Sabtu, 18 Mei, 2024
Informasi Damai
Archives by: Nurul H Maarif

Nurul H Maarif

0 comments

Nurul H Maarif Posts

Konsultasi Kerasulan pada Pendeta

Keagamaan
Isteri Rasulullah Saw, ‘Aisyah bint Abi Bakr mengisahkan, wahyu pertama yang diterima suaminya berupa mimpi yang benar (al-ru’ya al-shadiqah) seperti cahaya pagi/shubuh. Beliau gemar menyepi (al-khala’) setelahnya. Dan Gua Hira menjadi tempat favoritnya. Tak jarang, hingga beberapa malam beliau ber-tahannuts (menurut Wahbah al-Zuhaili, yakni beribadah) di sana. Aneka perbekalan dibawanya. Beliau pulang ke rumah isteri pertamanya, Khadijah bint Khuwailid, tatkala perbekalannya habis. Lalu pergi lagi ke Gua Hira. Hingga suatu ...
Read more 0

Terlarang Mencerca Sesembahan Orang Lain

Keagamaan
Abu al-Fida Isma’il bin Katsir menuliskan berita dari ‘Abd al-Razzaq, dari Ma’mar, dari Qatadah. Dulu, sekelompok muslim awal generasi shahabat pernah mencerca berhala-berhala kaum kafir (ashnam al-kuffar). Sebagai balasannya, kaum kafir berbalik mencerca Allah Swt dengan membabi-buta (Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim; II/165). Cercaan generasi awal ini, bisa jadi dilakukan karena euphoria sesaat. Mereka baru mengalami peralihan spiritual dari situasi “kegelapan” ke situasi “terang-benderang” (min al-dhulumat ila al-nur). Kegembiraan ini diluapkan melalui ...
Read more 0

Toleransi (Itu) Bukan Kompromi

Keagamaan
Elit-elit kafir Quraish seperti al-Walid bin al-Mughirah, al-Ash bin Wail, al-Aswad bin Abd al-Muthallib dan Umayyah bin Khalaf, suatu ketika sowan pada Muhammad Saw untuk menawarkan kompromi ibadah. Mereka terganggu oleh dakwah putera Abdullah dan Aminah, yang kian hari kian diminati oleh masyarakat jahiliah kala itu. “Wahai Muhammad, kenapa tidak, kami menyembah Tuhanmu beberapa saat dan kamu menyembah tuhan kami beberapa saat juga?” kata mereka menawarkan. Tawaran yang sungguh unik ...
Read more 0

Mendakwahi “Tuhan” Dengan Lembut

Keagamaan
Siapa tak kenal Ramses Akbar II alias Fira’un? Penguasa Mesir yang menjadi musuh besar Musa dan adiknya, Harun, ini dilukiskan sebagai pribadi yang jahat, sombong, juga takabur. Tangan besi menjadi ciri utama kekemimpinannya. Kiai Bisyri Mushtafa menyebutnya berperangai “banget lacute” (sangat buruk). (al-Ibriz li Ma’rifah al-Qur’an al-‘Aziz: III/2203). Ketika paranormal-paranormal pembisiknya menginformasikan akan hadirnya bayi lelaki dari Bani Israil yang kelak akan menggulingkan kekuasaannya, maka dengan membabi buta ia membunuh ...
Read more 0

Muhammad Tak Memaksa Pamannya

Keagamaan
Di lubuk hatinya yang terdalam, Muhammad Saw begitu ingin pamannya, Abu Thalib, turut bergabung dalam gerbong Islam. Namun Allah Swt menakdirkan lain. Sosok agung yang sangat mengasihi keponakannya dan gigih membentengi dakwahnya ini menghembuskan nafas pamungkasnya dalam kekufuran. Surga-nerakanya lalu menjadi perdebatan para ulama. Betapa sedihnya hati Muhammad Saw. Ia terpukul. Orang yang sangat dikasihinya meninggal dalam anutan keyakinan lamanya. Dalam riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, tulis Ibn Katsir ...
Read more 0

Bahkan Allah Tak Memaksakan Ajaran-Nya

Narasi
Ibn Katsir (Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim, I/305) dan Wahbah al-Zuhaili (al-Tafsir al-Munir, II/22) menceritakan, al-Hushain dari golongan Anshar, suku Bani Salim bin ‘Auf, memiliki dua putera beragama Nashrani, sedang ia seorang muslim. “Bolehkah saya memaksa kedua puteraku, karena mereka tidak taat padaku dan tetap ingin beragama Nashrani?” tanyanya pada Nabi Muhammad Saw. Atas pertanyaan dan keinginan memaksa itu, maka turunlah Qs. al-Baqarah [2]: 256: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). ...
Read more 0

Keadilan Tanpa Sekat Agama

Narasi
Seorang pria Mesir beragama Kristen Koptik (salah satu aliran Kristen yang berkembang di Mesir) mendatangi Umar bin al-Khattab di Madinah, yang kala itu sebagai pemimpin kaum Muslim, untuk mencari keadilan. “Wahai Amiral Mukminin, aku mencari perlindunganmu dari penindasan,” kata pria Mesir itu. “Kamu telah mencari perlindungan di mana ia seharusnya dilindungi,” jawab Umar. “Ketika aku sedang berlomba pacuan kuda dengan putra Amr bin Ash, aku berhasil mengalahkannya. Namun lantas dia ...
Read more 0

Meneladani Nabi: Sikapi Perbedaan Tanpa Kekerasan

Narasi
Pernyataan Imam al-Khattabi beberapa abad silam terbukti ketepatannya, menurutnya perbedaan keyakinan merupakan hal yang berbahaya dan rentan terhadap konflik, terutama jika tidak disikapi secara dewasa dan arif bijaksana. Inilah yang terjadi di banyak daerah di negeri ini, kekerasan dan konflik yang disebabkan oleh perbedaan nyatanya belum ingin berhenti di negeri khatulistiwa ini. Entahlah, apa sesungguhnya yang tengah dan bahkan terus terjadi pada bangsa ini. Kekerasan menjadi tren untuk menyikapi perbedaan. ...
Read more 0