Kamis, 21 November, 2024
Informasi Damai
Archives by: Muhammad Itsbatun Najih

Muhammad Itsbatun Najih

0 comments

Muhammad Itsbatun Najih Posts

Deradikalisasi dari Bangku Sekolah

Deradikalisasi dari Bangku Sekolah
Narasi
Pandemi Covid-19 telah memorakporandakan tatanan kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Imbasnya, sekolah-sekolah tutup. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi jalan pintas agar kegiatan belajar-mengajar tetap berlangsung. Konsekuensinya, siswa kini kian “merunduk”. Siswa kian lama memegang gawai –sebagai satu-satunya sarana kegiatan pembelajaran. Pembelajaran konvensional yang mengandalkan sepenuhnya sentuhan guru, sejenak terganti dengan kecanggihan layar sentuh ponsel pintar di mana pada tempo yang sama menyediakan segudang informasi: negatif maupun positif. Momentum PJJ, ketika siswa ...
Read more 0

Bukan Sekadar Dakwah Halal-Haram

Narasi
Sering kita mendengar ungkapan Ballighu ‘anni wa lau ayatan, sampaikanlah dariku meski satu ayat. Hadis tersebut kerap dijadikan landasan terutama para dai/pendakwah pemula dan atau “abal-abal” untuk menjustifikasi dirinya memang layak berceramah. Dan, seakan-akan dari hadis tersebut pula, memberikan legitimasi agar setiap orang diseyogiakan menjadi pendakwah. Berlagak menceramahi orang yang sayangnya kemudian tak lepas dari bumbu-bumbu aksi vonis: kamu keliru, ini haram, kamu bidah. Kecenderungan fenomena tersebut bisa kita lihat ...
Read more 0

Protokol Kesiapsiagaan Atasi Pandemi Radikalisme

Protokol Kesiapsiagaan Atasi Pandemi Radikalisme
Narasi
Kita telah merasakan langsung dampak dahsyat sebuah pandemi bernama Covid-19. Kesehatan luluh lantak, ekonomi ambruk, pendidikan berlangsung semrawut. Sebagaimana Covid-19, kiranya ada satu lagi “virus” yang amat mematikan: radikalisme. Bahkan, radikalisme dalam sejumlah hal, lebih ganas ketimbang Covid-19. Ya, radikalisme beragama, misalnya, telah berumur tua; sejak agama itu baru berdiri. Karena itu, virus radikalisme berkelindan dalam sejarah panjang keberagamaan berabad-abad hingga hari ini. Bukti sahih nan anyar itu bisa dijumpa ...
Read more 0

Media Sosial sebagai Taman Cinta

Media Sosial sebagai Taman Cinta
Narasi
Diktum perihal kerumunan orang di suatu tempat memberikan satu gerak kesamaan. Itu terjadi bila kerumunan diseragamkan. Massa alias banyak orang mempunyai tujuan yang koheren. Massa ini bisa kompak dengan sendirinya dan atau dikompakkan/diinstruksikan. Namun, saat kerumunan mengalami segresi atau gesekan yang menimbulkan chaos/kekacauan, maka kerumunan menjadi keberingasan yang merusak. Tidak ada lagi akal sehat di antara kerumunan, semuanya akan berjalan tak beraturan. Sementara yang masih berpunya kewarasan, minggir jauh-jauh. Tamsil ...
Read more 2

Semua Saudara, Saudara Semua

Semua Saudara, Saudara Semua
Faktual Narasi
Pada masa-masa lalu, pembauran manusia satu identitas dengan identitas lain masih terbatas. Keterbatasan karena aspek gerak dan akses sarana. Karena itu, kemenyatuan antarsuku etnis, dan ras belum tampak sempurna. Masing-masing identitas primordial tidak jarang menghadirkan superioritas. Puncaknya bisa dilihat kala menyeruak dikotomi Barat dan Timur. Peradaban Barat dengan segala tipikal kemajuan pengetahuan sementara peradaban Timur sebagai objek penderita dengan stigma keterbelakangan. Imbasnya, dikotomi Barat dan Timur menciptakan jurang pembeda yang ...
Read more 0

Berbagi Tanpa Pilih-pilih Lahirkan Solidaritas Universal

Berbagi Tanpa Pilih-pilih Lahirkan Solidaritas Universal
Narasi
Dalam setiap agama, ada ajaran untuk memberikan sebagian harta kepada yang sangat membutuhkan. Agama, tidak memperbolehkan jurang si kaya dan si miskin terlalu lebar. Dalam Islam, secara sarih dinyatakan, perintah berderma merupakan kewajiban. Harta yang diperoleh dengan jerih payah itu, tetap ada hak untuk si fakir yang mesti dibayar. Agama hakikatnya melarang konsentrasi penumpukan modal yang berkisar pada segelintir orang. Dalam aspek sosiologis, fenomena tersebut melahirkan kecemburuan sosial dan ketimpangan ...
Read more 0

Puasa Mengakrabkan Pergaulan Siber

https://jalandamai.org/memupuk-solidaritas-virtual-hindari-perpecahan.html
Narasi
Sebagaimana termaktub dalam Alquran, tujuan berpuasa tidak lain untuk membentuk pribadi bertakwa. Yakni, adanya kesantunan dan perangai luhur melakoni kehidupan sehari-hari. Imbas ketakwaan mesti berjalan dua arah. Selain makin akrabnya bersinggungan hubungan vertikal, juga tak kalah penting, adanya kebaikan horizontal. Terutama sekali, ritus agama ini menghendaki adanya pemupukan rasa solidaritas/kepekaan terhadap sesama. Dalam suatu hari di bulan Ramadan, Nabi Saw menjumpai seseorang yang menghardik hamba sahayanya. Melihat hal itu, baginda ...
Read more 1

Cinta sejak dalam Pikiran

Cinta sejak dalam Pikiran
Narasi
Car Free Day merupakan simbolitas bahwa dalam satu hari itu, di pagi itu, sejenak masyarakat kota yang sehari-hari terliputi kebisingan kendaraan dan polusi udara, dapat mengehela udara segar. Seremonial macam itu menjadi pengingat pentingnya udara bersih dan timbul hasrat untuk meninggalkan kendaraan pribadi. Kiranya spirit yang sama kita dapatkan dari terminologi adagium Hate Free Day pada editorial Jalan Damai (7/5). Pada hari-hari ini, kita pun terliputi aneka kebisingan dan kegaduhan ...
Read more 0

Perempuan dan Literasi Kemajuan Bangsa

Narasi
Dalam sebuah adagium Arab teruar: al-umm madrasatul ula, Ibu adalah sekolah pertama bagi anak. Pada fase 0-5 tahun yang oleh para pakar parenting disebut golden age itu, peran seorang Ibu teramat urgen. Dekapan, sentuhan, dan pola asuh seorang Ibu merupakan fitrah di mana bakal berimbas pada tumbuhkembang seorang anak hingga membekas di usia dewasa kelak. Karena itu, kiprah Ibu dalam konteks domestik macam itu, justru di samping berderajat mulia, juga ...
Read more 0

Akar Musyawarah dalam Demokrasi Pancasila

Akar Musyawarah dalam Demokrasi Pancasila
Narasi
Dalam pelbagai hikayat tempo dulu, lakon musyawarah telah tertampil sebagai identitas asasi para leluhur kita. Dalam amatan seksama, meski berbentuk kerajaan alias monarki, raja-raja Nusantara tak bisa melepaskan titahnya begitu saja tanpa terlebih dahulu bermusyawarah dengan para menteri dan mahapatih. Padahal, sistem bentuk kerajaan secara leluasa menghasratkan keluasan penuh apapun perintah sang raja. Raja bisa saja bertindak otoritarian. Kerajaan Demak bahkan mempunyai semacam dewan yang berperan sebagai penasihat khusus; terdiri ...
Read more 0