Mewujudkan Nitizen Cerdas Melalui Siskamling Sosmed

Mewujudkan Nitizen Cerdas Melalui Siskamling Sosmed

- in Narasi
921
1
Mewujudkan Nitizen Cerdas Melalui Siskamling Sosmed

Selain sandang, pangan dan papan, kebutuhan primer masyarakat modern adalah internet. Dengan internet, bisa menjadi pintu untuk mendapatkan segala jenis informasi. Internet menjadikan seseorang memudahkan berkomunikasi dan merajut persaudaraan yang tidak terikat ruang dan waktu. Begitu tinggi manfaat internet dalam kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat tidak bisa melepaskan dunia maya.

Meskipun kebutuhan primer dalam kehidupan masyarakat sekarang, internet bila tidak dimanfaatkan secara bijak dan tepat, bisa menjadi bumerang. Lihat saja bagaimana berita bohong (hoax) yang ada di internet dapat memecah kerukunan yang sudah dibangun. Internet ibarat pisau, tergantung siapa yang memanfaatkannya, tatkala seorang yang memanfaatkan seorang koki maka, pisau tersebut menjadi alat untuk mempermudah untuk menciptakan makanan. Saat pisau ada di tangan perompak, maka pisau itu menjadi senjata untuk merampas harta beda bahkan menghilangkan seseorang. Begitu juga internet, tergantung siapa yang memakai.

Kebaikan internet juga diiringi dengan keburukan internet, hoax merupakan salah satu titik keburukan dari kebaikan internet. Hoax menjadi ancaman yang serius bila dibiarkan tanpa ada tindakan yang serius. Hoax mengaburkan fakta dan kebaikan yang ada di internet. Hoax menjadi seseorang buta atas kebenaran-kebenaran yang ada. Hoax harus menjadi musuh bersama untuk mewujudkan masyarakat yang rukun di era keterbukaan ini.

Ironinya, banyak masyarakat yang belum mengetahui cara menggunakan sosial media secara sehat, banyak dari mereka yang muda membagikan segala jenis informasi tanpa menyaring dan sering sebelum membagikannya. Dalam riset tersebut menyebutkan bahwa 72% responden memiliki kecenderungan untuk membagikan informasi yang bagi mereka adalah penting, tanpa meverifikasinya terlebih dahulu.

Dalam riset tersebut juga menjelaskan bahwa saluran terbanyak penyebaran berita bohong dijumpai di sosial media; yakni facebook di urutan pertama, kemudian disusul Whatsapp kemudian diikuti oleh instagram . Riset ini dilakukan terhadap 1.032 responden yang menggunakan telepon genggam di penjuru Indonesia. Melihat riset ini, memberikan gambarkan mengenai hoax menjadi musuh yang sangat berbahaya dalam diri internet yang begitu tinggi manfaatnya.

Baca juga :Siskamling; Amar Ma’ruf Di Dunia Maya

Membangun “infrastruktur” sosial yang tahan banting dalam segala hal mengenai kabar buruk, harus dibangun dari semua golongan. Sosial merupakan bentuk kumpulan satu individu dengan individu lainnya kemudian membuat kumpulan masyarakat hingga membuat sebuah negara. Dengan asumsi ini, setidaknya dalam membangun tatanan sosial diperlukan individu-individu semuanya.

Hal pertama mengenai kesadaran bersama mengenai individu. Kesadaran individu satu sama lain akan membentuk kesadaran yang luas sehingga menguburkan kebohongan yang beredar; baik “individu” yang memiliki kewenangan secara hukum dan “individu” sipil untuk menghentikan produksi dan penyebaran hoax. Peran kedua ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain, sebab pengguna internet bukan robot tetapi user merupakan “individu-individu” yang memiliki perasaan.

“individu” yang memiliki kewenangan adalah pemerintah, di mana pemerintah harus tegas terhadap orang-orang yang memproduksi hoax. Dengan ketegasan tanpa memandang bulu siapa yang memproduksi, maka akan memiliki produksi hoax akan menurut. Dalam pengamatan penulis, hoax masih banyak karena ketegasan pemerintah yang kurang dalam menanganinya. Iya, penulis memahami bagaimana keterbatasan tenaga yang dimiliki oleh pemerintah.

Keterbatasan tersebut, kehadiran “individu” sipil dalam pemberantasan hoax sangat diperlukan. Pemerintah tidak bisa mengawasi secara penuh kehidupan sosial media masyarakat, kehadiran masyarakat harus melengkapi kekurangan pemerintah. Masyarakat harus aktif dalam menghentikan, serta melaporkan tatkala melihat hoax yang beredar di beranda sosial media pribadi. Dengan berhenti menyebarkan informasi yang kurang jelas sumbernya, setidaknya mengurangi terjadinya kekurangan hoax tersebut.

Untuk mewujudkan masyarakat yang aktif dalam menangkal hoax, maka diperlukanlah masyarakat yang mengerti mengenai dampak hoax, serta memahami bagaimana cara menggunakan sosial media secara sehat. Di sini diperlukan “individu” yang memiliki pengetahuan yang diiringi dengan empati yang tinggi. Kehadirannya sangat penting dalam “mengedukasi” masyarakat yang awam terhadap kesehatan internet.

Yang terpenting saat ini dalam menciptakan tatanan masyarakat yang damai, maka harus diimbangi dengan para figur negarawan yang santun. Masyarakat saat ini disuguhi dengan derama-derama perdebatan satu negarawan dengan negarawan yang membuat kerja sama mengenai pembentukan masyarakat yang damai menjadi rusak. Setidaknya, seorang negarawan dengan negarawan lain memperlihatkan perdebatan yang santun, agar fans fanatiknya tidak saling bertengkar satu sama lain.

Di akhir tulisan ini, penulis ingin menegaskan bahwa individu antar individu di masyarakat sudah mulai sadar, kemudian harus diperkuat dengan figur individu yang bisa menyatukan antar golongan. Terlebih saat ini, di mana Pemilu yang sangat rawan terhadap perpecahan. Stop perdebatan yang memperpecah keharmonisan masyarakat.

Facebook Comments