Debat merupakan bagian yang sangat penting dalam pesta demokrasi. Di ajang inilah, setiap paslon mempromosikan visi-misinya. Selain sebagai sarana untuk menguji seberapa jauh paslon menguasai permasalahan yang dihadapi oleh negara yang akan dipimpinnya, juga bisa dijadikan oleh paslon sebagai wahana untuk meyakinkan publik dan menaikkan elektabilitasnya. Ketepatan argumen, ketangkasan menjawab soal dari paslon lain, keakuratan data, konsistensi dalil, dan rasionalitas jawaban, semua diperagakan di forum ini. Paslon berdebat, publik menilai. ...
Read more 1 sara
Pada mulanya, debat itu adalah upaya menggugah orang untuk berpikir, menilik hidup, terutama hidupnya, dan menjadi lebih bijaksana sedikit. Ini lah yang dipertontonkan Socrates di masa lalu. Dulu Socrates menanyai seseorang, menggunakan teknik eclenchus, menyoal dan meminta jawab dan siap dibantah serta membantah, ia tak bermaksud mengalahkannya hingga takluk. Artinya, debat itu dihadirkan untuk mencari jalan pikiran dari teman debat atau melihat bagaimana pikiran seseorang memahami tema-tema tertentu yang dijadikan ...
Read more 2 Memasuki tahun 2019 masyarakat masih disibukkan ragam berita bohong yang berkembang, hampir setiap saat semua percakapan di media sosial, grup whatsapp, siaran televisi, media online,media massa tak lepas dari pemilihan presiden. Debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Kh. Makruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di hotel Bidakara 17 Januari 2019, menarik penonton. Itu terbukti dengan rating televisi yang menyiarkan terbilang tinggi. Debat capres diharapakan bisa memberi lampu ...
Read more 1 Perhatian masyarakat beberapa hari terakhir tertuju pada debat capres 2019. Debat perdana pada Kamis (17/1) kemarin menjadi satu dari lima rangkaian debat yang rencananya diselenggarakan KPU sebelum pilpres April mendatang. Debat menjadi ajang kedua kandidat capres-cawapres memperkenalkan visi, misi, program, serta menunjukkan kemampuan menganalisis persoalan sesuai topik debat. Dari sana, masyarakat bisa menilai dan menjadikannya preferensi dalam menentukan pilihan. Debat capres terbukti menarik perhatian masyarakat. Ini tergambar dari perbincangan warganet ...
Read more 1 Di era digital, proxy war merupakan strategi murah dan efektif untuk memecah belah kerukunan bangsa. Konten berisi ujaran kebencian, hujatan, dan fitnah adu domba membuat jagad maya penuh dengan kebencian. Tidak berhenti di sini saja, kebencian di dunia maya juga rentan berlanjut di dunia nyata. Konsekuensinya adalah, sedikit ujaran kebencian di dunia maya dapat merusak kerukunan kehidupan berbangsa. Generasi Z yang juga disebut digital native menghabiskan 79% waktunya untuk mengakses ...
Read more 1 Mendekati gelaran pesta demokrasi pada April 2019 ini, tak bisa disangkal bahwa informasi hoax yang dilampiri dengan ujaran kebencian ternyata tak jua berkurang dalam ruang interaksi masyarakat. Sebaliknya viralitas hal-hal semacam itu malah semakin mengemuka. Media pengantar yang paling dekat dengan masyarakat kita hari ini adalah media sosial. Kedekatannya bahkan tak tanggung-tanggung, hingga ke peraduan pun informasi semacam itu mampu dihantarkan dalam ruang berfikir kita masing-masing. Sehingga tidak mengherankan bila ...
Read more 1 Jelang Pemilu Presiden, masyarakat Indonesia merasa khawatir terhadap serangan hoaks yang akan mewarnai jagad digital, yang cukup berpengaruh pada sikap masyarakat dalam merespon hajat demokrasi. Apalagi setelah terungkapnya mega hoaks Ratna Sarumpaet, kekhawatiran masyarakat semakin menjadi-jadi. Lembaga Survei Indonesia (LSI) pimpinan Deni JA mengatakan, ada sekitar 75 persen masyarakat khawatir tersebarnya hoaks. Tentu warga negara yang waras tidak ingin melihat tanah airnya gaduh lantaran seliweran hoaks yang tidak terkontrol. Apalagi ...
Read more 1 Hari-hari ini kita mengalami penyempitan ruang untuk menyemai cinta, terutama di alam maya. Narasi-narasi provokasi dan caci maki kerap menghiasi laman sosial media kita. Kadang kita menjadi khawatir dan bertanya, apakah masyarakat kita setiap hari akan mengkonsumsi narasi-narasi ini, atau masyarakat kita sudah terbiasa dengan hal-hal yang demikian sehingga narasi kebencian itu dianggap layak konsumsi. Karena sampai pada saat ini, yang terlibat kasus hukum gara-gara ikut menyebarkan sesuatu yang tidak ...
Read more 1 Eksistensi dan dinamika media sosial dan virtual lainnya adalah keniscayaan. Kehadirannya telah menjadi candu di era informasi dan indutri 4.0 ini. Banyak manfaat yang cepat dapat diterima oleh netizen. Sebaliknya jebakan implikasi negatif banyak mengintai dan menjadi ranjau. Media sosial merupakan layanan virtual yang paling bising. Satu netizen aktif di beberapa jenis media sosial. Jaringan sosial pun terbentuk cepat. Gerakan mudah dibangun secara massif. Misalnya saja ketika terjadi bencana atau ...
Read more 2 Di tengah arus informasi, kecepatan menjadi yang utama, informasi menjadi mudah dibagikan (share) tanpa melalui verifikasi. Di era globalisasi, siapa saja, di mana saja, kapan saja dan kapan saja bisa memproduksi konten hoax semudah menggerakkan ujung jarinya di gadget. Terlebih ketika isu agama menjadi objek. Sebab, sensifitas agama memang merupakan isu paling seksi untuk dijadikan legitimasi dan penggerak bagi berkembangnya hoax. Khususnya untuk menyebarkan ujaran kebencian di dunia maya Sejarah ...
Read more 1