Persekawanan nasional dalam ragam kemajemukan kita kini semakin mendapatkan perhatian serius oleh segenap elemen bangsa, tak terkecuali oleh pemerintah sendiri. Sebab persekawanan itu harus diakui mulai memudar. Atau lebih ekstrimnya, ada kelompok-kelompok tertentu yang secara sengaja ingin memudarkannya. Kelompok inilah yang selanjutnya disebut kelompok radikal. Alih-alih mengatasnamakan ajaran agama, mereka tidak saja melakukan pentakfiran terhadap umat lain yang tidak sealiran dan/atau seagama. Lebih dari itu, mereka juga tidak segan-segan melakukan ...
Read more 0 Damai
“Kalau jadi orang hindu jangan jadi orang India, kalau jadi Islam jangan jadi orang Arab, kalau jadi Kristen jangan jadi orang Yahudi. Tetaplah jadi orang Indonesia dengan Adat dan Budaya Nusantara yang kaya raya ini”. (Ir. Sukarno) Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang besar, terbentang luas dari Sabang samapi Merauke dengan segala surga alam berada di dalamnya. Namun selain kekayaan alamnya Indonesia juga kaya akan kearifan lokalnya berupa kebudayaan, ...
Read more 0 Hubungan antara agama dengan kebudayaan merupakan sesuatu yang ambivalen. Di dalam menggunakan Tuhan dan di dalam mengungkapkan rasa indah akan hubungan manusia dengan “Sang Khalik”, agama-agama kerap menggunakan kebudayaan secara massif. Kita dapat melihat hal ini, umpamanya, ikon-ikon, patung-patung, lukisan-lukisan, atau prosesi-prosesi pada saat penyaliban Isa al-Masih. Bahkan, drama politik biasa seperti terbunuhnya Sayyidina Hussein, cucu Nabi Muhammad di tangan Yazid, yaitu Muslim bin Aqil, di kota Karbala (sekitar 150 ...
Read more 0 Dengan beragamnya suku bangsa dan etnis di negeri ini, banyak sekali kekayaan khazanah pengetahuan dan tradisi lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penguatan wawasan dan ideologi kebangsaan. Pengetahuan dan kearifan tersebut telah lama dipraktekkan oleh masyarakat Indonesia yang telah membentuk nilai dan karakter dalam berhubungan antar individu, antar masyarakat maupun antara manusia dengan alam sekitar. Kearifan lokal merupakan seperangkat nilai tentang kebijaksaaan, kearifan dan keluhuran yang menjadi cara pandang masyarakat ...
Read more 0 “Yang bukan saudaramu seiman, adalah saudara dalam kemanusiaan.” Sayyidina Ali bin Ali Thalib. Komposisi masyarakat Indonesia yang beragam adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Oleh Nur Kholis Madjid, ditegaskan bahwa keragaman atau perbedaan yang diterima tanpa perselisihan merupakan rahmat Allah yang membawa kebahagian dan perdamaian abadi. Sebaliknya, perbedaan yang diterima dengan perselisihan dan permusuhan akan membawa pada kesengsaraan. Maka dalam konteks Indonesia yang beragam, pernyataan Imam Ali bin Abi ...
Read more 0 Tonggak awal sejarah persatuan bangsa dimulai jauh sebelum kemerdekaan, sebelum penjajahan, bahkan sebelum islam mendiami tanah air. Gajah mada, nama yang besar karena sumpah palapannya, mengawali persatuan di bumi nusantara sejak abad ke-14. Kitab Negarakertagama karya Empu Prapanca menyebut wilayah di bawah kekuasaan Majapahit (Jawa) meliputi pulau Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Papua, Maluku, Malaysia, Brunei, Singapura, dan sebagian kecil Philipina selatan dengan nama nusantara. Nama “nusantara” masih terus digunakan ...
Read more 0 Sejarah Islam telah mencatat, bahwa Rasulullah SAW mempersatukan para sahabatnya yakni kaum Muhajirin dengan kaum Anshar yang terdiri dari berbagai macam suku dan kabilah kedalam suatu ikatan (ukhuwah) masyarakat yang kuat, senasib, dan seperjuangan. Setiap kaum Muhajirin dipersaudarakan dengan kaum Anshar seperti layaknya saudara kandungnya sendiri. Kaum Muhajirin di dalam kehidupannya ada yang bermata pencaharian sebagai pedagang dan ada pula yang bertani mengerjakan lahan kaum Anshar. Bahkan untuk menciptakan aman ...
Read more 0 Masih menarik dan relevan apa yang pernah diucapkan mendiang Bung Karno dalam beberapa puluh tahun yang lalu. Dalam sebuah pidatonya, Presiden RI pertama itu berkata: “Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!.” Secara substantif, isi pidato Bung Karno adalah untuk memperkuat tali persaudaraan dan sekaligus mengingatkan ...
Read more 0 “Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya”. (KH. Abdurrahman Wahid) Kata-kata bijak dari Gus Dur tentang bagaimana memuliakan manusia tanpa harus melihat status keagamaan yang mengikatnya. Itu harus direalisasikan dalam bentuk kemanusiaan tanpa identitas, atau marga, apalagi jabatan yang disandangnya. Lepas dari itu semua, berbagai sentimen keagamaan sering dijadikan sumbu untuk menyulut peperangan dan penindasan terhadap kemanusiaan. Dua tahun lalu, tahun 2015, ratusan orang Rohingya terombang-ambing di parairan Asia Tenggara dan tahun ...
Read more 0 Fitrah Indonesia ialah berdiri di atas kemajemukan suku, agama, ras dan budaya. Kemajemukan bangsa inilah yang menjadikan kita kuat, dengan spirit gotong royong untuk saling bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Kemajemukan bangsa ini dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika terbukti sudah final dan mampu merajut persatuan bangsa secara komprehensif. Tetapi kebhinnekaan bangsa kita akhir-akhir ini seolah mengalami ujian maha dahsyat, salah satunya dipelopori oleh kelompok radikal. Mereka getol menyebar ujaran kebencian, ...
Read more 0