Adakah sesuatu yang lebih mendalam dari sekadar menjadi bagian dari kelompok? Adakah tujuan yang lebih luhur dari mengukuhkan identitas diri dalam barisan yang seragam? Pertanyaan-pertanyaan filosofis ini seyogianya meresap ke dalam sanubari setiap individu, khususnya di tengah gelombang eksklusivitas komunal yang kian menguat di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Fenomena ini, yang seringkali berakar pada interpretasi sempit terhadap nilai-nilai agama, budaya, atau bahkan ideologi politik, berpotensi menggerus fondasi ...
Read more 0 Samachatul Maula
Samachatul Maula Posts
Kita sedang menyaksikan sebuah era yang saya istilahkan sebagai fitnah al-kubra kontemporer, sebuah kekacauan besar di mana panggung geopolitik global tidak lagi sekadar menjadi arena persaingan antar-negara-bangsa dalam kerangka Westphalian yang kita kenal. Ia telah bertransformasi menjadi sebuah ekosistem yang membara, lahan basah bagi persemaian ideologi-ideologi radikal transnasional yang mengancam tatanan sosial dan spiritual umat manusia. Konflik-konflik yang meletus, dari jantung peradaban Islam di Timur Tengah hingga sudut-sudut dunia lainnya, ...
Read more 0 Setiap tahun, sayup-sayup takbir menggaung, disusul prosesi penyembelihan hewan kurban yang menjadi penanda salah satu hari raya penting bagi umat Islam. Namun, mari kita sejenak menelisik lebih jauh, melampaui hiruk-pikuk ritual tahunan ini. Sesungguhnya, gagasan “pengorbanan” atau kurban adalah sebuah pilar kuno yang mengikat erat tiga agama besar dunia: Yudaisme, Kristen, dan Islam. Pusat dari narasi ini adalah kisah fundamental tentang ujian ketaatan Ibrahim (Abraham) yang legendaris, sebuah kisah yang ...
Read more 0 Hiruk pikuk lini masa media sosial kerap menyajikan kita pemandangan yang serba cepat berubah. Satu tren viral hari ini, esok lusa sudah tergantikan oleh kehebohan baru. Di tengah riuhnya konten-konten yang memperebutkan perhatian itu, ada satu narasi optimis yang sayup-sayup namun konsisten bergaung selama dua tahun terakhir dari lanskap keamanan nasional kita: “Fenomena Nihil Serangan”. Sebuah frasa yang menyejukkan, menandakan ketiadaan serangan teroris skala besar yang berhasil mengoyak ketenangan publik. ...
Read more 0 Indonesia, sebuah panggung peradaban yang tak henti menyuguhkan lakon dialektis antara partikularitas dan universalitas, adalah laboratorium raksasa bagi pertemuan gagasan-gagasan besar umat manusia. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika,” yang acap kali kita lantunkan nyaris sebagai mantra, sejatinya adalah sebuah postulat filosofis yang berani, lahir dari rahim sejarah panjang negosiasi identitas di Nusantara. Lebih dari sekadar rekognisi atas pluralitas etnis, agama, dan budaya, ia adalah komitmen ontologis terhadap kesatuan dalam keragaman. Pancasila, ...
Read more 0 “Satu ons praktik lebih berharga daripada berton-ton khotbah,” demikian pernah diungkapkan oleh Mahatma Gandhi. Kutipan ini dengan tajam menyentil sebuah fenomena yang kerap kita saksikan: kualitas beragama seringkali diukur dari frekuensi ritual, padahal esensinya terletak pada kedalaman internalisasi nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Keadilan, kejujuran, keberanian bersuara, semangat gotong royong, dan amanah adalah inti yang seharusnya membentuk karakter. Namun, pertanyaan mendasar muncul: sejauh mana idealisme ini benar-benar membumi, ataukah ia ...
Read more 0 Era digital membawa arus perubahan yang begitu deras, membentuk lanskap sosial kita dengan cara yang tak terbayangkan sebelumnya. Bagi generasi muda Indonesia, interaksi sosial kini tak lagi hanya terbatas pada tatap muka. Media sosial dan platform daring lainnya telah menjadi arena utama, namun ironisnya, kemudahan konektivitas ini seringkali justru mendorong kita untuk berkumpul dalam “ruang gema” – lingkungan di mana pandangan kita terus-menerus dikonfirmasi oleh orang-orang yang sepaham, sementara suara-suara ...
Read more 0 Indonesia, sebagai sebuah entitas bangsa-negara yang dibangun di atas fondasi pluralitas sosio-kultural yang luar biasa, tengah menghadapi tantangan subtil namun signifikan terhadap kohesi sosialnya. Data empiris mutakhir dari Survei Pemuda dan Media (PMD) 2024 mengindikasikan sebuah tendensi yang meresahkan di kalangan generasi muda, yakni preferensi untuk membangun interaksi sosial secara eksklusif dalam lingkaran identitas primordial, khususnya keagamaan. Fenomena yang dapat dikonseptualisasikan sebagai “intoleransi pasif” ini—bukan penolakan aktif terhadap perbedaan, melainkan ...
Read more 0 Peran perempuan dalam membangun peradaban adalah keniscayaan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Jauh sebelum konsep kesetaraan gender modern digaungkan, Islam telah datang dengan membawa revolusi sosial yang signifikan dalam mengangkat derajat perempuan. Pada masa Jahiliyah, perempuan seringkali dipandang rendah, menjadi objek warisan, bahkan praktik keji seperti penguburan bayi perempuan hidup-hidup lazim terjadi. Kehadiran Islam menghapus tradisi-tradisi biadab ini dan memberikan hak-hak dasar yang sebelumnya tidak dimiliki perempuan, seperti hak ...
Read more 0 Perjanjian Hudaibiyah, sebuah episode penting dalam sejarah Islam, memberikan pelajaran mendalam tentang prioritas maslahat umat (kesejahteraan umat) dalam menghadapi konflik. Ketika Rasulullah SAW dan para sahabat berupaya memasuki Makkah untuk umrah, mereka dihadapkan pada penolakan dari kaum Quraisy. Meskipun kondisi perjanjian tampak kurang menguntungkan bagi umat Islam pada awalnya, Rasulullah SAW dengan kebijaksanaan yang luar biasa menerimanya. Keputusan ini didasari oleh visi jangka panjang bahwa perdamaian akan membuka jalan bagi ...
Read more 0