Mamah Super; Merajut Damai Dalam Keluarga

Mamah Super; Merajut Damai Dalam Keluarga

- in Narasi
887
1
Mamah Super; Merajut Damai Dalam Keluarga

Kedamaian dunia mulai diguncang kembali dengan sederet peristiwa mengundang duka. Kejadian penembakan membabi buta oleh sekelompok orang di dua masjid di wilayah Christchurch, Selandia Baru, merupakan tindakan diluar kemanusiaan. Dengan dalih tujuan politis kelompok, mereka melakukan tindakan keji tak bermoral yang melukai segenap hati dan perasaan masyarakat dunia. Seluruh negara mengecam aksi brutal, terorisme, dan kekerasan yang dilakukan tersebut, oleh siapapun, dimanapun tanpa terkecuali.

Indonesia pun saat ini kembali berhadapan dengan aksi terorisme yang mengancam keamanan dan kedamaian negara. Dilansir dari Kompas.com, ledakan keras terjadi ketika proses penangkapan terduga teroris di salah satu rumah di Jalan Cenderawasih, Sibolga, Sumatera Utara(13/3/2019). Terduga teroris, Husain alias Abu Hamzah berhasil diamankan kepolisian, akan tetapi istri dan anaknya diduga melakukan bom bunuh diri yang menyebabkan keduanya tewas serta mengakibatkan kerusakan parah sejumlah rumah yang ada di sekitarnya. Pengaruh ideologi radikalisme yang kuat dalam keluarga menjadi alasan ibu dan anak tersebut melakukan bom bunuh diri.

Keluarga sejatinya menjadi tempat yang damai, penuh kasih dan sayang antar anggotanya. Orang tua menjadi pilar dalam menjaga iklim keluarga, mengatur kebutuhan, serta menumbuh kembangkan karakter positif pada buah hatinya. Sosok Ibu yang merupakan makhluk penuh kasih adalah motor utama dalam menciptakan suasana cinta dalam keluarga. Peran yang besar diemban oleh ibu, terutama dalam merawat dan mengawasi tumbuh kembang anak.

Mamah (sebutan lain ibu) menjadi tokoh panutan bagi keluarga. Sifat penuh kasih yang dimilikinya menjadi modal seorang mamah untuk mendekatkan anggota keluarga dan merupakan kunci bagi terbentuknya keharmonisan. Bermodal kecerdasan dan kasih sayang, seorang mamah mampu mengolah emosi dan mencairkan suasana dalam keluarga. Keintiman penuh kasih yang dilakukannya dapat menjadi jalan untuk membentuk karakter keluarga serta menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam aktivitas sehari-hari.

Baca juga :Lakon Perempuan Radikal Atau Srikandi Persatuan?

Contoh sederhana, mamah mengajarkan anaknya untuk bertutur kata sopan kepada setiap orang, menghormati orang yang lebih tua, menyayangi binatang, membuang sampah pada tempatya, dan lain sebagainya. Dalam mengingatkan kesalahan anak pun, mamah melakukan dengan penuh kehati-hatian agar tidak melukai perasaan sang anak. Penanaman melalui tutur kata yang lembut disertai cinta kasih akan jauh lebih efektif, karena pesan yang disampaikan dapat langsung dirasakan secara batin (melalui hati atau perasaan) dan hal itu akan lebih mengena dalam mendorong perilaku terpuji.

Peran filterisasi juga merupakan tugas seorang mamah. Selain menanamkan nilai kebaikan, menyaring setiap informasi dan pengetahuan yang masuk dalam keluarga sudah menjadi kewajiban mamah. Karena setiap informasi yang masuk belum tentu benar dan cocok untuk dikonsumsi anggota keluarga. Media berbau kekerasan, paham garis keras serta hal yang tidak sesuai dengan peri kemanusiaan harus disaring, agar tidak mempengaruhi suami dan anak. Hal itu bertujuan menjaga iklim damai dalam keluarga. Oleh karenanya, para mamah zaman now, juga dituntut untuk mengikuti perkembangan informasi dan cakap bermedia sosial.

Penanaman nilai positif yang kuat dan berkelanjutan sejak dini akan membuahkan generasi tahan banting, penuh kasih dan cinta damai. Karakter yang telah dibentuk dari keluarga, akan berbanding lurus dengan keberlangsungan hidup anak itu sendiri, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Moral positif yang ditanamkan, perlahan akan menyebar ke lingkungan sekitarnya dan akan berlanjut sampai sang anak berkeluarga.

Mamah menjadi sosok dibalik kesuksesan moral keluarga. Melalui kecerdasan dan kasih sayangnya kepada keluarga, mamah merajut cinta damai dalam rumah tangga. Sosok super yang menjadi rekan ayah dalam membina keluarga. Dengan terciptanya keluarga yang penuh cinta, maka kedamaian, keamanan dan kebahagiaan senantiasa mengiringi perjalanan keluarga itu sendiri. Harta yang paling berharga adalah keluarga.

Facebook Comments