkan kita semua atas serangan nekatnya terhadap aparat kepolisian di Tanggerang. Meski sempat dilumpuhkan, remaja ini sempat melukai 3 anggota polisi. Aksi tersebut mengingatkan kita pada aksi yang serupa yang dilakukan remaja dengan inisial IAH (18 tahun) di salah satu Gereja di Medan. Banyak pengamat mengatakan aksi SA tersebut masuk dalam kategori “Lone Wolf” yakni aksi tunggal tanpa perintah dan terikat jaringan secara langsung. ...
Read more 0

Waspada Lone Wolf Baru

Budaya
Beberapa bulan yang lalu kita dikejutkan dengan kenekatan seorang anak remaja yang mencoba melakukan bom bunuh diri di Gereja di Medan. Ia adalah remaja dengan inisial IAH (18) yang terbukti melakukan aksi dengan sendiri atau dikenal dengan istilah lone wolf (serigala tunggal). Kejadian itu sangat disesalkan, bahkan orang tua pun tidak menyadari perubahan drastis sang anak ke arah pemikiran dan sikap radikal. IAH mengalami radikalisasi diri sendiri (self radicalization) melalui ...
Read more 0