Selasa, 8 April, 2025
Informasi Damai
Archives by: Heru harjo hutomo

Heru harjo hutomo

0 comments

Heru harjo hutomo Posts

Kepemimpinan, Pancasila, dan Ketersinambungan Tafsir

Kepemimpinan, Pancasila, dan Ketersinambungan Tafsir
Narasi
Sejak mulanya, harapan akan demokrasi yang berkembang di era pemerintahan Jokowi adalah demokrasi yang mampu memberi pengakuan dan ruang bagi unsur-unsur masyarakat yang memang sudah jengah dengan segala agenda modernisme, yang kondang dengan ukurannya yang tunggal: masyarakat desa, masyarakat adat, masyarakat religius, kaum perempuan, dsb. Meskipun pada kenyatannya tuntutan-tututan zaman itu belum sepenuhnya terwujud, namun setidaknya, secara regulatif, pemerintah di era Jokowi sudah memberikan berbagai pengakuan dan ruang bagi komunitas-komunitas ...
Read more 0

Sangkan-Paran, Kebudayaan, dan Mata Air Keagamaan

Sangkan-Paran, Kebudayaan, dan Mata Air Keagamaan
Narasi
Sejauh mana pada dasarnya lokalitas dalam ungkapan “kearifan lokal” ketika ternyata kearifan itu telah melewati batas-batas tradisionalnya? Dan ketika, “lobalitas” (lokalitas yang telah mengglobal) sudah menjadi fakta kehidupan kontemporer, orang goblok macam apa yang masih menganggapnya sebagai sampah akidah sekaligus sumber kemerosotan peradaban, apalagi dengan menggunakan dalil-dalil agama yang sudah bercampurbaur dengan semangat “berkemajuan” yang absurd? Orang barangkali mengenal Dr. Soemantri Hardjoprakoso, seorang anggota Pangestu (sebuah aliran kebatinan yang jelas-jelas ...
Read more 0

Dakwah di Tengah Tuntutan Sebagai Umat Beragama Sekaligus Warganegara

Dakwah di Tengah Tuntutan Sebagai Umat Beragama Sekaligus Warganegara
Narasi
Dalam sebuh kisah, seorang kyai tengah didatangi oleh seorang pelacur, yang tentu saja untuk mencari berkah agar aktifitas dagangnya laris-manis. Tak dinyana, kyai itu pun mengabulkan permintaan sang pelacur dengan tanpa basa-basi. Dalam kacamata umum tentu saja sang kyai itu akan dinilai sebagai orang yang nggedabrus atau seorang kyai pemuja setan. Bukannya menobatkan sang pelacur laiknya agamawan-agamawan yang gagah dalam memegang amanah syari’ah, sang kyai justru mendoakan sang pelacur sesuai ...
Read more 0

Kedewasaan Beragama, Menata Rasa Sesama

Kedewasaan Beragama, Menata Rasa Sesama
Narasi
Nuladha laku utama Tumrape wong Tanah Jawi Wong agung ing Ngeksiganda Panembahan Senopati Kepati amarsudi Sudane hawa lan nepsu Pinesu tapa brata Tanapi ing siyang ratri Amamangun karyenak tyasing sasama —Serat Wedhatama Pemahaman keagamaan yang radikal, pada dasarnya juga bisa dipicu oleh latar-belakang keagamaan yang kecil ataupun kurang. Tak jarang, dalam konteks agama Islam, orang-orang yang sok islami sebelumnya hanyalah para libertarian yang kemudian merasa bertobat, dan celakanya, menganggap yang ...
Read more 0

Iman yang Melampaui Segala Simbol dan Atribut

Iman yang Melampaui Segala Simbol dan Atribut
Narasi
Paguyuban Sumarah adalah satu di antara beberapa aliran penghayat kepercayaan yang secara terang-terangan berbicara tentang iman yang tumbuh dan berkembang tanpa adanya simbol ataupun atribut yang lazimnya melekat pada suatu “sistem iman.” Ketika pada umumnya orang masih butuh berbagai simbol dan atribut, yang konon dikenakan untuk meneguhkan keimanannya, orang-orang Sumarah seolah sudah menginjakkan kaki di ranah bahwa untuk menikmati seteguk air tak perlu rasanya memperkarakan apa yang menjadi wadahnya. Hal ...
Read more 0

Muhammad dan Kehidupan

Muhammad dan Kehidupan
Narasi
Konon, al-Ghazali adalah salah satu ulama yang memandang sosok Muhammad dengan dua perspektif, sebagai sosok spiritual, yang otomatis bersifat universal, dan sebagai sosok manusia yang sudah pasti terbingkai oleh segala konteks yang mengitarinya. Sebagai sosok spiritual, Muhammad mewariskan hal-hal yang bernilai universal yang pada akhirnya membuatnya dikenal sebagai curahan rahmat bagi semesta alam. Sementara, ketika ia dikabarkan tidur dengan memiringkan tubuhnya ke arah kanan dan menggunakan salah satu tangannya sebagai ...
Read more 0

Agama, Spiritualitas, dan Diplomasi Perdamaian

Narasi
Agama ataupun spiritualitas, pada dasarnya adalah juga sebuah media, dan bahkan jalan, yang dapat diendapi oleh berbagai kepentingan yang memang tak bisa dielakkan dalam sebuah kehidupan. Bahkan pun dalam niatnya yang paling suci dan luhur, ia tetap saja digerakkan oleh sebuah kepentingan: ridha Tuhan. Kepentingan, yang dalam khazanah kebudayaan Jawa dapat disepadankan dengan “karep,” adalah sebentuk azas dalam dalam sebuah kehidupan. Taruhlah dalam pagelaran wayang purwa Jawa yang disimbolisasikan dengan ...
Read more 0

Kejawen Sebagai Agama Sipil: Menyimak Relasi Islam dan Katolik dalam Anyaman Kebudayaan Jawa

Kejawen Sebagai Agama Sipil: Menyimak Relasi Islam dan Katolik dalam Anyaman Kebudayaan Jawa
Kebangsaan
Konon kebudayaan Jawa adalah laksana air yang akan tetap air meskipun berwadahkan telaga ataupun samudera. Banyak sejarawan mencatat, salah satunya M.C. Ricklefs, bahwa terdapat “kontinuitas-mistis” antara kebudayaan Jawa dan agama, dalam hal ini Islam, yang menyebabkan berbagai agama yang datang dapat dengan mudahnya lekas akrab. Dalam hal ini, saya pun berpendapat bahwa kebudayaan Jawa, atau ketika sudah menjadi sebentuk pola pemahaman yang dapat dinamakan sebagai kejawen, adalah sebentuk agama sipil, ...
Read more 0

Menyingkap Perjalanan Rasuli Sri Paus

Menyingkap Perjalanan Rasuli Sri Paus
Narasi
Masih banyak orang saksikan di kalangan pedesaan Jawa sebuah kegiatan yang konon merupakan perpaduan antara Islam dan budaya Jawa. Kegiatan itu disebut sebagai “rasulan,” yang serupa dengan “slametan.” “Rasul” adalah sebuah istilah yang cukup memiliki pemaknaan yang berjenjang. Taruhlah pada komunitas Katolik yang menyebut kedatangan Sri Paus Fransiskus ke Indonesia di hari ini sebagai perjalanan “apostolik” atau rasuli. Pada istilah itu bisa jadi Sri Paus diletakkan sebagai utusan dari komunitas ...
Read more 0

Demokrasi: Antara Idealitas dan Realitas

Narasi
Mengangankan sebuah perubahan, dengan proses yang spontan tentunya, dan meskipun dasar-dasar bagi perubahan itu sudah digaungkan sejak lama, merupakan kepuasan tersendiri. Namun, kerapkali yang dihasilkan dari perubahan yang diinginkan dengan proses yang spontan itu, ketika pun perubahan ini dapat dikatakan berhasil, adalah kemudahan untuk tampilnya figur-figur “segar” yang jangankan untuk kepopor bedil para aparat, bau keringat sesamanya sendiri pun seperti jauh dari hidung. Tentu, tetap saja terdapat hiburan bagi jiwa-jiwa ...
Read more 0