Rabu, 3 Desember, 2025
Informasi Damai
Archives by: Samachatul Maula

Samachatul Maula

0 comments

Samachatul Maula Posts

Sekolah dan Akar Kekerasan : Bagaimana Menyikapinya?

Sekolah dan Akar Kekerasan : Bagaimana Menyikapinya?
Narasi
“Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup; pendidikan adalah kehidupan itu sendiri.” – John Dewey Pernyataan filosof John Dewey ini merangkum esensi terdalam dari sebuah institusi pendidikan. Sekolah bukanlah semata pabrik pencetak nilai akademis, melainkan makmal peradaban tempat seorang manusia muda pertama kali belajar menjadi bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, urgensi mewujudkan lingkungan belajar yang harmonis dan inklusif melampaui kepatuhan regulasi semata; ia adalah keharusan filosofis, sosial, dan antropologis. Ketika sebuah sekolah gagal menumbuhkan rasa ...
Read more 0

Meneladani Sisi Hakiki Pahlawan dalam Era Digital

Meneladani Sisi Hakiki Pahlawan dalam Era Digital
Narasi
Bangsa ini terlalu sering mengenang para pahlawan dengan gegap gempita—upacara bendera, kisah perjuangan, dan simbol-simbol keberanian. Dalam ruang publik, pahlawan kerap diidentikkan dengan keberanian fisik: sosok yang gagah, menantang maut, dan rela berkorban di medan laga. Narasi ini membentuk imajinasi heroisme nasional yang kokoh, namun juga menyisakan satu persoalan mendasar: apakah keberanian selalu harus berwujud pertumpahan darah? Apakah perjuangan hanya berarti perlawanan terhadap penjajahan fisik? Kini, delapan dekade setelah Proklamasi, ...
Read more 0

Waspada Jerat “Divide et Impera” atas Nama Agama

Estafet Moderasi Beragama; Dilema Mendidik Generasi Alpha di Tengah Disrupsi dan Turbulensi Global
Narasi
Dalam panggung politik global, sejarah mencatat bahwa agama adalah instrumen yang memiliki dua sisi mata uang: paling efektif untuk menggerakkan massa menuju kemaslahatan, namun sekaligus senjata paling berbahaya ketika dimanfaatkan untuk memecah belah. Di Indonesia, memori kelam politik pecah belah bukanlah konsep asing. Strategi ini dulu diterapkan oleh kolonialisme Belanda, yang secara sistematis mengeksploitasi identitas etnis dan agama demi melanggengkan kekuasaan. Kini, di era demokrasi modern, taktik serupa bangkit kembali ...
Read more 0

Isu Khilafah dalam Situasi Chaos

Benarkah Menolak Baiat pada Khilafah Matinya Su’ul Khotimah?
Narasi
Isu seputar khilafah secara periodik kembali mencuat di ruang publik Indonesia, terutama pada masa-masa ketidakstabilan sosial, politik, maupun ekonomi. Kelompok-kelompok tertentu kerap memanfaatkan situasi ini dengan mengusung gagasan bahwa sistem khilafah adalah satu-satunya solusi untuk mengatasi permasalahan bangsa. Narasi semacam ini tidak hanya problematis dari sisi historis dan filosofis, tetapi juga berpotensi mendelegitimasi Pancasila sebagai fondasi bangsa, yang dapat membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Khilafah dalam Tinjauan Sejarah dan ...
Read more 0

Penguatan Literasi Digital untuk Ketahanan Pemuda Masa Kini

Photo 2025 10 29 13.47.41
Narasi
Kita hidup di zaman yang oleh sosiolog Manuel Castells disebut sebagai Network Society, sebuah jejaring sosial yang dibangun di atas fondasi teknologi informasi. Dalam pusaran ini, lahir dua generasi; Gen Z dan Gen Alpha yang tak pernah mengenal dunia tanpa layar sentuh dan koneksi nirkabel. Mereka bukan sekadar pengguna, melainkan native speakers dari bahasa digital. Namun, di balik kemudahan akses yang menjanjikan utopia pengetahuan, tersembunyi sebuah paradoks etis dan tantangan ...
Read more 0

Santri Menatap Panggung Global

Photo 2025 10 23 12.26.16
Narasi
Santri sering dipersepsikan secara simplistik hanya sebagai penjaga tradisi, tekun mengaji di pesantren, dan hidup dalam lingkup lokal yang terisolasi. Namun, narasi ini adalah sebuah reduksi historis yang gagal menangkap kedalaman dan dinamika sosial kontemporer santri. Santri adalah entitas dinamis yang berhasil memadukan spiritualitas, nasionalisme, dan potensi global. Sejarah mencatat bahwa melalui Resolusi Jihad 1945, mereka menegaskan bahwa cinta tanah air (hubbul wathon) bukanlah sekadar sentimen romantis, melainkan implementasi otentik ...
Read more 0

Anak di Peta Digital: Merebut Kembali Ruang Bermain dari Ancaman Maya

Anak di Peta Digital: Merebut Kembali Ruang Bermain dari Ancaman Maya
Narasi
Dalam rentang dua dekade, peta dunia anak-anak telah bergeser secara fundamental. Jika dahulu tawa dan teriakan riang mengalir di lapangan kampung yang berdebu, kini ruang bermain mereka tak lagi dibatasi tembok, melainkan membentang luas di cakrawala layar gawai. Game online telah menjelma menjadi poros baru aktivitas, menawarkan imajinasi tanpa batas, interaksi global yang cepat, dan bahkan potensi ekonomi yang menggiurkan. Namun, di balik kilaunya, tersembunyi sebuah ironi: kemajuan ini juga ...
Read more 0

Negara Islami: Dari Bayang-Bayang Khilafah ke Etika Sosial yang Membumi

Negara Islami: Dari Bayang-Bayang Khilafah ke Etika Sosial yang Membumi
Narasi
Narasi tentang “Negara Islami” selalu bersemayam di ruang perdebatan publik kita, bagai hantu masa lalu yang terus menghantui masa depan. Sejak Khilafah Turki Utsmani runtuh pada 1924, bayangan akan sebuah utopia politik dengan label Islam terus bergentayangan. Sebagian melihatnya sebagai proyek formalistik: sebuah bendera, sebuah nama, sebuah struktur tunggal yang kaku, yang diklaim sebagai satu-satunya jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Namun, di balik seruan tersebut, kita perlu bertanya: benarkah ...
Read more 0

Memadamkan Kebisingan dengan Moderasi : Transformasi Dakwah Moderasi Gen Z

Photo 2025 09 19 11.13.34
Narasi
Gen Z punya beban sejarah yang unik. Mereka mewarisi Indonesia, sebuah proyek peradaban yang dibangun di atas fondasi toleransi, gotong royong, dan dialog. Sejak awal, para pendiri bangsa dan ulama kita sadar bahwa Islam di Nusantara harus lentur, akomodatif, dan tidak kaku. Mereka menanamkan benih Islam moderat yang berdialog dengan budaya lokal sekaligus modernitas, dan benih itu kini tumbuh menjadi pohon rindang yang kita nikmati hari ini. Namun, dunia yang ...
Read more 0

Memitigasi Kekecewaan Rakyat agar Tidak Dieksploitasi Kelompok Kepentingan

Memitigasi Kekecewaan Rakyat agar Tidak Dieksploitasi Kelompok Kepentingan
Narasi
Kekecawaan rakyat adalah sebuah bara, jika dibiarkan saja, bisa saja bisa membakar keutuhan sebuah bangsa. Sejatinya rakyat adalah yang berkuasa, sebab mereka adalah pihak yang dilayani. Mereka berhak mendapatkan apa yang telah mereka bayarkan dan apa yang dijanjikan bagi mereka. mereka bisa menuntut layaknya pasien yang telah memabayar di rumah sakit. Kekecewaan mereka bisa menjadi api besar jika tidka dikelola dengan baik dan dapat menjadi jalan masuk radikalisasi yang mengancam ...
Read more 0