Kemajuan teknologi informasi yang cukup pesat saat ini ternyata tidak diimbangi dengan kemajuan budaya masyarakat dalam mengelola informasi secara baik. Imbas tak terelakkan kita menghadapi tantangan dengan budaya masyarakat yang mudah menghujat, mencacimaki, memftnah, menghasut bahkan mengajak kekerasan. Anehnya, perilaku demikian sering dihadapkan pada apologi dogmatis kebebasan berpendapat. Pertanyaannya apakah perilaku budaya yang berpotensi memecah belah persatuan, mengancam distengrasi, menyulut konflik dan mengajak kekerasan dapat diamini sebagai bagian dari kebebasan ...
Read more 0 Damai
Damai
Interaksi terhadap dunia maya merupakan keniscayaan di era digital ini. Salah satu tantangannya adalah menyikapi dinamika propaganda negatif. Siapapun dan dimanapun berpotensi terkena dan sengaja atau tidak ikut menyebarkan atau bahkan memproduksi propaganda tersebut. Aksi bersama dalam kontrapropaganda negatif dibutuhkan guna mencegah dan melawannya. Alih-alih melawan propaganda negatif, jangan sampai secara tidak sengaja justru menimbulkan propaganda negatif yang baru. Hal yang penting untuk dilakukan dalam mencegah dan melawannya adalah dengan ...
Read more 0 Propaganda negatif yang terus menggerogoti masa depan bangsa ini berlangsung tiada henti. Dengan dalih ajaran/ayat agama, propaganda digerakkan, dan akhirnya membelah masyarakat. Pembelahan bahkan nyaris dan sudah menjadi gerakan gerakan radikal, juga menjadi teroris. Luar biasa! Ayat agama malah membelah kebinekaan bangsa, dan merusak tatanan dan pondasi kebangsaan kita. Inilah yang terjadi. Jalan hidup kebangsaan kita sering koyak, ketika ayat agama justru digunakan alat propaganda negatif. Tidak ada kedalaman ilmu ...
Read more 0 Merawat kebhinnekaan dan pluritas atas bangsa ini ternyata bukanlah sesuatu yang mudah. Kasus yang dilatarbelakangi oleh isu SARA dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini meningkat dengan begitu pesatnya. Sepertinya masyarakat dengan mudah terpancing oleh provokasi-provokasi amatiran yang memang secara sengaja ingin merusak rasa persaudaraan dan toleransi. Alih-alih ingin memberikan fakta, namun dalam realitasnya justru mengandung informasi yang palsu alias hoax. Media sosial atau dunia maya menjadi perantara komunikasi massa ...
Read more 0 Jaringan kelompok radikal di Indonesia terus berdiaspora. Melalui propaganda, banyak WNI yang terhasut menjadi partisan mereka. Sementara, pemerintah tidak memiliki aksesibiltas yang cukup untuk menggalang “ide damai” ke setiap sudut pelosok daerah. Meski internet telah memangkas batas teritori yang memungkinkan setiap pengguna bertatap muka secara virtual, tetapi, seperti disebut James Brook dalam Resisting the Virtual Life, komunikasi virtual selalu bersifat destruktif. Kabar terakhir, Datasemen Khusus 88 Antiteror bersama Kemensos memulangkan ...
Read more 0 Ketika membaca sejarah tentang gelar yang digunakan dalam sistim pemerintahan Islam maka yang akan ditemukan yang biasanya diberikan kepada setiap penguasa atau pemimpin Islam adalah gelar Khalifah, Imam, atau Amirul Mukminin. Sayyidina Abu Bakar Assiddiq diberikan gelar sebagai Khalifaturrasul (Khalifah Rasul atau pengganti Rasullullah Saw). Sayyidina Umar bin Khattab digelar Khalifah khalifaturrasul atau pengganti pengganti Rasul, tetapi istilah itu kepanjangan sehingga diganti Amirul Mukminin. Istilah Amirul Mukminin pertama kali muncul ...
Read more 0 Musim tekonologi menjadikan peperangan tidak saja berbentuk fisik namun juga media. Pun, efeknya sangat memilukan dan merata di kalangan masyarakat. Jika perang fisik hanya dirasakan satu atau sekelompok orang yang secara zahir berada di satu tempat, namun peperangan media membuat orang di seluruh dunia merasakan kepiluan hati yang cukup mendalam. Lihatlah betapa terdapat kelompok muslim yang selalu mengatasnamakan agama dalam menyebar kebencian di dunia maya. Mereka membenci sesame manusia dalam ...
Read more 0 Sepanjang tahun 2016 dan masih berlanjut pada tahun ini, ada dua narasi provokatif yang secara konsisten ditebar di tengah masyarakat. Narasi-narasi ini diproduksi, dikembangkan dan dimainkan untuk mengekslusi perorangan dan kelompok dan membelah masyarakat dalam bingkai saling curiga dan membenci. Dua narasi tersebut; pertama, narasi komunis dikembangkan pada aparat, pejabat dan masyarakat untuk menggolongkan mereka sebagai ancaman (the threat) dan kedua, narasi syi’ah yang diarahkan kepada tokoh agama dan kelompok ...
Read more 0 Dalam acara diseminasi hasil penelitian “Perempuan dan Fundamentalisme di Indonesia” yang diselenggarakan di The Wahid Institute, Lies Marcoes-Natsir, Direktur Rumah Kita Bersama (Rumah Kitab) menyatakan bahwa perempuan harus dilibatkan dalam proses deradikalisasi, sebab cara pandang, persepsi dan rasa yang dialami perempuan akan menjadi pertimbangan utama bagi usaha menahan hasrat kekerasan seorang anak. Penelitian Yayasan Rumah Kitab atas peran dan posisi perempuan dalam gerakan fundamentalis Islam dilakukan dengan menggunakan pendekatan feminis ...
Read more 0 Pada umumnya manusia cenderung dikuasai oleh hawa nafsu untuk merasa menang dan benar sendiri dalam berbagai hal. Abu Bakar Al-Warraq berkata :“Jika hawa nafsu mendominasi, maka hati akan menjadi kelam, Jika hati menjadi kelam, maka akan menyesakkan dada. Jika dada menjadi sesak, maka akhlaknya menjadi rusak. Jika akhlaknya rusak, maka masyarakat akan membencinya dan iapun membenci mereka”. Menurut sebuah riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari, demikian juga riwayat dari ...
Read more 0
