Saya cukup tertarik dengan prinsip Islam yang menyatakan bahwa “Menuduh orang lain berbuat buruk, tanpa fakta atau data yang valid, itu sama saja dengan fitnah. Dan fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan”. Prinsip ini saya kira cukup relevan untuk membangun tatanan demokrasi kita yang lebih bersih. Utamanya di dalam aktivitas mengkritik. Karena yang perlu dikedepankan adalah data, fakta yang objektif serta penyampaian secara argumentatif dan valid. Agar tidak terjebak ke ...
Read more 0 Saiful Bahri
Saiful Bahri Posts
Secara entitas nilai, Pancasila sejatinya lahir dari (implementasi) Agama yang (tidak direduksi) oleh kepentingan satu identitas tertentu. Termasuk Islam yang sangat berkontribusi besar sebagai basis nilai di dalamnya. Dia melebur secara kultural. Membentuk (aturan etis) dalam tatanan masyarakat yang majemuk. Mampu menghadirkan semacam (ruh agama) yang basis-nya bukan politik identitas. Melainkan membawa rahmat bagi siapa-pun. Termasuk menghidupkan semangat kebangsaan yang bersatu, tolerant dan saling gotong-royong satu sama lain. Pemahaman yang ...
Read more 0 Sebagai warga Indonesia, terkadang kita memandang konflik Palestina-Israil, sebagai peperangan agama Islam Palestina melawan Israil Zionis Yahudi. Lalu, tiba-tiba berteriak negara khilafah sebagai solusi di Palestina. Kita berimajinasi tentang solidaritas umat Islam di Indonesia untuk mendukung gempuran terhadap Israil Zionis agar mereka diluluhlantakkan. Demi tegaknya negara Islam atau khilafah di Palestina sebagai solusi untuk menyelesaikan konflik. Lalu pertanyaannya sekarang, benarkah khilafah sebagai solusi di tengah konflik Palestina yang terus berkepanjangan ...
Read more 0 Satu hal yang perlu kita pahami, bahwa konflik yang berkepanjangan dan tak berkesudahan di Timur Tengah antara Palestina-Israil itu sejatinya bukan peperangan antara Islam dan Yahudi. Kita perlu menghapus “stigma” konfrontasi yang berlabel agama di balik konflik tersebut. Bagaimana kekerasan terhadap warga Palestina yang dilakukan oleh tentara Israil itu bukan kezhaliman terhadap Islam. Konflik ini bukan tentang perjuangan antara umat Islam dan Yahudi. Tetapi persoalan ini tentang konflik teritorial wilayah ...
Read more 0 Dalam banyak hal, terkadang kita sering-kali mengalami “cekcok” dengan teman, kerabat tetangga atau-pun partner kerja. Hingga berujung pada permusuhan dan saling tidak melakukan tegur-sapa. Karena kita sering diselimuti oleh sifat merasa benar. Lalu gengsi untuk mengawali permintaan maaf. Pintu gerbang kemaafan seakan terasa sulit untuk dibuka untuk mengawali perdamaian di dalamnya. Maka, alternatif kita sering-kali menunggu hari raya Idul Fitri agar bisa bersalaman, saling maaf-maafan dan memperbaiki hubungan yang telah ...
Read more 0 Selama ini, kita selalu menganggap para pelaku bom bunuh, sebagai orang yang tidak berakal. Tentu itu benar dalam konteks justifikasi kategori mereka sebagai korban dari ideologi kekerasan. Mereka mutlak hanyalah korban yang sedang “dimanfaatkan” oleh orang-orang yang punya akal. Jelas, orang yang berakal, tidak akan pernah mengaku dirinya penjahat. Sekali-pun dia adalah “dalang” di balik kejahatan-kejahatan yang akan terus disembunyikan. Statement ini adalah awal untuk memahami sosok Munarman yang sering-kali ...
Read more 0 Aksi tindakan bom bunuh diri dan arogansi berlabel Islam ini sebetulnya bukanlah ciri khas wajah Islam Indonesia, yang telah lama hidup dan mengakar di bumi pertiwi. Karena wajah Islam yang penuh kezhaliman, kebencian dan kemungkaran semacam itu murni “virus dari luar” yang memengaruhi cara berislam masyarakat Indonesia. Karena bentang perjalanan Islam Indonesia, sejatinya mengikrarkan wajah Islam yang terbuka, mampu membangun dialogis kultural, tidak saling mengganggu, saling menghormati dan anti-konflik. Karena ...
Read more 0 Ketika aksi bom bunuh diri kembali terjadi di Gereja katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada hari Minggu 28 Maret 2021 Kemarin. Saya seketika berpikir, di manakah letak otoritas kebenaran dari “Mati Syahid” yang dilakukan oleh para pelaku bom bunuh diri itu? Jika pelakunya kehilangan nyawa, saya jawab iya. Tetapi jika itu dinamakan “Mati Syahid” dan dianggap sebagai jalan untuk kebenaran suci menuju surga-Nya. Saya rasa, praktik kebiadaban yang semacam itu jelas ...
Read more 0 Di negeri ini, ada segelintir orang yang sering-kali merasa dirinya paling autentik di dalam beragama. Dengan pedenya berfatwa bahwa “Hukum Tuhan jauh lebih tinggi dari pada hukum negara”. Sehingga, dirinya merasa tidak perlu mengikuti semua aturan negara yang berlaku. Lalu, dengan santainya berbuat onar, tindakan yang semena-mena, merusak, serta mengabaikan semua aturan dan mekanisme hukum yang berlaku di negeri ini. Tanpa menyadari bahwa dirinya sebetulnya telah “mengerdilkan hukum Tuhan” yang ...
Read more 0 Saya termasuk orang yang “menolak” terhadap paradigma pendidikan agama yang condong sempit secara fungsional. Menisbatkan semua aktivitas belajar-mengajar ilmu keagamaan di sekolah, seakan hanya memiliki tujuan (akhirat) semata. Hanya menjadikan agama sebagai sesuatu yang buntu dengan porsi kebutuhan “Jangka pendek” dan stagnan pada taraf “transcendent immanent”. Subordinasi pendidikan keagamaan ini mulai menutup kebutuhan-kebutuhan paling proporsional. Bagaimana agama seharusnya mampu meniscayakan kesadaran anak-anak untuk bisa beretika dengan baik. Bisa membangun semangat ...
Read more 0