Minggu, 20 April, 2025
Informasi Damai
Archives by: Farhah Sholihah

Farhah Sholihah

0 comments

Farhah Sholihah Posts

Batik sebagai Media Dakwah

Batik sebagai Media Dakwah
Narasi
Sejarah hari ini tanggal 2 Oktober merupakan Hari Batik Nasional yang mulai diperingati sejak tahun 2009. Peringatan ini bermula setelah Indonesia berhasil memperoleh pengakuan dunia dari UNESCO. Batik telah menjadi kebanggaan serta warisan yang menjadi identitas masyarakat nusantara sejak dulu. Berbicara Batik sebenarnya tidak hanya melulu berbicara warisan nusantara sejak zaman Majapahit. Namun, ada proses yang bersamaan antara batik dengan penyebaran Islam. Tercatat kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara juga terus mengembangkan ...
Read more 0

Upaya Mengkafirkan Pancasila

Upaya Mengkafirkan Pancasila
Narasi
Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober sebagai penghormatan terhadap para Pahlawan Revolusi yang gugur dalam upaya keduta 30 September 1965. Peristiwa ini sangat bersejarah sebagai bagian dari bukti Pancasila yang sakti yang lolos dari ujian makar, penolakan dan upaya mengganti dasar negara ini. Tentu di usia yang 75 Tahun sejak dirumuskan dan disepakati, Pancasila banyak melewati rintangan dan ujian sebagai falsafah berbangsa. Setelah kemerdekaan, ia mendapatkan ujian, tujuh kata ...
Read more 0

Penusukan Syekh Ali Jaber dan Pembacokan Pengurus Masjid : Dari Fakta Hingga Propaganda

Penusukan Syekh Ali Jaber dan Pembacokan Pengurus Masjid : Dari Fakta Hingga Propaganda
Narasi
Indonesia memang sangat luar biasa penyebaran hoax dan disinformasi yang merajalela. Satu kasus dengan yang lain ditafsir dan dibincangkan dengan saling menyudutkan. Tidak lama dari kasus penusukan Syekh Ali Jaber muncul foto pelaku memegang bendera komunis. Muncul juga nama pelaku yang disebut Alfred. Dibalas oleh kelompok lain pelaku memegang bendera pengusung khilafah. Perang hoax tidak berhenti di situ. Kejadian lain pembacokan terhadap pengurus masjid di Sumatera Selatan pada 11 September ...
Read more 0

Hari Raya (Masih) di Tengah Pandemi

Narasi
Takbir, tahmid dan tahlil bergema di seluruh penjuru dunia. Umat Islam menyambut hari raya Idul Adha dengan penuh suka cita dan kegembiraan walaupun masih dalam terpaan covid-19. Untuk kedua kalinya, umat Islam harus merayakan hari raya dengan suasana di tengah pandemi. Tentu ada banyak pelajaran penting yang bisa diambil di tengah kondisi ini. Pandemi tidak akan menyurutkan umat Islam untuk merayakan hari besarnya. Dan pandemi justru ladang terbaik untuk mengaktualisasikan ...
Read more 0

Berbeda Iman dalam Pertemanan, Kenapa Tidak?

Berbeda Iman dalam Pertemanan, Kenapa Tidak?
Narasi
Tidak ada sekat persahabatan dan pertemanan karena beda agama. Tidak ada sekat untuk berempati dan merasa kehilangan karena berbeda keimanan. Praktek toleransi ini sungguh memberikan harapan besar bagi bangsa Indonesia untuk tetap hidup rukun dan merawat persaudaraan dan persahabatan dalam perbedaan. Berbagi makanan dan sapaan saat hari raya keagamaan bukan praktek yang bisa menggadaikan keimanan. Pelajaran seperti ini patut dicontoh di tengah sebagian kecil pandangan masyarakat yang mulai alergi dengan ...
Read more 0

Semangat Kurban: Tidak Mengorbankan Manusia atas Nama Agama

Semangat Kurban: Tidak Mengorbankan Manusia atas Nama Agama
Narasi
Dua hamba yang mulia diuji oleh Allah perihal ketundukan dan ketaatan. Jika nyawa adalah paling berharga dan keluarga paling dicintai, Tuhan pun memberikan ujian terberat itu. Bayangkan ayah harus mengorbankan anak tercintanya demi memenuhi perintah Allah. Sebagai ujian mereka berdua berhasil melalui itu. Bukan maksud Tuhan untuk mengorbankan manusia untuk menunjukkan keagunganNya. Semua adalah perantara ujian untuk menguji sejauhmana ketaatan dan ketulusan seorang hamba. Fisik korban tidak akan dibutuhkan oleh ...
Read more 0

Memaknai Jihad dengan Balas Dendam, Menyesatkan!

Salah satu motivasi terbesar ketika Bom Bali meledak di Indonesia yang diklaim oleh pelaku dan simpatisannya saat itu sebagai jihad adalah sebagai bentuk balas dendam terhadap para korban di Palestina. Beginilah bentuk narasinya: korban bom Bali belum seberapa dengan penderitaan rakyat Palestina. Jadi bom yang mereka katakana jihad adalah balas dendam ? Dan tidak melihat korbannya siapa, yang penting untuk Palestina. Gerbong kelompok kejahatan dan teroris yang memakai nama islami Mujahidin Indonesia Timur (MIT) juga berteriak lantang sebagai aksi balas dendam atas penderitaan umat Islam dalam konlik Poso dan Ambon. Banyak umat Islam menjadi korban dari konflik yang mempertemukan antara penganut Islam dan Kristen. Lalu, artinya kekerasan sampai saat ini adalah jihad untuk balas dendam? Pada tahun 2000-an banyak sekali Bom meledak di Indonesia dari bangunan yang merepresentasikan Barat hingga gereja yang tentunya korbannya adalah masyarakat yang tidak berdosa itu dimaknai sebagai jihad untuk balas dendam terhadap perang Barat di negara Islam. Semangat balas dendam ini misalnya terungkap dalam penelitian lama tahun 2012 yang dilakukan oleh teman-teman INSEP dan Mabes Polri terhadap pelaku teror. Balas dendam menempati urutan ketiga sebagai motivasi selain karena ideologi jihad dan solidaritas komunal. Menarik kalau kita telisik kembali bahwa dalam benak pelaku teror dan mereka yang mengklaim jihad itu adalah bentuk balas dendam terhadap kekejaman yang dilakukan oleh musuh. Lalu, ekspresi balas dendam ini diwujudkan dalam bentuk kekerasan bukan terhadap musuh yang mereka asumsikan tetapi kepada masyarakat yang tak berdosa; orang tua, perempuan bahkan anak kecil. Jika umat Islam memahami betapa dalam perang pun Rasulullah mempunyai akhlak yang sangat mulia. Pesan Rasulullah terhadap para pasukannya dalam peperangan untuk tidak membunuh para pendeta, orang tua, anak-anak, perempuan, dan tidak merobohkan bangunan suci. Bahkan tidak boleh menebang pohon. Betapa nyawa dalam perang pun sangat diperhitungkan oleh Rasulullah. Lalu, kenapa jihad menjadi sangat disalahartikan dengan pembunuhan atas nama balas dendam terhadap mereka yang tidak bersalah? Apakah itu maksudnya jihad? Benarkah logika balas dendam itu dipraktekkan dalam jihad perang yang dilakukan oleh Rasulullah? Apakah perang Nabi juga menyerang mereka yang tidak berdosa pemuka agama, gereja, perempuan, anak-anak dan lainnya? Dari mana logika balas dendam menjadi semangat jihad? Sungguh suatu penghinaan ajaran jihad dan penyesetan luar biasa sebagai fitnah bagi umat Islam. Kadang juga tidak habis pikir dengan ulah segelintir orang yang melakukan aksi kekerasan dengan mengatasnamakan membantu masyarakat yang sedang dalam perang. Mereka mengekspresikan kekerasan atas nama jihad untuk membalas dendam. Logika yang tidak hanya sesat tetapi juga menistakan makna jihad itu sendiri. Itulah persoalan umat Islam saat ini ketika memaknai jihad dengan sempit dan logika balas dendam.
Narasi
Salah satu motivasi terbesar ketika Bom Bali meledak di Indonesia yang diklaim oleh pelaku dan simpatisannya saat itu sebagai jihad adalah sebagai bentuk balas dendam terhadap para korban di Palestina. Beginilah bentuk narasinya: korban bom Bali belum seberapa dengan penderitaan rakyat Palestina. Jadi bom yang mereka katakana jihad adalah balas dendam ? Dan tidak melihat korbannya siapa, yang penting untuk Palestina. Gerbong kelompok kejahatan dan teroris yang memakai nama islami Mujahidin ...
Read more 0

Memudarnya Ancaman ideologi Khilafah di Tengah Arus Penolakan Komunisme

Memudarnya Ancaman ideologi Khilafah di Tengah Arus Penolakan Komunisme
Narasi
Arus deras di berbagai daerah tentang penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang ditenggerai akan memunculkan ancaman komunisme tidak hentinya mengalir. Seolah Indonesia saat ini sedang berada dalam kungkungan dan cengkraman komunisme di depan mata. Gerakan ini nampak seolah masif dan terjadi di berbagai daerah. Namun, luput dari perkiraan bahwa ancaman ideologis terhadap Pancasila tidak hanya berasal dari komunisme, tetap juga dari gerakan ideologi trans-nasional lain yang salah satunya adalah ...
Read more 0

Tuhan Membela Manusia, Bukan Manusia Membela Tuhan

Tuhan Membela Manusia, Bukan Manusia Membela Tuhan
Narasi
Tuhan menurunkan agama untuk memberikan pembelaan kepada manusia agar tidak merusak peradaban. Hakikat agama adalah pedoman dari Tuhan agar manusia menjalani kehidupan dalam keadaan damai dan beradab. Diutuslah para utusan Allah untuk menyampaikan visi pembelaan Tuhan kepada manusia. Kisah para Nabi adalah kisah pembelaan Tuhan terhadap manusia. Namun, saat ini logika menjadi seolah terbalik. Seolah manusia menjadi pembela Tuhan dengan mengobarkan perang dan darah demi Tuhan. Membantai sesama manusia dan ...
Read more 0

Menyiapkan Generasi Bermental Iqra’ bukan Qital

Menyiapkan Generasi Bermental Iqra’ bukan Qital
Narasi
Dalam obrolan santai yang tidak terlalu penting di sela pengajaran di lembaga pendidikan usia dini, salah seorang guru menanyakan penting ngga sih mengenalkan sejarah perang hingga memakaikan atribut perang untuk anak-anak usia dini? Saling tanya jawab pun mengalir. Sekarang obrolan tidak penting itu telah melahirkan pertanyaan-pertanyaan yang teramat penting. Pertanyaanya: apa sejak kecil memang harus ditanamkan mental dan daya juang perang fisik seperti itu untuk anak-anak? Lalu, bagaimana sebaiknya Islam ...
Read more 0