Selasa, 23 April, 2024
Informasi Damai
Archives by: Saiful Bahri

Saiful Bahri

0 comments

Saiful Bahri Posts

Ciri Politik Khawarij yang Memecah-Belah Umat

Ciri Politik Khawarij yang Memecah-Belah Umat
Narasi
Saat ini, kita memang tidak semasa dengan kaum Khawarij. Tetapi, perhelatan demokrasi kita tampaknya sedang “direduksi” oleh (re-generasi) pemikiran politik kaum Khawarij. Seperti yang kini muncul ke luar permukaan, perihal tuduhan pemerintah zhalim dan menginginkan pemimpin yang sah agar jatuh. Itu adalah bagian dari “corak-karakter” politik kaum Khawarij di masa lalu yang kini mulai hidup. Segala tuduhan, fitnah dan menghalalkan segala cara, termasuk perilaku kezhaliman demi tujuan politik kekuasaan. Itu ...
Read more 0

Inilah 3 Kemudharatan, Jika Pancasila diganti dengan Khilafah

Narasi
Membawa fitnah beserta tuduhan, lalu menawarkan khilafah sebagai solusi. Hal demikian sebetulnya adalah “gaya politik lama” kaum Khawarij yang sejak dulu digunakan. Ketika ingin menguasai/merampas sebuah tatanan negara. Jelas, segala bujuk-rayuannya selalu membawa dalih kesucian agama, hingga membuat kita terkecoh, tanpa disadari ini adalah bagian dari misi politik kekuasaan yang licik. Dalam konteks argument di atas, Saya hanya ingin memaparkan 3 kemudharatan bagi bangsa ini. Ini adalah bagian dari konsekuensi ...
Read more 0

Pancasila sebagai Vaksin dari Virus Teologi Destruktif

Pancasila sebagai Vaksin dari Virus Teologi Destruktif
Narasi
Virus ideologis intoleransi, radikalisme dan terorisme pada dasarnya membawa semacam gejala yang disebut “klaim teologis” yang destruktif. Efeknya dapat merusak jaringan pola-pikir umat dalam kehidupan sosial. Menganggap semua di luar keyakinannya salah, sesat, kafir, musyrik dan perlu dibasmi. Gejala ini semakin terbentuk menjadi sel-sel perilaku kezhaliman dan melanggar nilai kemanusiaan yang dianggap benar, jika tidak segera diatasi. Pancasila secara orientasi-subtansial pada dasarnya tak sekadar tegak sebagai prinsip berbangsa kita. Dia ...
Read more 0

Etika Dakwah dalam Islam di Tengah Kemajemukan

Etika Dakwah dalam Islam di Tengah Kemajemukan
Narasi
Dalam konteks kebenaran Islam yang rahmatan lil alamin, Saya kurang sepakat, jika prinsip dakwah itu selalu condong reduksionis. Sebab, ajaran Islam itu sifatnya inter-subjektif. Secara orientasi, tidak ada “keharusan/paksaan/intimidasi” orang itu harus masuk Islam. Tetapi, dia mampu berperilaku “Islami” yaitu bisa berbuat baik, menjaga keseimbangan tatanan dan menghindari kemudharatan. Dalam konteks argument di atas, kita akan melihat bagaimana etika dakwah dalam Islam itu sebetulnya pro-kemajemukan. Misalnya dalam (Qs. Al-Hujurat:11) “Wahai ...
Read more 0

Cerita 1: Ancaman Intoleransi di Dunia Pendidikan

Cerita 1: Ancaman Intoleransi di Dunia Pendidikan
Faktual
Ancaman intoleransi itu tak sekadar menyasar orang-orang yang tak terdidik. Dia juga menyasar terhadap orang-orang yang terdidik. Sebab, propaganda intoleransi akan juah lebih transparant ketika orang terdidik menjadi intolerant. Dalam contoh kasus, beberapa hari yang lalu, Saya bertemu dengan salah satu mahasiswa akhir STAI At-Taqwa Bondowoso. Dalam sebuah obrolan, dia mengatakan bahwa hukum agama lebih tinggi dibanding hukum negara. Lebih lanjut, mahasiswa ini menunjukkan beberapa ayat kepada Saya. Yaitu: Qs ...
Read more 0

Indonesia Masuk Darul Kufr atau Darussalam?

Indonesia Masuk Darul Kufr atau Darussalam?
Narasi
Indonesia dengan prinsip Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika selalu diklaim secara justifikasi kategoris, sebagai negara Darul Kufr “Negara Kafir”. Anggapan ini kokoh dengan dalih apologies bahwa bangsa ini dianggap tidak menjalankan hukum syariat agama. Lantas, apakah benar Indonesia masuk kategori sebagai negara kafir? Atau masuk kategori Darussalam Negeri Keselamatan? Kalau kita amati, penilaian “negara kafir” atas bangsa ini sebetulnya bukan mengacu terhadap konteks hukum secara fungsional. Tetapi, ini mengacu ke ...
Read more 0

Sublimasi Ramadan dan Nyepi untuk Kesejatian diri

Sublimasi Ramadan dan Nyepi untuk Kesejatian diri
Narasi
Saya selalu mengatakan bahwa, segala bentuk pijakan spiritual itu pasti memiliki (sublimasi). Sebab, segala bentuk nilai religiositas pada dasarnya tak pernah stagnan ke dalam wilayah transenden-imanen saja. Seperti Ramadan dan Nyepi. Kita sebetulnya tak sekadar melihat perbedaan dalam ranah spiritualitas antara keduanya. Tetapi, kita bisa perlu melihat sublimasi nilai yang mendasar di dalamnya. Tentu perannya bagi peradaban sosial di tengah keragaman. Tentu Saya sepakat bahwa dalam pelataran teologis, setiap agama ...
Read more 0

Larangan Makar dalam Perspektif Islam dan Kristen

Larangan Makar dalam Perspektif Islam dan Kristen
Keagamaan
Di dalam kehidupan bernegara, makar pada dasarnya bersifat ingin merusak tatanan yang ada. Melakukan pemberontakan atas pemerintahan yang sah secara hukum. Ingin menghancurkan kehidupan masyarakat yang sudah tertata dan penuh kezhaliman. Makar memiliki ragam tipu-daya muslihat. Mereka bersembunyi di balik dalih ketidakadilan dan perjuangan mengatasnamakan rakyat. Seperti layaknya komplotan Makar KKB di Papua itu. Kalau kita mengacu terhadap perspektif teologis, larangan Makar pada dasarnya tidak hanya ada di dalam Islam. ...
Read more 0

Teladan Shirin Ebadi Membangkitkan Perempuan Muslim Melawan Radikalisme

Teladan Shirin Ebadi Membangkitkan Perempuan Muslim Melawan Radikalisme
Tokoh
Shirin Ebadi merupakan perempuan muslim pertama asal Iran yang menerima penghargaan Nobel perdamaian pada tahun 2003. Dia adalah teladan bagi para perempuan muslim. Untuk berani memperjuangkan kemanusiaan, hak perdamaian dan menolak segala eksploitasi hukum agama dalam memperalat perempuan. Sebagaimana yang kita lihat hari ini, kiprah perempuan muslim seakan “dibungkam”. Beragam alasan yang diskriminatif, bahwa perempuan hanya perlu mendekam di rumah. Sebab, suara perempuan dianggap aurat dan tak perlu berperan di ...
Read more 0

Mimbar Agama Bebas dari Politik Identitas

Mimbar Agama Bebas dari Politik Identitas
Narasi
Dalam kurun waktu satu tahun ke depan, kita mungkin akan melihat panasnya gemuruh peperangan politik 2024. Kita tahu, kontestasi politik tidak sekadar melahirkan dialog-dialog argumentatif. Panasnya politik 2024 tampaknya akan banyak melahirkan “pelarian” yang kita kenal politik identitas. Gejala yang semacam ini sering-kali kita temukan di mimbar-mimbar agama. Maka, hal yang penting bagi kita saat ini adalah membersihkan reputasi mimbar agama itu. Persaingan politik lewat ceramah keagamaan yang berakhir ke ...
Read more 0