Sabtu, 23 November, 2024
Informasi Damai
Archives by: Heru harjo hutomo

Heru harjo hutomo

0 comments

Heru harjo hutomo Posts

Kejawen Sebagai Agama Sipil: Menyimak Relasi Islam dan Katolik dalam Anyaman Kebudayaan Jawa

Kejawen Sebagai Agama Sipil: Menyimak Relasi Islam dan Katolik dalam Anyaman Kebudayaan Jawa
Kebangsaan
Konon kebudayaan Jawa adalah laksana air yang akan tetap air meskipun berwadahkan telaga ataupun samudera. Banyak sejarawan mencatat, salah satunya M.C. Ricklefs, bahwa terdapat “kontinuitas-mistis” antara kebudayaan Jawa dan agama, dalam hal ini Islam, yang menyebabkan berbagai agama yang datang dapat dengan mudahnya lekas akrab. Dalam hal ini, saya pun berpendapat bahwa kebudayaan Jawa, atau ketika sudah menjadi sebentuk pola pemahaman yang dapat dinamakan sebagai kejawen, adalah sebentuk agama sipil, ...
Read more 0

Menyingkap Perjalanan Rasuli Sri Paus

Menyingkap Perjalanan Rasuli Sri Paus
Narasi
Masih banyak orang saksikan di kalangan pedesaan Jawa sebuah kegiatan yang konon merupakan perpaduan antara Islam dan budaya Jawa. Kegiatan itu disebut sebagai “rasulan,” yang serupa dengan “slametan.” “Rasul” adalah sebuah istilah yang cukup memiliki pemaknaan yang berjenjang. Taruhlah pada komunitas Katolik yang menyebut kedatangan Sri Paus Fransiskus ke Indonesia di hari ini sebagai perjalanan “apostolik” atau rasuli. Pada istilah itu bisa jadi Sri Paus diletakkan sebagai utusan dari komunitas ...
Read more 0

Demokrasi: Antara Idealitas dan Realitas

Narasi
Mengangankan sebuah perubahan, dengan proses yang spontan tentunya, dan meskipun dasar-dasar bagi perubahan itu sudah digaungkan sejak lama, merupakan kepuasan tersendiri. Namun, kerapkali yang dihasilkan dari perubahan yang diinginkan dengan proses yang spontan itu, ketika pun perubahan ini dapat dikatakan berhasil, adalah kemudahan untuk tampilnya figur-figur “segar” yang jangankan untuk kepopor bedil para aparat, bau keringat sesamanya sendiri pun seperti jauh dari hidung. Tentu, tetap saja terdapat hiburan bagi jiwa-jiwa ...
Read more 0

Islam Kalijagan dan Keberagaman

Islam Kalijagan dan Keberagaman
Keagamaan
Anyaman antara Islam dan lokalitas, yang barangkali yang paling awal dan dapat diverifikasi, dan bahkan dapat disaksikan hingga kini, adalah varian Islam Kalijagan. Penganyaman antara Islam dan lokalitas ini adalah sebuah fenomena yang penting tentang bagaimana Islam menyikapi keberagaman yang, dengan melihat sejarah sebagaimana di masa Majapahit, merupakan fakta kultural Nusantara yang tak terbantahkan. Sampai hari ini, Kalijaga adalah seorang yang besar yang setidaknya dirasa dimiliki oleh dua komunitas yang ...
Read more 0

Strategi Islam Kalijagan dalam Gempuran Islam Transnasional

Strategi Islam Kalijagan dalam Gempuran Islam Transnasional
Keagamaan
Lamun sira paksa nelad Tuladaning Kangjêng Nabi O gèr kadohan panjangkah Watêke tan bêtah kaki Rèhne ta sira Jawi Sathithik bae wus cukup Aja guru alêman Nelad kas ngêblêgi pêkih Lamun pêngkuh pangangkah yêkti karamat —Serat Wedhatama Pada hari ini sungguhlah enak bagi para anak keturunan Sunan Kalijaga yang mengambil sang mantan brandal itu sebagai penanda gen—terlepas dari anak keturunan sang sunan yang mengambil jalur para isterinya untuk ingin ...
Read more 0

Yang Tersamar di Balik Yang Tersuar: Memupus Sikap Saling Curiga antar Umat Beragama dan Berkepercayaan

Yang Tersamar di Balik Yang Tersuar: Memupus Sikap Saling Curiga antar Umat Beragama dan Berkepercayaan
Narasi
Seorang santri, yang jelas-jelas akrab dengan ibadah-ibadah yang syar’ikan, mendekati dan belajar dengan orang-orang yang tak pernah mengenal masjid, apalagi dalam hal-hal yang konon menjadi core dari sebuah agama: ketuhanan. Golongannya pun sontak menertawai penuh ejek, karena bagi mereka logika Tuhan adalah seturut dengan logika agama. Ketika diselami, tawa penuh ejek seperti itu pada dasarnya adalah sebersit ketakterimaan hati dalam menerima sebuah fakta, yang persis sebagaimana logika Tuhan yang nyatanya ...
Read more 0

Kearifan di Balik Empat Pilar Kerukunan dalam Bingkai Keindonesiaan

Kearifan di Balik Empat Pilar Kerukunan dalam Bingkai Keindonesiaan
Narasi
Dalam kebudayaan Jawa terdapat istilah yang konon cukup mendiskreditkan segolongan orang yang berpaham wahdatul wujud, atau lebih merujuk pada anak murid Pangeran Lemah Abang. Istilah itu adalah istilah “kiniyai” yang digunakan secara diametral dengan istilah “kyai.” Kiniyai adalah segolongan orang yang bukan kyai yang dianggap suci secara moral dan tegak dalam hal akidah. Dapat diketahui bahwa sebelum istilah ustadz, ulama, ataupun istilah-istlah untuk menyebut kaum agamawan, dalam dunia per-kyai-an sendiri, ...
Read more 0

AI dan Kembalinya Manusia Ke Masa Bermain

AI dan Kembalinya Manusia Ke Masa Bermain
Narasi
Power puts into play of dynamic of constant struggle. There is no escaping it. But there is freedom in knowing the game is yours to play. —Michel Foucault Segenap teori resistensi seolah rubuh, atau setidaknya membutuhkan perombakan yang jauh dari bayangan awal, ketika orang hidup di era revolusi industri 4.0. Di era ini dinamika kehidupan orang seperti tak gampang untuk sekedar dikategorisasikan. Taruhlah teori tentang pergolakan kelas ala tradisi “kiri” ...
Read more 0

Era AI dan Radikalisme Sebagai Pseudo-Ideology

Era AI dan Radikalisme Sebagai Pseudo-Ideology
Narasi
Ideologi adalah sebuah perkara yang benar-benar telah selesai. Bukan karena tingkat kecerdasan orang yang makin hari makin menurun, ketika kecerdasan itu dapat diukur dengan bagaimana orang dengan gamblang dapat memproyeksikan masa depan sekaligus menggapainya dengan langkah-langkah yang taktis, namun tuntutan zaman seolah memang tak menghendaki idealitas dan realitas itu dapat terpilah dan terpilih. Gamblang, teknologi, yang menurut Heidegger merupakan “Enframing” atau pembingkai kehidupan, adalah “the first principle” yang konon mendasari ...
Read more 0

Kekerasan dan Watak Meditatif Gen Alfa

Kekerasan dan Watak Meditatif Gen Alfa
Narasi
Dalam aktifitas dolanan di Jawa terdapat mainan yang disebut sebagai “gangsingan.” Ketika orang mengamati, semakin cepat perputaran gangsingan itu justru akan terlihat semakin anteng atau kelihatan diam terpusat. Karena itulah dalam estetika Jawa terdapat jenjang tentang ketinggian kualitas sebuah karya seni, dari yang mulai penuh gerakan hingga seolah menjadi minim gerakan dan bahkan diam, dari yang penuh bising hingga bahkan tanpa sesesap suara apapun atau hening. Dan justru yang seakan-akan ...
Read more 0