Fiqih Medsos: Prinsip dan Etika Bermedia Sosial dalam Islam

Fiqih Medsos: Prinsip dan Etika Bermedia Sosial dalam Islam

- in Keagamaan
6347
0

Pertama, dalam menggunakan medsos berniatlah lillahi taala dan berusaha untuk meggapai rdiho Allah agar yang kita lakukan mendapat pahalan.

إنما الأعمال بالنيات الحديث

“sesungguhya seluruh perbuatan itu harus dengan niat”

Kedua, menulis adalah amanah yang akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat. Jangan sampai menulis menjadi penyebab kita yang menghantarkan ke neraka.

فويل لهم مماكتبت ايديهم البقرة 79

“ maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri”

Ketiga, selalu merasa diawasi Allah ketika menulis status , mengupload dan mendownload serta men-share apapun di media sosial.

وأن عليكم لحافظين )10( كراما كاتبين (11) يعلمون ما تفعاون (ألإنفطار 10-12)

“Sungguh banyak malaikat yang selalu mengawasi kalian , para malaikat itu selalu mencatat perbuatan perbuatan kalian mereka mengetahui semua perbuatan kalian”.

Keempat, menyebarkan hal yang bermnafaat dan mempunyai tujuan baik berupa ilmu amar maruf nahi munkar dan nasehat.

وقولوا للناس حسنا (البقرة 83)

“Serta berkatalah yang baik kepada manusia”

Kelima, jadilah seperti lebah hanya mengambil yang baik dan tidak memberi kecuali yang baik .

Di antara taqorrub kepada Allah dengan medsos adalah menyebarkan ayat qur’an dan tafsirnya dan menyebarkan hadis dan syarahnya.

Keenam, jangan menulis status yang tidak bermanfaat seperti keluar rumah, makan siang karena hal tersebut membuang waktu kita dan waktu pembaca.

Ketujuh, jangan jadikan medsos sebagai pembunuh keikhlasan dan jauhi riya seperti memosting kegiatan ibadah.

قال النبي صلي الله عليه وسلم من سمع سمع الله به ومن يراني يراني الله به ( صحيح البخاري ج5 ص 2383 )

Barang siapa ingin didengar orang Allah jadikan didengar orang dan di akhirat tidak mendapatkan apa apa. Demikian pula barang siapa ingin dilihat orang , Allah mewujudkannnya dan di akhirat tidak dapat apa –apa.

Kedelapan, mengecek kebenaran berita sebelum menyebarkan berita bohong atau hukum syariat yang belum pasti. Jangan menyebar setiap berita yangg didapat

كفي بالمرء كذبا أن يحدث بما سمع

“Cukuplah seseorang itu berbohong, jika menceritakan semua yang ia dengar”

Kesalahan pertama pada pihak yang memulai berita bohong (hoax), kesalahan selanjutya pada yang menshare-nya. Jangan menshare status atau berta kecuali setelah mengetahui siapa penulisnya. Biasanya kita tidak pandai menulis status tapi hanya pandai menshare status tulisan atau berita.

Kesembilan, memilih siapa yang kita ikuti dan hati-hati karena hal tersebt adallah tanggung jawab. Menjadi follower teman atau anggota group dari sebuah kebathilan adalah haram.

عن أبي مسي رضي الله عنه عن النبي صلي الله عليه وسلم قال مثل الجليس الصالح والسوء كاحمل المسك ونافخ الكبير فحامل المسك إما أن يحذيك وأما أن تبتاع منه وأما أن تجد منه ريحا طيبة وأما أن تجد ريحا خبيثة

“ Pemisahan teman duduk yang baik denga yang tidak baik seperti penjual minyak wangi dan soorang pandai besi . Adapaun penjual minyak wangi terkadang ia akan menawarkan minyaknya kepadamu dan terkadang ia akan memberimu dan terkadang juga kamu akan mendapatkan darinya bau yang wangi . Adapaun teman duduk yang tidak baik seperti seorang pandai besi kalau tidak membakar pakaianmu pasti kamu akan mencium darinya bau yang tidak sedap” . Hendaknya kita menangkal kebathilan yang muncul di medsos.

Kesepuluh, hendaknya menerapkan kaidah dalam ilmu hadis tentang majhul (tidak diketahui). Siapa yang disebut majhul ? bagaimana berinteraksi dengan majhul ?

Majhul Ain = tidak diketahui namanya

Majhul Hal = tidak diketahui keadaannnya. Orang-orang majhul tidak diterima keterangannya dan perkataannya

Kesebelas, barang siapa yang pernah menyebarkan kebathilan kemudian ia bertaubat maka ia wajib menjelaskan kesalahan dan kebathilan yang disebarkan.

ألا الذين تابوا وأصلpوا وبيونوأ (البقرة 160)

“Kecuali mereka yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan kebenaran”

Kedua belas, jangan sekali kali mencuri status orang lain dan mengambil keuntungan dari sesuatu yang bukan milik kita. Kita harus menyebutkan pemilik status tersebut. Silaturrahi melalui media sosial jangan sampai menghilangkan silaturrahmi yang sesungguhnya. Pahala silaturrahmi ada di pertemuan fisik bukan di dunia maya.

Ketiga belas, jangan terburu buru menyalahkan pendapat orang lain atau mengomentari sesuatu yang belum dipahami maksud penulisnya dan tetap menjaga husnudhon

عن أبي هريرة عن النبي صلي الله عليه وسلم قال أيكم والظن فإن الظن أكذي الحديث ولا تجسسوا ولا تحاسدون ولا تدابروا ولا تباغضوا وكونوا عبادة الله أخوانا

“ Takutlah kalian akan berprasangka karena berprasangka adalah ucapan bohog besar. Janganlah kalian saling iri, saling hasut, saling membenci dan saling membelakangi dan jadilah kamu sekalian hamba Allah yang bersaudara” (HR. Bukhari).

Keempat Belas , berhati-hatilah memilih kata selalu menggunaka kata-kata yang baik lembut dan sopan walaupun berhadapan degan orang yang tidak sepedapat atau orang yang kita benci

عن المقدام بن شريخ عن أبيه عن جده قال قلت يارسول الله دلني علي عمل يدخلني الجنة فقال إن من موجبات المغفرة بذل السلام وخسن الكلام ( النعجم الكبيرج 22/ص 180)

“Wahai Rasulullah Saw tunjukkan kepadaku amal perbuatan yang membuatku masuk surge, Beliau menjawab sesungguhnya hal yang pasti mendapat ampunan adalah orang yang mengucapkan salam dan perkataan yang baik dan sopan”.

عن عبد الله بن عمرو أن رسول الله صلي الله عليه وسلم قال إن في الجنة غرفة يري ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها فقال أبو موسي الاشعري لمن هي يارسول الله قال لمن الأن الكلام وأطعم الطعام وبات الله قائما والناس نيام ( مسند أحمد أبن حنبل ج 2/ص 173)

Sesungguhnya di surge ada istana m luarnya terlihat dari dalam dalamnya terlihat dari luar . Abu Musa Asy’ary bertanya untuk siapa itu Ya Rasulullah ? Rasulullah menjawab untuk yang lembut ucapannya dan yang suka memberi makan dan sholat di waktu malam ketika orang semua orang terlelap tidur.

Facebook Comments