Jumat, 22 November, 2024
Informasi Damai
Archives by: Ahmad Kamil

Ahmad Kamil

0 comments

Ahmad Kamil Posts

Salam Kebangsaan Perekat Persaudaraan

Salam Kebangsaan Perekat Persaudaraan
Narasi
Adalah suatu fakta, pasca reformasi semangat beragama juga identitas agama semakin mewarnai lingkungan kita. Tak jarang ruang publik yang seharusnya netral dan akomodatif terhadap semua kelompok agama, justru semakin eksklusif, akibat atribut, identitas, serta simbol-simbol agama tertentu semakin dominan. Salah satunya adalah tentang salam keagamaan yang dilontarkan di kegiatan-kegiatan publik. Salam keagamaan ini dalam praktiknya didominasi agama tertentu, sementara agama-agama lain tidak mendapatkan tempat. Memang sudah ada terobosan dengan salam ...
Read more 0

Toleransi Resiprokal Pancasila dan Agama

Toleransi Resiprokal Pancasila dan Agama
Narasi
Pernyataan Yudian Wahyudi, Kepala BPIP yang baru saja dilantik, bahwa agama adalah musuh terbesar Pancasila membuat debat hubungan agama dan Pancasila kembali mengemuka lagi. Meskipun Yudian sendiri sudah mengklarifikasi bahwa ia tak bermaksud mempertentangkan keduanya, sebab konteks pembicaraannya adalah oknum yang mereduksi dan mempolitisasi agama, tetapi pro-kontra sudah ramai di sosial media. Secara konseptual hubungan keduanya sudah final dan selesai. Agama-agama di Indonesia menerima Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila mengakui ...
Read more 0

Pelajaran dari Eks-ISIS: Jangan Tertipu Propaganda Atas Nama Agama

Pelajaran dari Eks-ISIS: Jangan Tertipu Propaganda Atas Nama Agama
Narasi
“Saya sangat lelah di sini, jadi kami sangat berterima kasih jika ada (yang memaafkan kami)”, demikian ungkapan penyesalan Nada, salah satu WNI eks-ISIS. Bagi Nada, ISIS telah menipu dirinya begitu juga dengan ayahnya. Janji manis ISIS hanyalah isapan jempol belaka. Surga yang mereka janjikan, ternyata neraka yang didapat. Perekrutan yang dilakukan oleh ISIS dengan membajak agama dan selalu menjadikan agama sebagai embel-embel dalam usahanya menarik simpati khalayak membuat orang tertipu. ...
Read more 0

Merawat Akal Sehat Publik di Sosial Media

Merawat Akal Sehat Publik di Sosial Media
Narasi
Wajah media sosial kita seharusnya penuh dengan kedamaian dan rasionalitas. Media sosial harus jadi perekat kemanusian antara sesama. Akan tetapi, dalam realitasnya, wajah media sosial kita penuh dengan debu kotor. Debu kotor itu berbentuk ujaran kebencian, irrasionalitas, rasisme, intoleransi, paham-paham radikal, hoax, dan sederet konten negative lainnya. Buruknya wajah media sosial kita memang tak lepas dari sifatnya sendiri yang bersifat maya. Karena bersifat maya, akibatnya setiap orang bisa lebih leluasa ...
Read more 2

Bangun Generasi Toleran dengan Pendidikan Agama Substantif!

Bangun Generasi Toleran dengan Pendidikan Agama Substantif!
Narasi
Penyangkalan dan penegasian terhadap liyan adalah dua sikap yang menghinggapi sebagian besar anak bangsa saat ini. Penyangkalan ini terlihat dengan menganggap bahwa hanya kelompoknya saja yang benar, yang lain adalah salah. Akibatnya, penegasian terhadap orang/kelompok lain dengan memberikan cap kafir, sesat, bidah, masuk nereka, sembari diiringi tindakan ujaran kebencian, hoax, caci-maki menjadi hal yang lumrah dijumpai, terutama di media sosial. Kedua sikap ini mengakibatkan dis-harmoni: kedamaian rusak, rasa persaudaraan hilang, ...
Read more 2

Manusia, Khalifah Penjaga Kelestarian Alam

Manusia, Khalifah Penjaga Kelestarian Alam
Narasi
Minggu-minggu ini, beberapa wilayah Indonesia terkena banjir. Jabotabek sebagai daerah terparah. Akibat kepungan banjir, hampir semua aktivitas masyarakat berhenti, dan total kerugian diperkirakan Rp 1 triliun (kompas, 3/1/20). Banyaknya bencana di negeri ini, tidak lepas dari ulah tangan manusia itu sendiri. Tidak ada keseimbangan alam, penggundulan hutan, pembakaran lahan, dan sederet tindakan destruktif dan pencemaran lingkungan lainnya. Dalam konteks inilah, kita perlu taubat ekologis, yakni taubat untuk kembali memfungsikan manusia ...
Read more 1

Keluar dari Lingkaran Intoleransi

Keluar dari Lingkaran Intoleransi
Narasi
Adalah sebuah fakta, bahwa orang-orang intoleran itu sejatinya hanya segelintir orang, tetapi mereka terorganisir. Sedikit, tetapi berisik. Sebaliknya, pihak yang mendambakan perdamaian berada dalam jumlah yang banyak, tetapi tidak bisa berjamaah. Mayoritas, tetapi diam. Gemerlap kamajuan informasi dan teknologi ditambah penetrasi dari media sosial membuat manusia bisa mencukupi dirinya sendiri. Apa-apa yang diinginkannya tinggal klik, sudah tersedia di depan mata. Efek paling nyata adalah pudarnya budaya gotong royong di tengah-tengah ...
Read more 0

Jihad Membingkai Nasionalisme di Era Digital

Jihad Membingkai Nasionalisme di Era Digital
Narasi
Era sekarang adalah era digital. Semua serba cepat, on-line dan instan. Hanya dengan ngeklik di smartphone semua kebutuhan manusia hampir terpenuhi, baik itu sandang, pangan, transportasi, maupun kebutuhan komunikasi. Pendek kata, internet telah memberikan semuanya kepada milenial. Dalam hal ini, peran negara “hampir-hampir” sudah digantikan oleh internet. Belum lagi dikaji –seperti diungkapkan Mahfud MD (2018) –jika era digitalisasi berbasis skill dan otak, sementara nasionalisme sebagai ekspresi bela negara justru berbasis ...
Read more 1

Daerah Perbatasan dan Urgensitas Wawasan Nusantara

Daerah Perbatasan dan Urgensitas Wawasan Nusantara
Narasi
Daerah perbatasan sebuah negara merupakan hal yang paling penting dijaga, demi eksistensi sebuah negara. Bela negara yang secara tersurat dalam UUD 1945 Pasal 27-30 juga UU No. 3 Tahun 2002 merupakan hak dan kewajiban setiap anak bangsa. Menjaga daerah perbatasan tentu tidak boleh berhenti pada tataran fisiknya saja, melainkan harus masuk ke dalam ranah terpenting, yakni non-fisik. Non-fisik yang dimaksud di sini adalah menjaga loyalitas, kesetiaan, nasionalisme, serta berusaha agar ...
Read more 2

Ormas Moderat Harus Bersatu Melawan Radikalisme

Narasi
Narasi kebencian, intoleran, dan radikalisme semakin menguat di tengah masyarakat. Catatan Kontras (14/11/2018) menunjukkan, bahwa intimidasi dan kekerasan atas nama agama masih terus meningkat dan berulang-ulang dari tahun ke tahun. Budaya damai dan saling memahami menjadi terpinggirkan. Fenomena ini menjamur seiring dengan munculnya organisasi-organisasi berhaluan keras, tak mengakui Pancasila, dan bercita-cita mengubah NKRI. Terbukanya pintu kebebasan berpendapat dan berserikat dijadikan oleh beberapa oknum ormas untuk kembali lagi memperjuangkan ide-ide khilafah, ...
Read more 0