Kamis, 21 November, 2024
Informasi Damai
Archives by: Mohammad Sholihul Wafi

Mohammad Sholihul Wafi

0 comments

Mohammad Sholihul Wafi Posts

Menguatkan Pendidikan Wawasan Kenusantaraan

Menguatkan Pendidikan Wawasan Kenusantaraan
Narasi
Setiap 13 Desember bangsa Indonesia memperingati Hari Nusantara. Momentum Hari Nusantara diprakarsai oleh Deklarasi Djoeanda atau sering dianggap sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia kedua pada 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut berisi: “Segala perairan di sekeliling dan di antara pulau-pulau di Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari daratan dan berada di bawah kedaulatan Indonesia”. Peringatan deklarasi ini tentu saja sekaligus menjadi rambu-rambu pengingat bahwa Indonesia adalah negara yang secara teritorial meliputi ...
Read more 1

FPI, Pancasila dan Karakter Bangsa

FPI, Pancasila dan Karakter Bangsa
Narasi
Akhir-akhir ini polemik perpanjangan izin ormas FPI menjadi marak diperbincangkan di mana-mana. Pasalnya, meskipun ada pihak-pihak yang mendukung FPI tetap eksis, akan tetapi ada pula orang-orang yang menghendaki FPI bubar. Menurut mereka, semangat gerakan ormas FPI bertentangan dengan karakter bangsa karena tidak menempatkan Pancasila sebagai asas AD/ART organisasi, melainkan Islam. FPI juga dicurigai sebagai salah satu kelompok yang mengusung khilafah islamiyyah yang selama ini ditentang oleh pemerintah Indonesia karena berpotensi ...
Read more 0

Pancasila, Islamisme dan Moderasi Beragama

Pancasila, Islamisme dan Moderasi Beragama
Narasi
Indonesia merupakan negara dengan yang sangat majemuk. Dihuni beragam ras, suku, etnik, tradisi, budaya, dan agama. Dalam realitas majemuk itulah, agama Islam berkembang menjadi mayoritas agama yang dipeluk oleh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, timbulnya konsepsi Islam tentang prulaitas adalah hal yang sangat wajar dan sangat perlu dipertimbangkan dengan sangat baik, dalam memetakan banyaknya konflik etno religius yang terjadi di Indonesia. Naasnya, persoalan yang paling rumit dalam diskursus keislaman ...
Read more 3

Memerdekakan NKRI dari Intoleransi Beragama

Memerdekakan NKRI dari Intoleransi Beragama
Narasi
Meski masyarakat Indonesia dikenal sebagai bangsa religius dan memegang teguh ajaran agama, namun anomali dalam praktik-praktik beragama masih saja begitu mudah dijumpai. Menjalankan agama dan kepercayaan secara merdeka hingga kini tampaknya hanya sebatas teks dalam konstitusi, belum ada kesadaran implementasi secara menyeluruh dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. Tak heran, hari ini mudah sekali kita menemukan praktik-praktik intoleransi di ruang publik seperti media sosial dimana seseorang saling menghujat satu sama ...
Read more 1

Agama, Komitmen Kesetaraan dan Kemanusiaan

Agama, Komitmen Kesetaraan dan Kemanusiaan
Narasi
Diakui atau tidak, ada hubungan erat antara agama dan perilaku umat beragama. Di satu sisi, ajaran agama manapun menjunjung tinggi sikap egalitarianisme dan tidak akan menafikan kemanusiaan. Bahwa semua manusia itu berderajat sama sebagai manusia serta berhak dihargai dan diperlakukan selayaknya sesama manusia (baca: makhluk ciptaan Tuhan) tanpa terkecuali terlepas dari status sosial yang melekat padanya. Yang membedakan hanyalan tingkat ketakwaan kepada Tuhan. Akan tetapi, di sisi lain, kontekstualisasi agama ...
Read more 0

Muhammad, Kebangkitan Akhlak dan Antiradikalisme

Muhammad, Kebangkitan Akhlak dan Antiradikalisme
Narasi
Bulan Rabiul Awal telah hadir kembali di tengah masyarakat muslim Indonesia yang disambut dengan gegap gempita perayaan maulid nabi Muhammad Saw, sang peletak dasar moralitas dalam agama Islam. Kegembiraan dalam peringatan itu menegaskan betapa pentingnya makna kelahiran dan kehadiran Nabi Muhammad sebagai pemimpin umat Islam kala itu. Ini bisa dilihat jelas dari moralitas masyarakat sebelum kelahirannya dan setelah kematiannya. Masyarakat sebelum kelahiran Nabi Muhammad disebut masyarakat jahiliah. Secara bahasa, kata ...
Read more 0

Pendidikan Pesantren Mencegah Pembajakan Agama

Narasi
Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan tertua telah terbukti peranannya dalam mencegah pembajakan agama di kalangan umat Islam di Indonesia. Fatwa resolusi jihad 22 Oktober 1945 oleh kalangan pesantren (baca: kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional) menjadi salah satu bukti bahwa pesantren menjadi basis keagamaan yang mementingkan mashlahat (kebaikan) bagi khalayak dan menghindarkan NKRI dari mafsadat (kerusakan). Sejarah mencatat, pesantren dan santri tidak hanya berperan dalam memperluas ajaran Islam melalui keteladanan ...
Read more 3

Memutus Mata Rantai Radikalisme

Memutus Mata Rantai Radikalisme
Narasi
Meski perlawanan terhadap persebaran ideologi radikalisme dan terorisme telah dilakukan hingga saat ini, dan keberadaan ISIS sebagai kelompok teroris transnasional telah dibubarkan, nyatanya terorisme masih saja menjadi ancaman nyata terhadap kebinekaan NKRI. Apalagi kalangan pemeluk agama Islam, mereka bisa saja terjerat dalam ideologi terorisme yang disebarkan oleh oknum-oknum mantan anggota ISIS. Pasalnya, walaupun organisasinya telah hancur, akan tetapi karena pemikiran yang telah mengakar tersebut masih eksis, maka ancaman teror masih ...
Read more 1

Pendidikan Karakter Pesantren: Menangkal Radikalisme ala Santri Milenial

Pendidikan Karakter Pesantren: Menangkal Radikalisme ala Santri Milenial
Narasi
Sudah tak diragukan lagi kontribusi nyata pesantren dalam pembangunan pendidikan. Apalagi dilihat secara historis, pesantren memiliki pengalaman yang luar biasa dalam membina dan mengembangkan (karakter) masyarakat. Lihat saja, pada awal sejarah perlawanan terhadap penjajah di Nusantara, yang dilakukan oleh kalangan umat Islam, terhitung sejak pengusiran Portugis dari Malaka yang dilakukan oleh Sultan Demak Adipati Unus pada tahun 1521, sejak saat itu lingkungan pesantren selalu menjadi basis perlawanan terhadap penjajah. Pesantren ...
Read more 0

Dari Milenial Rentan menuju Milenial Cerdas untuk Perdamaian Global

Dari Milenial Rentan menuju Milenial Cerdas untuk Perdamaian Global
Narasi
Sejak bergulirnya era internet, penyebaran paham-paham radikalisme dan terorisme telah mengalami perubahan pola dengan mulai memanfaatkan jaringan sebagai basis penanaman ideologi yang mereka anut. Karenanya, kaum milenial (usia 13-34 tahun) sebagai komunitas yang paling akrab dengan media digital menjadi orang-orang paling rentan terpapar ideologi radikalisme dan terorisme. Kader Potensial Tidak dapat dipungkiri, kalangan milenial yang sekaligus pemuda merupakan aset berharga bangsa Indonesia. Artinya, mereka adalah kelompok yang diharapkan akan melanjutkan ...
Read more 0