Sepanjang tahun 2022 ini, kelompok radikal begitu familiar menggunakan dalih apologies “Tidak sesuai syariat Islam”. Narasi demikian digunakan untuk menyerang hukum bernegara, ideologi Pancasila dan prinsip keragaman yang dianggap tidak sesuai ajaran Islam itu. Lantas, bagaimana agar kita bebas dari narasi-narasi tersebut di tahun 2023? Titik Temu Korelasi Nilai Kebangsaan dengan Nilai Etis Al-Qur’an Tentu yang dapat kita lakukan adalah membangun semacam (pendalaman) atas segala nilai-nilai hukum negara yang ada. ...
Read more 0 Amil Nur fatimah
Amil Nur fatimah Posts
Ada dua kebenaran etis ayat Al-Qur’an yang sejatinya menjadi titik-temu antara toleransi dan sikap saling melindungi. Meniscayakan kesadaran: bahwa perbedaan bukan hanya menjadi jendela pembatas, melainkan diekpresikan dalam bentuk kebersamaan saling melindungi. Secara substansi, prinsip “lakum dinukum wa liya diin” (Qs. Al-Kafirun:6) sebetulnya bukan menjadi tembok pemisah. Perbedaan sebagai sunnatullah justru dikokohkan oleh (Qs. AL-Mumtahanah:8) bahwasanya kita dituntut berbuat baik dan berlaku adil atas non-muslim yang tidak memerangi umat Islam. ...
Read more 0 Kala kita kritisi, apa yang melatarbelakangi perilaku pencopotan label Gereja Reformed dalam tenda bantuan gempa bumi Cianjur itu? Mengapa bantuan dari non-muslim dituduh kristenisasi? Saya rasa, ini adalah fakta penyakit kronis intolerant yang mampu menghilangkan akal-sehat, rasa iba dan matinya rasa kemanusiaannya seseorang di tengah duka akibat bencana. Tentu, perilaku yang demikian sama-sekali tidak berdasar pada nilai Al-Qur’an. Al-Qur’an pada dasarnya adalah kebenaran Tuhan yang mampu membawa jalan rahmat dan ...
Read more 0 Dengan sikap angkuh beberapa oknum mencopot label Gereja Reformed di tenda bantuan gempa bumi Cianjur. Mereka bertindak seolah menjaga “marwah/kehormatan agama”. Merasa “najis” dibantu oleh yang berbeda agama dengan sebuah alasan demi kehormatan agama dan lain sebagainya. Lantas, mengapa yang dicopot hanya label (tulisan) Gereja reformed saja? Mengapa tidak mencopot tenda dan menolak semua bantuan yang diberikan? Pertanyaan ini sebetulnya mengacu ke dalam sebuah kondisi bahwa perilaku amoral yang semacam ...
Read more 0 Judul Buku : 300 Hari di Bumi Syam: Perjalanan Seorang Mantan Pengikut ISIS Penulis : Febri Ramdani Tahun : Januari 2020 Terbitan : Milenia Tebal : 392 Halaman ISBN : 978-623-9164-83-6 Selama ini, telah begitu banyak penjelasan secara komprehensif tentang bahayanya gerakan khilafah bagi bangsa ini, namun hanya berakhir usang ke dalam tuduhan islamophobia saja. Dari kondisi yang demikian, Saya rasa kita tidak sekadar butuh fakta argumentatif, melainkan butuh fakta ...
Read more 0 Jika kita amati, budaya Samin tampaknya memiliki porsi yang sangat strategis dalam menangkal ideologi trans-nasional. Tertuang dalam prinsip “sedulur sikep” yang mengikat. Berorientasi ke dalam dimensi etis akan (cinta tanah air). Sebagaimana dalam sejarahnya, masyarakat Samin pernah berjuang melakukan penolakan dan perlawanan terhadap segala kebijakan di era Belanda mau-pun Jepang. Karena keteguhan budaya mereka yang sangat anti terhadap segala bentuk kolonialisme, atau-pun hegemoni ideologis dari luar. Sehingga, prinsip budaya Samin ...
Read more 0 Satu hal yang perlu kita ketahui mengenai bangkitnya Taliban di Afghanistan. Bahwa, mereka-mereka ini sebetulnya (bukan) penyandang kejayaan Islam yang patut untuk kita apresiasi. Apalagi bersimpati untuk bergabung ke sana. Kita tidak boleh salah-kaprah dalam memahami itu. Karena, Afghanistan memang sejak dulu, seperti “berlian” yang sedang diperebutkan oleh berbagai kelompok dan berbagai aliran Muslim di sana. Termasuk ISIS dan Taliban inilah yang sama-sama gencar dan berhasrat keras ingin mengejar berlian ...
Read more 0 Sejatinya, kita perlu menghidupkan kultur dialog dan musyawarah di era pandemi ini. Sebab, keadaan kita yang sedang dalam kondisi (tertimpa musibah pandemi covid-19) ini, kita justru sering-kali salah-kaprah dalam memahami dan sering-kali mudah terprovokasi, dengan narasi-narasi yang sengaja ingin menggagalkan kita dalam berjuang menghadapi musibah pandemi ini. Sehingga, dengan menghidupkan semacam dialog dan musyawarah, niscaya kita akan lebih tahu, lebih mengerti, lebih memahami dan lebih menyadari akan fakta dan keadaan ...
Read more 0 Tampaknya, kita perlu “menutup telinga” untuk tidak mendengarkan segala hasutan para Bughat di era pandemi ini. Kenapa? Karena para Bughat inilah yang secara sengaja ingin memporak-porandakan kita di tengah wabah. Misalnya: Masyarakat yang asalnya telah memiliki kesadaran untuk taat protokol kesehatan dan mau untuk vaksin, tiba-tiba berubah pikiran. Setelah para Bughat ini mencoba menghasut dan memprovokasi masyarakat agar lalai, melanggar dan bahkan menolak segala ikhtiar untuk melawan wabah. Sehingga, berawal ...
Read more 0 Pernahkah kita memahami, ketika Allah SWT menurunkan syariat untuk berkurban. Sebagaimana sejarah-awal mula Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih anak-nya yang bernama Ismail. Tetapi, kenyataan demikian justru “gagal”. Karena Allah SWT tidak pernah sedikit-pun menghendaki penyembelihan itu terjadi dan bahkan melarang-nya. Dari sini kita perlu sadar. Bahwa “Agama sejatinya tidak pernah mengajarkan kita untuk mengorbankan Nyawa manusia”. Sebagaimana ketika pisau yang digunakan oleh Nabi Ibrahim yang sangat tajam itu, seakan “tumpul” ...
Read more 0