Rabu, 9 April, 2025
Informasi Damai
Archives by: Faizatul Ummah

Faizatul Ummah

0 comments

Faizatul Ummah Posts

Kewajiban Mempertahankan Keindonesiaan dalam Perspektif Fikih Tata Negara

Kewajiban Mempertahankan Keindonesiaan dalam Perspektif Fikih Tata Negara
Keagamaan
Keindonesiaan, secara umum berarti perihal Indonesia; yang bersangkut paut dengan Indonesia (KBBI). Keindonesiaan memuat suatu keniscayaan dan karenanya melahirkan sesuatu yang secara alamiah melingkupinya. Suatu tata nilai dan struktur kehidupan yang harus diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. Multikulturalisme atau keragaman adalah keniscayaan dari keindonesiaan itu. Kita menyebutnya dengan istilah kebhinekaan yang meliputi agama, suku, ras, bahasa, adat dan seterusnya. Keragaman itu diikat dalam suatu wadah bernama Indonesia. Simpul-simpul ikatan menyatukan ...
Read more 0

Apakah Khilafah adalah Solusi Semua Masalah Kebangsaan?

Apakah Khilafah adalah Solusi Semua Masalah Kebangsaan?
Narasi
Sudah banyak orang yang paham, ide penegakan khilafah di Indonesia tak lain hanya omong kosong sebagai usaha menegakkan syariat Islam. Gerakan penegakan khilafah tak lain tidak bukan adalah propaganda dan retorika politik dengan bungkus jihad. “Khilafah solusinya” merupakan slogan yang selalu di ulang-ulang seakan menjadi senjata pamungkas mengatasi segala problem. Jadi, apapun permasalahan umat dan bangsa ini, solusinya adalah khilafah. Korupsi, ketidakadilan, bencana alam, dan segala jenis fenomena buruk yang ...
Read more 0

Pancasila dan Kebhinekaan dalam Ajaran Al Qur’an

Pancasila dan Kebhinekaan dalam Ajaran Al Qur'an
Narasi
Era seperti sekarang, di mana banyak orang tumbuh di sekitar teknologi, internet, dan media sosial menimbulkan dampak signifikan terhadap cara berpikir dan pandangan hidup, termasuk dalam konteks menilai kebhinekaan atau keragaman. Pancasila yang selama ini telah terbukti menjadi perekat kuat bangsa Indonesia mulai digugat. Ia, diduga menyimpang dari ajaran agama, khususnya pandangan sekelompok muslim yang mengatakan Pancasila thagut dan sistem kafir. Penyebab utamanya karena pengaruh opini di teknologi dan internet, ...
Read more 0

Dalil Moderasi sebagai Khittah Beragama

Dalil Moderasi sebagai Khittah Beragama
Keagamaan
Dalam bahasa Arab, kata moderasi dikenal dengan kata wasath, bermakna posisi menengah antara dua hal yang saling berlawanan. Dapat juga diartikan sebagai segala sesuatu yang baik dan terpuji sesuai objeknya. Dalam (KKBI), kata moderasi memiliki dua arti, yaitu pengurangan kekerasan dan penghindaran keekstreman. Al Qur’an melabeli umat Islam dengan sebutan ummatan wasathan (QS. Al-Baqarah [2]: 143), yakni umat yang berada di posisi pertengahan dan harus tetap tampil sebagai umat pilihan. ...
Read more 0

Aswaja dan Dalil Mencintai Agama dan Negara

Aswaja dan Dalil Mencintai Agama dan Negara
Narasi
Ahlussunah wal Jamaah, selanjutnya disebut Aswaja, adalah paham keagamaan inklusif dalam agama Islam yang merupakan esensi dan substansi ajaran Islam itu sendiri. Tegas kata, Aswaja adalah Islam itu sendiri. Maka bisa dikatakan, Aswaja adalah mayoritas umat Islam sepanjang masa dan zaman. Kelompok lain menyebut mereka dengan “al ‘ammah” (orang-orang umum) atau “al Jumhur”, sebab lebih dari 90 % umat Islam memiliki cara pandang keagamaan berpaham Aswaja. Hal ini sesuai dengan ...
Read more 0

Hukum Ikut Berperang Membela Agama di Negara Lain Tanpa Ijin Pemerintah

Hukum Ikut Berperang Membela Agama di Negara Lain Tanpa Ijin Pemerintah
Keagamaan
Salah satu hasi survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang cukup mencengangkan adalah lumayan tinggi prosentase kesediaan ikut berperang di negara lain untuk membela agama yang dianiaya. Mereka yang menjawab sangat setuju 5 persen, setuju 31 persen, tidak setuju 43 persen. Pertanyaan selanjutnya, bolehkah dengan alasan jihad masyarakat Indonesia ikut berperang keluar negeri tanpa izin negara atau pemerintah (amir)? Fenomena inilah yang mengingatkan bagaimana banyak masyarakat Indonesia dan berbagai negara yang ...
Read more 0

Momentum Syawal Mengobati Wabah Hoaks dan Pentingnya Melestarikan Tabayyun

Momentum Syawal Mengobati Wabah Hoaks dan Pentingnya Melestarikan Tabayyun
Narasi
Media sosial menjadi medium primadona masyarakat hari ini karena mudah di akses. Mereka yang di pelosok negeri pun bisa berselancar di media sosial dengan nyaman. Bahkan, saban hari masyarakat seolah tidak ingin terlepas dari gadget hanya demi untuk beraktifitas di media sosial, baik mengirim berita atau informasi, membaca, mengikuti dan segala pernak-pernik di media sosial. Namun, telah menjadi hukum alam, sesuatu yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, dampak negatif selalu ...
Read more 0

Guru Agama Islam Seharusnya Memiliki Wawasan Ayat-ayat Toleransi dalam al Qur’an

Guru Agama Islam Seharusnya Memiliki Wawasan Ayat-ayat Toleransi dalam al Qur'an
Faktual
Al Qur’an adalah dalil hukum pertama dalam Islam. Ia menjadi referensi kuat, utama dan mendasar. Setelahnya baru hadits, ijma’ dan qiyas (analogi). Lebih jelas pembahasan ini ada dalam ilmu ushul fikih. Sebagai referensi utama apa yang disebutkan dalam al Qur’an secara jelas (sharih) tidak perlu diperdebatkan, seperti ketika membicarakan toleransi sebagai sesuatu yang dikehendaki Tuhan atas kita. Namun, kenyataannya ada muslim yang intoleran. Kiai, ustadz dan guru agama Islam tak ...
Read more 0

Ucapan Halal Darah dan Indikator Kegagalan Takwa Puasa Bulan Ramadan

Ucapan Halal Darah dan Indikator Kegagalan Takwa Puasa Bulan Ramadan
Faktual
Ramadan sebagai sarana latihan menahan hawa nafsu dengan tujuan mendidik seseorang lebih bertakwa. Takwa mudah diucapkan, namun tidak mudah dalam prakteknya. Karena itu, takwa selalu diwasiatkan dalam setiap khutbah, baik khutbah Jum’at maupun khutbah shalat-shalat sunnah. Wasiat untuk bertakwa malah menjadi rukun khutbah. Secara bahasa takwa bermakna “tidak banyak bicara”, atau “sekat penghalang antara dua hal”. Sedangkan menurut istilah adalah tunduk kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Pengertian bahasa dan ...
Read more 0

Mengukur Kesuksesan Ramadan; Menjadi Manusia Fitri dalam Konteks Kebangsaan dan Keindonesiaan

Mengukur Kesuksesan Ramadan; Menjadi Manusia Fitri dalam Konteks Kebangsaan dan Keindonesiaan
Narasi
Rasanya, begitu cepat bulan ramadan berlalu. Tak teras, kita sudah menapaki fase terakhir bulan suci. Yakni, fase yang lazim disebut “itqun min an nar” atau bebas dari siksa neraka. Bagi orang mukmin, fase akhir ini menyedihkan sekaligus menggembirakan. Menyedihkan karena perpisahan dengan bulan ramadan tak terelakkan. Bagi mukmin yang sesungguhnya, harapannya seluruh hari sepanjang tahun adalah puasa ramadan. Karena keagungan dan keutamaan bulan ramadan tak terbatas, sehari kualitasnya sama dengan ...
Read more 0