Jumat, 29 Maret, 2024
Informasi Damai
Archives by: Nurul Lathiffah

Nurul Lathiffah

0 comments

Nurul Lathiffah Posts

Membanjiri Media Sosial dengan Pesan Damai; Role Model Positif untuk Generasi Z

Membanjiri Media Sosial dengan Pesan Damai; Role Model Positif untuk Generasi Z
Narasi
Di era digital, proxy war merupakan strategi murah dan efektif untuk memecah belah kerukunan bangsa. Konten berisi ujaran kebencian, hujatan, dan fitnah adu domba membuat jagad maya penuh dengan kebencian. Tidak berhenti di sini saja, kebencian di dunia maya juga rentan berlanjut di dunia nyata. Konsekuensinya adalah, sedikit ujaran kebencian di dunia maya dapat merusak kerukunan kehidupan berbangsa. Generasi Z yang juga disebut digital native menghabiskan 79% waktunya untuk mengakses ...
Read more 1

Soft Power Bela Negara untuk Generasi Milenial

Soft Power Bela Negara untuk Generasi Milenial
Narasi
Di Dalam ruas sejarah, negara kita pernah mengalami satu fase ‘lumpuh.’ Agresi militer II Belanda yang terjadi pada 19 Desember 1948 menahan pimpinan RI dan mengancam kedaulatan dan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para founding fathers bangsa. Meski para pimpinan disandera, dan pusat pemerintahan pada masa itu (Yogyakarta) dikuasai musuh, namun spirit untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan tidak lantas surut. Alhasil, di atas keikhlasan, semangat cinta tanah air, ...
Read more 1

Piagam Madinah, Pancasila, dan Harmoni Lintas Agama

Piagam Madinah, Pancasila, dan Harmoni Lintas Agama
Narasi
Piagam Madinah merupakan sebuah pencapaian mengagumkan dalam lintasan sejarah. Piagam Madinah merupakan sebuah bukti otentik bahwa Rasulullah Saw., merupakan figur yang sangat toleran, dan memandang perbedaan sebagai sebuah fitrah indah. Rasulullah Saw. tidak selalu menjadikan Islam sangat koersif dalam mengatur kehidupan masyarakat di Madinah. Meski Rasulullah Saw. diakui sebagai pemimpin, namun beliau tidak Peristiwa ini merupakan simbol bahwa Nabi Muhammad Saw. menginginkan harmonis lintas agama dan budaya terjadi. Konsekuensi logisnya ...
Read more 0

Spirit Komunikasi Terapeutik dalam Idul Fitri

Spirit Komunikasi Terapeutik dalam Idul Fitri
Narasi
Idul Fitri atau jika diterjemahkan ke dalam kultur sosial Indonesia ialah lebaran, nyatanya mengandung muatan memperbarui, bahkan menyembuhkan hubungan yang ‘sakit.’ Kiranya, momentum ini sangat tepat untuk memperbarui rasa persaudaraan, semangat persatuan, toleransi, dan juga empati. Setelah satu bulan menahan nafsu biologis yang diiringi dengan upaya menahan diri dari menyakiti orang lain—baik secara verbal atau nonverbal—nyatanya kita merasakan sebuah kenikmatan yang luar biasa. Hati kita kembali bersih, dihapuskan-Nya penyakit hati ...
Read more 0

Pesan Keadilan Sosial dan Keharmonisan dalam Zakat Fitrah

Narasi
Zakat fitrah sejatinya merupakan kewajiban dalam agama. Melampaui keshalihan individu, terdapat pesan-pesan keadilan sosial dan keharmonisan. Ketika berzakat, seorang muzakki (orang yang berzakat) akan memberikan zakat fitrah kepada mustahiq (penerima zakat). Dalam anjuran agama, pemberian zakat dilakukan dengan cara yang santun. Bahkan, Islam menganjurkan bahwa pemberian yang terbaik harus dilakukan dengan cara yang terbaik, tanpa menyakiti hati pihak yang diberi. Berzakat fitrah, meski esensinya adalah mengeluarkan zakat dan memberikan kepada ...
Read more 0

Puasa; Mengontrol Ujaran Kebencian

Puasa; Mengontrol Ujaran Kebencian
Narasi
Ramadhan, bulan kebahagiaan bagi mukmin akan datang. Barangkali, kita merindukan momen-momen berpuasa, karena dengannya kita bisa melatih diri, menahan id (keinginan hawa nafsu), untuk kemudian dipresentasikan dengan pola sikap dalam level kemanusiaan yang tinggi. Umumnya, orang akan suka dengan pemenuhan kebutuhan lapar. Akan tetapi, ketika sedang berpuasa, tubuh kita telah ‘berjanji’ bahwa akan menahan lapar dan dahaga, termasuk hal-hal yang membatalkan atau bahkan mengurangi pahala puasa. Kita sudah menyiapkan diri, ...
Read more 0

Perempuan, Pendidik Literasi Media Ramah Anak

Narasi
Era digital menyediakan informasi ibarat junk food yang secara instant ditelan siapa saja, bahkan termasuk anak. Bak jamur di musim penghujan, anak-anak mudah mendapat informasi, bahkan yang bersifat destruktif semisal konten kekerasan dan pornografi. Anak-anak dapat terpapar radiasi konten radikal sejak usia sangat dini. Jika orang tua bersikap permisif pada anak, bukan tidak mungkin anak akan memiliki struktur self yang ‘radikal’, sebagaimana konten yang selalu diperhatikan. Menjadi penting bagi orang ...
Read more 0

“Surga” bagi Pribadi Pemaaf

“Surga” bagi Pribadi Pemaaf
Narasi
Pemberian maaf atau pemaafan (forgiveness) merupakan salah satu ajaran agama yang dapat memantikkan empati dan perasaan penuh kasih. Dalam pemberian maaf, terdapat makna adanya pemberian kesempatan untuk orang lain (yang bersalah). Di sisi lain, kebiasaan memaafkan kesalahan orang lain juga dapat memberikan energi ketenangan batin, menghapus luka jiwa, dendam, dan penyakit psikis lainnya. Dalam setiap life event kehidupan, kita sering dihadapkan pada konflik, perbedaan pendapat, dan kekecewaan terhadap orang lain. ...
Read more 0

Self Tolerance untuk Perdamaian Global

Narasi
Berdiri di atas perbedaan merupakan sebuah peluang untuk menumbuhkan kecerdasan batin. Tidak mudah, akan tetapi ketika individu mampu melewati fase ‘kritis’ dan mampu bersikap adaptif sekaligus tolerantif, maka babak baru perdamaian dalam diri dan lingkungan sekitar akan dimulai. Kemampuan memaafkan diri, dan memberikan pemakluman atas ‘kesalahan diri’, pada dasarnya merupakan modal psikologis bagi seseorang untuk dapat menerima perbedaan, dan bersikap adil serta proporsional. Akan tetapi, membangun self tolerance tidaklah mudah. ...
Read more 0

Hijrah untuk Perdamaian dan Menghindari Perang

Narasi
Kini semakin marak, fenomena anak-anak muda yang terprovokasi hijrah untuk ikut berperang. Mereka, umumnya merupakan out put hasil dari program propaganda kaum radikal. Mereka lupa, bahwa Rasulullah Saw. telah memberikan pelajaran berharga, bahwa hijrah merupakan pilihan untuk menciptakan perdamaian di tempat yang baru dan menghindari peperangan. Perang, pada hakikatnya merupakan tanda bahwa dua kubu gagal membangun komunikasi damai untuk saling bernegoisasi. Sedangkan, Rasulullah Saw. selalu berusaha menghindari peperangan. Dalam memoar ...
Read more 0