Sepertinya bulan Ramadhan memang bulan yang sarat dengan pendamalan pengetahuan dan pengalaman keagamaan, yang salah satu di antaranya lewat pengajian. Pengajian adalah jelas istilah yang khas Jawa. Seandainya banyak orang selalu menghubungkan pengajian dengan agama atau pembelajaran dan pendalaman wawasan keagamaan, dari perspektif budaya Jawa ternyata pengajian dapat tak ada kaitannya sama sekali dengan agama. Dalam bahasa Jawa, istilah pengajian dapat diartikan sebagai penegakkan nilai-nilai karena akar kata istilah itu ...
Read more 0 Heru harjo hutomo
Heru harjo hutomo Posts
Seusai 1830, jauh sebelum KH. Hasyim Asy’ari merumuskan apa yang kini dikenal sebagai “nasionalisme religius,” pada dasarnya sikap keberagamaan yang bersifat autochthonous atau berpijak pada tempatnya berada sudah diteoritisasikan sekaligus dipraksiskan oleh Pangeran Dipanegara dan laskar-laskarnya (Jejak Dipanegara dalam “Ilmu Pujian Roso Sampurno”, Heru Harjo Hutomo, https://alif.id). Perang Jawa, atau juga disebut sebagai “Perang Sabil,” yang barangkali juga mengilhami peristiwa 10 November yang berasal dari fatwa jihad KH. Hasyim Asy’ari, ...
Read more 0 Adalah seorang Jean-Michel Basquiat yang sebermulanya suka mencorat-coret tembok yang kini kemudian lebih popular dengan sebutan seni graffiti dengan berbagai turunannya ketika sampai digaleri-galeri: naïve art ataupun lobow art. Seusai ditemukan dan diajak berkarya bersama oleh seniman pop-art, Andy Warhol, Basquiat kemudian menjadi besar dan karya-karya seni rupanya, yang sebelumnya seperti halnya coret-moret absurd, dianggap buah karya dari seorang jenius. Dalam karya-karyanya yang di atas kanvas, seniman yang mati diusia ...
Read more 0 Kalamun nandhing sarira Tinemu beda malah nyulayani Benere dhewe ginungggung Tinampik liyaning lyan Beda kalian tepa sarira puniku Ika kang den upayaa Tinemu samining sami —Heru Harjo Hutomo. Kesusastraan seringkali dianggap sebagai sebentuk pembangunan karakter. Bahkan, tentang urgensi kesusastraan, dalam Serat Sastra Gendhing warisan Sultan Agung, bersama dengan musik, kesusastraan dapat menjadi sarana untuk mengenal Tuhan. Orang mengenal nama-nama besar dalam sejarah yang rata-rata akrab dengan kesusastraan sejak kecil. Dalam ...
Read more 0 Pasar iku Aweh pasemoning laku Begalaning marga Marganing sang pramana Panon Hyang Manon Memanoning pyambaknya —Heru Harjo Hutomo. Dalam perspektif budaya Jawa, Ramadan dan lebaran pada dasarnya adalah sebentuk prosesi yang saling berkaitan. Setelah sebelumnya melalui bulan Syaban, yang di Jawa disebut sebagai bulan Ruwah di mana orang-orang Jawa memiliki tradisi untuk berziarah dan membersihkan makam para leluhurnya, pengolahan diri yang dilakukan pada bulan Ramadan akan bersambung pada perayaan akan ...
Read more 0 Iman adalah suatu hal yang sepertinya selalu mengelak dari jeratan nalar. Dan filsafat, celakanya, hidup karena jeratan itu, kategorisasi. “Berpikir adalah mengkategorisasi,” ucap Aristoteles. Atas dasar itulah kemudian sejarah agama adalah juga sejarah tentang membilang yang tak terbilang, membentuk yang tak berbentuk. Alasan orang berlapar-lapar dan berdahaga ria di bulan Ramadhan konon adalah dalam rangka mendidik diri, bahwa terdapat kenyataan beserta segala konsekuensinya yang berlebih dari sekedar kenyataan dan kenikmatan ...
Read more 0 Bulan Ramadhan pada dasarnya adalah sebuah kondisi dimana, konon, orang mengaji dan mengkaji kembali agama Islam dari ranting, dahan, batang, akar, dan bahkan bijinya. Tentu, metafora kayon ini lebih tepat dikenakan pada wilayah keimanan atau keyakinan yang konon lebih tinggi derajatnya daripada wilayah keislaman dalam hierarki Islam-Iman-Ihsan. Dalam literatur sufisme, lambang dan istilah kayon atau gunungan dikenal sebagai sajaratul yaqin atau bahkan sajaratul ma’rifat. Ketika Islam dikaji kembali dengan kacamata ...
Read more 0 Ada satu rumus yang menyatakan bahwa semakin lemah fisik manusia, maka akan semakin menguat sisi batiniyahnya. Dari berbagai kebudayaan yang ada, sepertinya rumus inilah yang melatari pula perjalanan agama atau khususnya para pemukanya. Tak kurang dari Siddharta, yang meninggalkan segala statusnya di dunia, Yesus, yang konon terang-terangan mengutamakan jiwa dengan titik-berat etika “emas”-nya, hingga Muhammad yang konon selalu memilih jalan tengah dalam setiap persoalan yang dihadapi. Dalam banyak tradisi spiritual ...
Read more 0 Pemberontakan pada dasarnya adalah salah satu faktisitas manusia, yang merupakan cara beradanya. Demikianlah tali simpul yang dapat ditarik dari seorang Albert Camus. Sastrawan Perancis peraih nobel sastra ini, yang seusai itu meninggal karena mobilnya menabrak sebuah pohon, memilah pemberontakan manusia menjadi pemberontakan metafisik dan pemberontakan historis. Sebagaimana laiknya para eksistensialis, Camus menitikberatkan pula pada aksi daripada refleksi. Tilikannya pada tema pemberontakan tak dapat dilepaskan dari asumsi besar eksistensialisme bahwa yang ...
Read more 0 Terdapat suatu masa dimana banyak orang tiba-tiba, yang tentu saja dengan perjuangan berat, menentukan jalan sendiri di samping dunia keagamaan yang telah dilakoni oleh para kerabatnya. Agama memang tak selamanya dapat ramah terhadap lika-liku kehidupan duniawi. Bukankah banyak dalil-dalil keagamaan yang memandang rendah dunia dan segala pernak-perniknya, bahwa dunia itu adalah seperti halnya bangkai kambing, seumpamanya? Dalam menghadapi gelombang “biru” atau juga gelombang “putihan” itu, yang sama mengagendakan kehidupan religius ...
Read more 0