Membangun Interaksi di Sosial Media Menangkal Hoax Sampai Akarnya

Membangun Interaksi di Sosial Media Menangkal Hoax Sampai Akarnya

- in Narasi
1203
1
Membangun Interaksi di Sosial Media Menangkal Hoax Sampai Akarnya

Media sosial merupakan sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia Virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki merupakan bentuk media sosial yang paling digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Menurut Utari menjelaskan dan menyimpulkan: media sosial merupakan sebuah media online di mana pada penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi. Berpartisipasi dalam arti seseorang dengan mudah berbagi informasi, menciptakan konten atau isi yang ingin disampaikan kepada orang lain, memberikan komentar terhadap masukan yang diteriamanya dan seterusnya. Semua dapat dilakukan dengan cepat dan tak terbatas.

Maka tidak mengherankan, apabila media sosial menjadi salah jalur yang paling efektif untuk menyebar kebohongan atau sering disebut hoax di era sekarang ini. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna media sosial yang sulit dibendung. Baik dari kalangan anak-anak sampai dengan orang tua sudah dengan fasih dalam menggunakan gadget untuk berkomunikasi. Namun, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum secara penuh memiliki pengetahuan yang meluas tentang sosial media, sehingga membuat sebagian dari mereka gampang sekali menerima berita bohong atau hoax.

Berangkat dari situ, hubungan komunikasi, interaksi akan terjalin antara manusia satu dengan manusia lainya sangat dibutuhkan. Selain dalam ilmu sosial, hubungan sosial tercermin dalam interaksi sosial yang mengacu pada hubungan antara dua orang atau lebih. Di mana hubungan timbal balik antara individu satu dengan yang lainya akan melahirkan dasar dari struktur sosial. Ini juga menjadi sebuah upaya untuk meruntuhkan hoax yang senantiasa menghantui masyarakat. Di mana dengan interaksi tersebut seseorang diajak untuk bersama-sama memerangi hoax.

Hal ini seusia dengan Soejono Soekamto yang berpendapat bahwa interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun sistem dalam hubungan sosial. Walgito juga memberikan pendapat, bahwa adanya hubungan timbal balik dalam interaksi sosial dapat memberikan pengaruh terhadap individu atau kelompok lain. Interaksi sosial juga berpengaruh terhadap kelompok dengan kelompok lain yang saling berhubungan.

Baca juga :Merawat Persaudaran dengan Melawan Hoax

Pesatnya perkembangan teknologi sekarang, kita bisa mengakses beberapa situs sosial media seperti Facebook, Twitter, we chat line, dan ini bisa kita akses di mana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan koneksi internet dan ini juga membuat arus komunikasi sangat besar dan pesat. Van Dijk dalam buku Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosio Teknologi mengemukakan bahwa media sosial adalah pusat media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat dari medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.

Dari pemahaman ini, sudah seharusnya media sosial dijadikan jaringan untuk menangkal hoax. Dengan pendekatan interaksi yang baik, akan mengantarkan seseorang pada titik penguatan solidaritas di dunia maya tersebut. Yang kemudian akan membangun komunikasi yang membangun. Komunikasi yang menjadi jalan untuk memberantas hoax sampai dengan akarnya.

Tangkal Hoax di Media Sosial

Setiap manusia memiliki kebutuhan hidup yang bervariasi. Tidak terkecuali kebutuhan berkomunikasi. Di era digital saat ini seseorang dapat memilih media komunikasi sesuai dengan kebutuhannya. Sebagaimana fungsi media yang dapat dijadikan sumber informasi. John Vivian menyebutkan arti penting suatu media biasanya dapat dijadikan sebagai sumber Informasi dan hiburan.

Di lain sisi kemajuan teknologi komunikasi saat ini menunjukkan grafik yang terus meningkat. Bahkan sejak kemunculan jejaring sosial atau media sosial, mengantarkannya pada era budaya populer. Saat ini untuk mengakses media sosial dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah dan cepat, tidak perlu membawa laptop ataupun komputer, cukup melalui smart phone seseorang dapat dengan mudah berkomunikasi kepada siapapun. Selain itu peran media sosial juga tampak menggunakan media massa konvensional dalam menyebarkan berita maupun informasi.

Kemajuan inilah yang seharusnya disikapi dengan positif, di mana kita seharusnya menjadikan kemajuan teknologi ini sebagai upaya untuk menangkal kejahatan di sosial media. Baik sebuah berita kebohongan/hoax atau ujaran kebencian yang kerap kali meresahkan masyarakat. Dan salah satunya untuk menangkal kejahatan tersebut, ialah dengan menggunakan interaksi di sosial media. Karena interaksi yang baik di sosial media akan membangun opini-opini yang sangat menyehatkan pembaca, dan tentunya akan memberikan pengetahuan baru untuk setiap orang. Yang kemudian akan merujuk pada kerukunan dalam bersosial media.

Facebook Comments