Jumat, 26 April, 2024
Informasi Damai
Archives by: Hamidulloh Ibda

Hamidulloh Ibda

0 comments

Hamidulloh Ibda Posts

Merayakan Perdamaian Pesta Demokrasi

Merayakan Perdamaian Pesta Demokrasi
Narasi
Pilkada, Pileg, Pilres, dan pemilihan umum lainnya hakikatnya momentum merayakan perdamaian pesta demokrasi. Penamaan dan pemaknaan momentum Pemilu harusnya pada “pesta demokrasi” karena lebih menggembirakan dan mendamaikan. Semua pesta pasti menggembirakan, termasuk pesta demokrasi. Tidak ada pesta yang merusak, merugikan, dan memperkeruh perdamaian. Kecuali pesta negatif seperti pesta miras, narkoba, seks dan lainnya. Maka fondasi politik di Indonesia sebagai negara demokrasi harus menekankan makna Pemilu sebagai pesta demokrasi. Proses demokrasi ...
Read more 0

Melawan Hate Speech dengan Gerakan Hate Free Day

Melawan Hate Speech dengan Gerakan Hate Free Day
Narasi
Hate speech (ujaran kebencian) harus dilawan dengan pembudayaan dan gerakan hate free day (hari tanpa kebencian). Ujaran kebencian terbukti propaganda dan diproduksi kelompok tertentu untuk merusak perdamaian. Sindikat Saracen dan Muslim Cyber Army (MCA) jadi bukti produsen ujaran kebencian. Data Direktorat Tindak Pidana Siber (Ditsiber) Bareskrim Polri, sindikat Saracen tiap service pengelola isu ujaran kebencian dan SARA dibandrol Rp 75 juta – Rp 100 juta. Mereka memiliki 2000 akun untuk ...
Read more 1

Menggerakkan Literasi Toleransi dari Masjid

Menggerakkan Literasi Toleransi dari Masjid
Narasi
Terorisme bukan jihad dan bukan ajaran Islam. Doktrin ini harus dipahami semua orang. Penyebaran terorisme secara masif terjadi dan strategis tak hanya di media sosial atau siber, namun juga disebarkan di masjid. Awalnya, mereka mengenalkan Islam secara umum. Ketika memiliki jemaah tetap, provokasi dan indoktrinasi ajaran radikal dilakukan yang berpuncak pada terorisme. Ini harus diantisipasi sejak dini agar terorisme dihentikan dari akarnya. Mendekati Ramadan, masjid harus steril dari ajaran radikalisme. ...
Read more 0

Ibu, Agen Literasi Humanisme dalam Keluarga

Narasi
Penyebaran ajaran radikalisme harus diputus mata rantainya melalui pendidikan literasi dalam keluarga. Literasi di sini tak hanya melek aksara, kemampuan baca-tulis, namun ditekankan pada pemerolehan informasi dengan benar, ramah, dan bijak. Melek aksara pun tak cukup, karena saat ini kita butuh generasi yang humanis, toleran, dan antiradikalisme. Semua itu bisa dilakukan anggota keluarga dan kuncinya ada pada ibu. Literasi tidak sekadar melahirkan generasi literat, namun juga humanis. Pasalnya, masih banyak ...
Read more 0