Minggu, 19 Mei, 2024
Informasi Damai
Archives by: Farhah Sholihah

Farhah Sholihah

0 comments

Farhah Sholihah Posts

Musuh dalam Selimut Demokrasi : Belajar dari Geliat Salafi di Jerman

Musuh dalam Selimut Demokrasi : Belajar dari Geliat Salafi di Jerman
Narasi
Jerman resmi melarang tiga kelompok salafi yang ditenggerai menyebarkan ajaran yang ingin menggulingkan demokrasi dan menerapkan hukum Syariah. Ketiga kelompok itu dalah DawaFFM, Islamische Audios, serta An-Nussrah. Larangan ini berlaku di negara bagian Hesse dan North Rhine-Wesphalia. Langkah pelarangan ini adalah bagian dari rangkaian kebijakan yang dilakukan otoritas Jerman dalam meningkatkan pengawasan terhadap kelompok salafi di negara tersebut. Menteri dalam Negeri Jerman, Hans-Peter Friedrich menegaskan bahwa salafisme tidak sesuai dengan ...
Read more 0

Kritik, Buzzer dan Ashabul Fitnah

Kritik, Buzzer dan Ashabul Fitnah
Narasi
Akhir-akhir ini kembali populer pembahasan tentang buzzer. Popularitasnya seolah menjadi sangat negatif ketika dibingkai dengan budaya kritik masyarakat terhadap pemerintah. Seolah-olah para pengkritik itu akan berhadapan dengan buzzer yang menyerang balik mereka yang mengkritik kebijakan pemerintah. Sebenarnya keberadaan buzzer tidak berada dalam posisi satu bilik. Ia akan berada di dua bilik yang bersebelahan. Bisa jadi ia berada sebagai oposisi, bisa pula menjadi pendukung pemerintah. Walaupun dalam konteks hari ini buzzer ...
Read more 0

Respon SKB 3 Menteri : Menjernihkan Narasi Ideologis dan Minimnya Literasi

Respon SKB 3 Menteri : Menjernihkan Narasi Ideologis dan Minimnya Literasi
Narasi
Keputusan pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri terkait seragam sekolah dan atribut keagamaan mendapatkan respon positif dari berbagai pihak. Tentu ada pula respon negatif yang juga dibumbui dengan misinformasi dan hoax di tengah masyarakat. Banyak sekali narasi yang kemudian mengembangkan pada pemikiran yang tidak produktif dalam merespons kebijakan SKB tersebut. Apabila kita petakan respon terhadap SKB itu kita sederhanakan dalam dua hal. Pertama, memang murni ketidaktahuan masyarakat. Ada ...
Read more 0

Pasar Muamalah : Refleksi Gerakan Latah untuk Kembali ke Sunnah

Pasar Muamalah : Refleksi Gerakan Latah untuk Kembali ke Sunnah
Narasi
Terkuak pada akhirnya. Pendiri Pasar Muamalah Depok yang dipanggil sebagai “amir”, Zaim Saidi ditetapkan sebagai tersangka. Zain ditangkap sebagai inisiator dan penyedia lapak Pasar Muamalah sekaligus sebagai pengelola dan sebagai wakala induk yang menukarkan rupiah menjadi alat tukar dinar dan dirham. Pasar muamalah yang beroperasi dengan transaksi dinar-dirham selain rupiah akhirnya berhenti. Tidak hanya di Depok, tetapi di Sumatera Utara juga berhenti dengan alasan menimbulkan kontroversi. Sangat jelas, ketika menjadikan ...
Read more 0

Toleransi dimulai dari Pendidikan : Refleksi Pemaksaan Jilbab di Sekolah Negeri

Toleransi dimulai dari Pendidikan : Refleksi Pemaksaan Jilbab di Sekolah Negeri
Narasi
Jika anda ingin menyekolahkan anak di lembaga pesantren atau sekolah agama swasta tentu anda sudah bisa memahami karakter lembaga tersebut hingga etika dan tata cara berpakaian yang harus dilakukan. Semua orang tua akan mafhum dan mempersiapkan untuk mematuhi aturan yang berlaku. Menjadi persoalan jika sekolah negeri mewajibkan aturan yang itu memberatkan atau bisa melanggar batas hak dan identitas seseorang. Semisal kejadian yang menjadi viral seorang Siswa non muslim Sekolah Menengah ...
Read more 0

Tetanggaku Ternyata Teroris : Pentingnya Deteksi Dini Berbasis Komunitas

Tetanggaku Ternyata Teroris : Pentingnya Deteksi Dini Berbasis Komunitas
Narasi
Ketidakpedulian dan ketidaktahuan lingkungan masyarakat menjadi sarang nyaman bagi kelompok teroris. Ketika suatu peristiwa teror terjadi dan penangkapan dilakukan terhadap tersangka teroris sontak masyarakat menjadi kaget. Mereka yang menjadi tetangga terduga tidak menyangka dan menyadari bahwa ternyata tetangganya adalah seorang teroris. Ada banyak cerita yang dikisahkan dari fenomena tetangga teroris. Dua terduga teroris berinisial Ri dan Aj yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Makassar, Sulsel ...
Read more 0

Menyoal RAN PE : Menyempitkan Ruang Gerak Teroris melalui Pemolisian Masyarakat

Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme-kemudian disebut RAN PE- Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme. Kebijakan ini merupakan langkah maji yang telah ditempu oleh bangsa ini dengan menyadari pentingnya regulasi yang memfokuskan pada pencegahan bibit awal timbulnya aksi kekerasan. Perpres RAN PE ini tentu tidak muncul secara instan. Proses pembahasan dan perumusan telah dimulai sejak tahun 2017 untuk menciptakan payung hukum kebijakan menanggulangi terorisme secara komprehensif. Pengertian komprehensif di sini dimaknai bahwa aksi kekerasan seperti terorisme tidak terjadi secara tiba-tiba dan tidak memiliki penyebab yang tunggal. Karena sifatnya yang komprehensif, Perpres ini mengatur keterlibatan seluruh pihak termasuk kementerian, pemerintah daerah hingga masyarakat sipil. Ketika meletakkan masyarakat sipil sebagai bagian penting dalam pilar pencegahan ekstremisme dan radikalisme, tentu ini merupakan langkah yang sangat maju. Tidak banyak negara yang melibatkan masyarakat sipil secara partisipatif bahkan cenderung dibatasi. Pelibatan masyarakat tentu melepaskan image bahwa penanggulangan ekstremisme tidak saja dengan kerangka pendekata keamanan semata, tetapi juga pemberdayaan masyarakat. Jangan Sesat Pikir tentang Pemolisian Masyarakat Sayangnya isu keterlibatan masyarakat ini disalahpahami dengan istilah yang provokatif misalnya munculnya potensi konflik horizontal yang melibatkan masyarakat dengan masyarakat. Isu pemolisian masyarakat nantinya akan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk main hakim sendiri. Inilah dasar dari pemikiran yang salah tafsir terhadap pemolisian masyarakat (community policing). Dalam setiap kejadian pasca teror selalu ada cerita begini. “ orangnya baik, tapi sangat tertutup, saya tidak menyangka dia terlibat aksi teror”. Respon masyarakat ketika ada tetangganya ternyata terlibat aksi teror selalu seragam dengan kalimat di atas. Artinya, sesungguhnya kecuekan, ketidakpedulian dan lemahnya deteksi dini masyarakat terhadap kelompok ekstrem di tengah mereka. Pada poin inilah sebenarnya pelibatan masyarakat dengan cara pemolisian masyarakat dengan cara pendampingan dan pengembangan daerah yang aktif dan peduli terhadap pencegahan ekstremisme di tengah lingkungan mereka menjadi sangat penting. Pemolisian masyarakat sebenarnya bukan hal baru. Bukan pula disesatkan dengan maksud masyarakat main hakim sendiri dengan melakukan penangkapan. Pemolisian masyarakat sebenarnya lebih pada meningkatkan daya tangkal, deteksi dini, dan kepedulian masyarakat dalam mencegah bibit ekstremisme sejak awal. Pada prakteknya pemolisian masyarakat ditujukan untuk meningkatkan profesionalitas Bhabinkamtibmas pada kepolisian yang menguatkan kemitraan masyarakat dan polisi. Pemolisian ini merupakan bagian penting dalam upaya pencegahan ekstremisme di tengah masyarakat dengan cara meningkatkan sumber daya masyarakat dan terpenting kepedulian masyarakat. Patut dipahami bersama bahwa sejatinya ladang terbesar suburnya ekstremisme kekerasan di tengah masyarakat adalah ketidakpedulian masyarakat. Sikap acuh dan abai terhadap lingkungan menjadi oksigen yang luas bagi kelompok ekstrem untuk berdiam diri di tengah masyarakat. Tentu saja, kontrol dan pengawasan pemerintah melalui aparat yang ada tidak akan mampu mendeteksi secara penuh yang hal ini membutuhkan keterlibatan masyarakat. Dengan demikian, RAN PE ini selain mengatur secara komprehensif juga sebagai upaya mempersempit ruang gerak kelompok ektremisme kekerasan yang dengan mudah melakukan infiltrasi di tengah masyarakat. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam wujud kemitraan strategis kepolisian dan masyarakat menjadi modal untuk mempersempit ruang gerak mereka. Tentu akan banyak narasi yang memelintir terhadap upaya mempersempit ruang gerak kelompok ekstremis tersebut. Namun, sekali lagi kerentanan akan muncul jika masyarakat menganggap abai terhadap potensi ancaman kelompok radikal dan ekstrem di lingkungan mereka. RAN PE ini harus disambut sebagai upaya negara melindungi masyarakat dengan cara melibatkan masyarakat dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Narasi
Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme-kemudian disebut RAN PE- Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme. Kebijakan ini merupakan langkah maji yang telah ditempu oleh bangsa ini dengan menyadari pentingnya regulasi yang memfokuskan pada pencegahan bibit awal timbulnya aksi kekerasan. Perpres RAN PE ini tentu tidak muncul secara instan. Proses pembahasan dan perumusan telah dimulai sejak tahun 2017 ...
Read more 0

Syekh Ali Jaber : Sosok Ulama Menjaga Ajaran Nabi dan Mencintai NKRI

Syekh Ali Jaber : Sosok Ulama Menjaga Ajaran Nabi dan Mencintai NKRI
Narasi
Tidak disangka dan sungguh mengejutkan. Ulama kelahiran Madinah yang resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) meninggalkan dunia. Dengan usia yang relatif muda Syekh Ali Jaber menghembuskan nafas terakhirnya pada hari ini (14/01/2021) dalam usia yang masih muda 44 Tahun. Pria dengan nama Ali Saleh Mohammed Bin Ali Jaber atau biasa dipanggil Syekh Ali Jaber merupakan pendakwah yang cukup populer di tengah umat. Ia biasa tampil di televisi nasional, media sosial ...
Read more 0

Maulid dan Semangat Melawan Islamofobia

Maulid dan Semangat Melawan Islamofobia
Narasi
Gelombang dan trend Islamofobia di negeri Barat mengalami peningkatan. Salah satu sasaran dari narasi islamofobia adalah tentang Nabi Muhammad. Banyak sekali opini salah dan penuh kebencian terhadap Rasulullah yang diungkapkan baik dalam tulisan, ucapan hingga lukisan. Islamofobia sebenarnya lahir dari ketidaktahuan terhadap Islam dan Nabi Muhammad yang melahirkan rasa kebencian dan permusuhan. Islam digambarkan sebagai agama barbar, agama perang dan agama yang dekat dengan kekerasan. Nabi pun dianggap bagian dari ...
Read more 0

Cara Islami dalam Menyampaikan Aspirasi

Cara Islami dalam Menyampaikan Aspirasi
Narasi
Kedzaliman dan ketidakadilan harus dan wajib ditentang. Masyarakat tidak boleh diam ketika merasa dirugikan dan hak-haknya dirampas oleh penguasa. Berjuang menyampaikan aspirasi dan kritik adalah bentuk jihad paling mulia di depan penguasa. Namun, menggerakkan massa dengan tanpa kontrol bukan juga suatu solusi. Jika yang diingkan adalah subtansi pengerahan massa yang tidak mampu dikelola secara baik hanya memunculkan emosi, bukan mosi tidak percaya. Demonstrasi besar-besaran potensial ditunggangi dengan berbagai kepentingan. Demonstrasi ...
Read more 0