Minggu, 19 Mei, 2024
Informasi Damai
Archives by: Saiful Bahri

Saiful Bahri

0 comments

Saiful Bahri Posts

Abu Janda dan Fenomena Rasisme yang Berantai di Dunia Maya

Abu Janda dan Fenomena Rasisme yang Berantai di Dunia Maya
Narasi
Permadi Arya atau familiar dengan nama Abu Janda yang dikenal di ruang publik sebagai aktivis sosial media saat ini sedang dipolisikan karena “diduga” melakukan tindakan rasisme terhadap Natalius Pigai. Melalui sebuah twit sindiran di akun Twitter pribadinya yang mempertanyakan kapasitas Natalius Pigai. Lalu membuntuti sebuah pertanyaan dalam potongan twit tersebut “Sudah selesai evolusi belom kau? Dari kata “evolusi” inilah Permadi Arya dilaporkan oleh DPP KNPI sebagai tindakan rasisme. Karena kita ...
Read more 0

Babak Baru FPI, Beserta Skandal Politik Agamanya

Babak Baru FPI, Beserta Skandal Politik Agamanya
Narasi
Front Pembela Islam (FPI) sudah resmi dibubarkan. Tidak ada lagi sebuah perdebatan mengenai hal itu. Sebagai kemutlakan di dalam penegakan hukum yang sudah jelas, tepat dan tegas demi kebaikan bersama. Sebagaimana ungkapan Cornelis van Vollenhoven bahwasanya “a good legal decision, if it prioritizes common interests”. Karena bangsa ini tidak butuh “segerombolan preman beragama” yang hanya membuat onar dan merusak tatanan yang sudah ada. Sekalipun mereka dalam kenyataan, masih cukup lincah ...
Read more 0

Mewaspadai “Kelindan” Wajah Baru FPI

Mewaspadai “Kelindan” Wajah Baru FPI
Narasi
Sebagai Secretary General dari pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, yaitu Haikal Hassan Baras. Dia baru-baru ini membuat semacam “vlog” bersama berserta para pengikut ormas FPI lainnya. Dengan semangat dan canda-tawa dia mengatakan bahwa “FPI tidak akan bisa bubar”. Ujarnya, “Jika dibubarkan, maka kita akan buat lagi dengan nama yang berbeda”. Dari Front Pembela Islam, berganti menjadi Font Persaudaraan Islam, Jika dibubarkan lagi, akan berganti Front Persaudaraan ...
Read more 0

Cintailah Negaramu, Sebagaimana Kamu Mencintai Agamamu!

Narasi
Ada sebagian “ulama” di era kontemporer saat ini yang sering menyerukan semacam “fatwa” bahwa mencintai tanah airnya itu tidak ada dalilnya. Baginya, yang paling utama adalah mencintai agama-Nya. Berjihad membela agama-Nya dan rela mati syahid demi agama-Nya. Sedangkan porsi kecintaan terhadap negaranya, justru tercampakkan. Tempat, di mana dia dilahirkan, menjalani kehidupan, makan-minum dan tumbuh besar hingga menjadi orang yang dewasa. Lantas, ketika beranjak dewasa dan mengatasnamakan “kepintaran” lalu bisa-bisanya mereka ...
Read more 0

Jihad Literasi dan Satire-nya Kebebasan Ekspresi di Tengah Krisis Manusia Ruhani

Narasi
Pada 16 Oktober 2020 kemarin, tepatnya di Kota Conflans-Sainte-Horone, dekat dengan Barat Laut Paris Pusat sekitar 30 km jaraknya. Kelompok fundamentalisme Islam memenggal kepala seorang guru di Prancis yang bernama Samuel Paty. Alasan mereka (kaum fundamentalisme Islam) memenggal seorang guru tersebut, karena dianggap “melecehkan” umat Islam dengan menghidangkan pertunjukan kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya. Tentu yang menjadi persoalan kita, bagaimana tindakan guru yang dibunuh tersebut bagi Presiden Prancis Emmanuel ...
Read more 0

Menyingkap Lanskap “Civil-distrust”

Narasi
Mengapa potensi “civil-distrust” jauh lebih berkembang, mengakar dan bahkan membudaya di setiap perhelatan demokrasi kita. Dari pada senggama budaya “civil-trust” rasa saling percaya? Fenomena ini sejalan dengan egosentrisme masyarakat yang selalu dihadapkan dengan “lanskap” ketidakpercayaan dengan melakukan pembangkangan “Civil Disobedience” dalam banyak hal. Perhelatan demokrasi Pancasila kita tereduksi oleh jejaring “people power” yang melahirkan segerombolan masyarakat anarkis, tidak mau diatur, bertindak semena-mena dan bahkan “kebebasan demokrasi” itu masih dijadikan wadah ...
Read more 0

Bahayanya “Hibrida” Radikalisme dan Watak Premanisme

Narasi
Ada beberapa cuplikan video perihal aktivitas para demonstran perihal penolakan UU Cipta Kerja yang saya pahami betul. Entah pada saat aksi, terjadi bentrok, hingga melakukan tindakan anarkis. Dari video itulah saya sempat berpikir sejenak. Bahwa benar, tujuan pertama yang mereka inginkan adalah menegakkan keadilan. Tetapi realitas di lapangan justru berbeda. Cita-cita itu tereliminasi oleh karakter kita yang terlalu angkuh, egois dan benarnya sendiri. Kebijaksanaan itu ternodai oleh tindakan-tindakan anarkis. Bahkan ...
Read more 0

Fenomena Hijrah dan Wajah Ganda Radikalisme di Kampus

Narasi
Secara eksplisit, saya sedikit banyak mengamati mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebelum pandemi ini membuat aktivitas kampus serba daring. Terkait maraknya perubahan secara pola fashions mereka yang dari awal pertama menjadi mahasiswa baru yang saya lihat menggunakan pakaian biasa saja. Hingga dalam beberapa waktu kemudian mereka berganti menggunakan jubah yang lebar serta cadar yang menutupi wajahnya. Fenomena ini, memang menarik geliat saya untuk memahami dengan betul dari ...
Read more 0

Dakwah yang Tidak Sekadar Adsense dan Popularitas

Dakwah yang Tidak Sekadar Adsense dan Popularitas
Narasi
Di tengah realitas yang tidak terbatas (Global Village). Media digital akan selalu membawa masyarakat ke dalam sebuah “kemudahan” yang akan mengantarkan ke dalam siklus kebebasan yang tidak akan terbendung. Kebebasan berekspresi di ruang digital dan cepatnya perputaran arus informasi akan semakin sedikit orang yang berbicara tentang manfaat dan kemudharatan. Kebebasan dan kemudahan ekspresi akan memudahkan seseorang untuk bergerak sesuai keinginan dan kepentingannya masing-masing. Begitu banyak orang yang terjun di platform ...
Read more 0

Farag Fouda dan Candu Formalisasi Syariat Islam (Khilafah)

Narasi
Pada bulan Januari 1992, Farag Fouda menghadiri sebuah perdebatan dalam rangka pameran buku koleksi Kairo. Mereka terdiri dari dua kubu. Pertama, dari Fouda sendiri dan Muhammad Ahmad Khalafullah. Dari kubu kedua, Muhammad Al-Ghazali, Ma’mun Al-Hudaibi dan Muhammad Imara. Perdebatan ini bermula dari karyanya Fouda yang mengundang kontroversi yaitu “Al-Haqiqah Al-Ghaibah”. Terjemahannya dalam bahasa Indonesia menjadi “Kebenaran yang Hilang” Mengungkapkan sejarah kelamnya praktik politik kaum muslimin. Kepemimpinan yang otoriter, serta konflik ...
Read more 0