Rabu, 9 April, 2025
Informasi Damai
Archives by: Saiful Bahri

Saiful Bahri

0 comments

Saiful Bahri Posts

Lato-Lato dan Permainan Tradisional untuk Mengikat Kebersamaan

Lato-Lato dan Permainan Tradisional untuk Mengikat Kebersamaan
Tokoh
Lato-lato merupakan permainan tradisional tahun 1990-an yang kini tengah viral. Permainan ini tengah menjadi trend. Baik kalangan muda hingga tua, semua mencoba memainkannya. Meskipun, permainan tersebut bukan berasal dari Indonesia, namun permainan ini telah meniscayakan kebersamaan di dalamnya. Sebab, kemajuan digital yang kita rasakan saat ini, tampaknya melahirkan kekakuan dalam siklus sosial yang semakin berjarak dan penuh individualisme. Tentu, adanya trend romantisme Lato-Lato inilah, tampaknya akan menjadi (wasilah) bagi kebersamaan ...
Read more 0

Orientasi Saling Melindungi Antar Umat Beragama di dalam Al-Qur’an

Orientasi Saling Melindungi Antar Umat Beragama di dalam Al-Qur’an
Narasi
Orang terkadang salah kaprah di dalam memahami sikap saling mengucapkan selamat keagamaan, justru dipahami sebagai bentuk dari “menyerupai” agama lain. Tanpa disadari, bahwa ini adalah satu paradigma kognitif di dalam membebaskan umat beragama dari jeratan kelompok radikal akar-rumput. Ucapan selamat keagamaan layaknya selamat hari raya Natal, sebetulnya adalah cara kita menghancurkan “dogma kebencian” yang selalu dikultuskan kelompok radikal sebagai ajaran agama. Sebab, kalau kita mengerucut ke dalam pendekatan teologis, Al-Qur’an ...
Read more 0

Terorisme dalam Kekafiran

Terorisme dalam Kekafiran
Narasi
Saya sangat tidak sepakat ketika sebutan “kafir” itu menjadi pelabelan secara sentiment terhadap identitas yang berbeda agama dengan kita. Sebab, di dalam Al-Qur’an, istilah “kafir” itu bukan merujuk ke dalam religious identity atau identitas keagamaan melainkan mengacu ke dalam (perilaku) seseorang yang melanggar aturan-aturan etis agama. Istilah “kafir” pada dasarnya memiliki derivasi yang luas, meliputi alasan yang merujuk ke dalam perilaku kita dan siapa-pun itu. Misalnya, hadirnya (QS. At-Taubah:29) bukan ...
Read more 0

Memberantas Pendakwah yang Menghalalkan Bom Bunuh Diri!

Memberantas Pendakwah yang Menghalalkan Bom Bunuh Diri!
Narasi
Sejatinya, tidak akan ada pelaku bom bunuh diri jika tidak ada (aktor intelektual) layaknya pendakwah yang menghalalkan perilaku zhalim itu. Dari sinilah pentingnya untuk memberantas pendakwah yang menghalalkan perilaku menyesatkan umat. Sebab, di dalam bentang sejarah umat Islam tidak ada fakta kebenaran mati syahid dengan melakukan bom bunuh diri. Antara bom bunuh diri dan jihad di era Nabi Muhammad SAW sangat jauh berbeda. Nabi Muhammad SAW beserta kaum muslimin melakukan ...
Read more 0

Ketika Teks Suci Digunakan untuk Menebar Benci dan Intoleransi

Ketika Teks Suci Digunakan untuk Menebar Benci dan Intoleransi
Narasi
Pada dasarnya, intoleransi tidak pernah berakar ke dalam wilayah etis agama, tetapi menyandingkan perilaku demikian ke dalam dasar nilai agama. Dalam konteks yang semacam ini, Saya begitu tertarik dengan paradigma teks suci antara perenungan dan kepentingan yang menjadi titik korelatif perilaku seseorang dalam beragama. Di dalam Islam, kita mungkin sering-kali melihat teks verbal di dalam Al-Qur’an yang berbicara tentang sebuah kata perintah “perangilah, bunuhlah, jauhilah, memusuhi dan membenci” mereka yang ...
Read more 0

Fakta Khilafah yang Tak Dirindukan

Fakta Khilafah yang Tak Dirindukan
Pustaka
Judul Buku : Kebenaran yang Hilang: Sisi Kelam Praktik Politik dan Kekuasaan dalam Sejarah Kaum Muslim Penulis : Farag Fouda Tahun Terbit : 2012, New Digital Editions Cetakan : Democracy Project: Yayasan Abad Demokrasi Tebal : 293 Halaman Saya rasa, tidak ada bukti yang paling kokoh selain fakta sejarah. Sebagaimana, ada begitu banyak fakta-fakta sejarah yang mencoba mematahkan sebuah reputasi khilafah yang dianggap sebagai ajaran “suci” itu. Ajakan kembali khilafah ...
Read more 0

Piala Dunia Qatar 2022 : Memperkenalkan Islam Rahmat dan Dialog Antar Budaya

Piala Dunia Qatar 2022 : Memperkenalkan Islam Rahmat dan Dialog Antar Budaya
Faktual
Saya begitu tertarik dengan Opening Ceremony World Cup Qatar 2022. Di mana, Morgan Freeman membangun sebuah pola komunikatif dengan Ghanim Al-Muftah tentang kondisi dunia yang semakin jauh dan berpecah-belah. Sebab, dalam pembukaan piala dunia 2022 ini, keduanya tidak banyak berbicara tentang persaingan atau-pun kompetisi, melainkan banyak berbicara tentang sebuah reputasi membangun (kebersamaan dan upaya saling mengenal) tanpa ada sentiment/stigmatisasi. Dalam Opening Ceremony World Cup Qatar 2022, Morgan Freeman menyampaikan: “I ...
Read more 0

Memperkuat Budaya ‘Srawung’ sebagai Benteng dari Ideologi Transnasional

Memperkuat Budaya ‘Srawung’ sebagai Benteng dari Ideologi Transnasional
Narasi
Salah satu kearifan lokal yang perlu kita terus pertahankan dan perlu kita perkuat di negeri ini, adalah budaya Srawung. Sebagaimana di dalam tradisi Jawa, Srawung tidak hanya sekadar aktivitas “berkumpul”. Tetapi, ini memiliki dimensi etis yang bisa menggerakkan (pranata sosial) kita ke dalam siklus kebersamaan yang alamiah dan organik. Karena di dalamnya, ada semacam “benang penghubung” yang akan berorientasi ke dalam siklus (kesadaran sosial) yang terbuka. Sehingga, kita akan lebih ...
Read more 0

Waspada Euforia Ideologi Transnasional!

Waspada Euforia Ideologi Transnasional!
Narasi
Jika kita amati, bangkitnya Taliban yang kini kembali menguasai Afghanistan, sejatinya akan menjadi “bias” yang sangat berpotensi besar terhadap munculnya “instrument politis” di negeri ini. Di mana, “euforia” (negara Islam) beserta optimis-tis kejayaan-nya seperti mulai mencuat ke permukaan. Karena secara generis, ini akan menjadi “arus baru”. Di mana para kelompok yang berhasrat besar menjadikan negeri ini sebagai negara Islam, seperti mulai ada “kiblat” yang membuat mereka kembali percaya diri untuk ...
Read more 0

Mencintai Tanah Air Tidak Akan Mengurangi Kadar Keislamanmu!

Mencintai Tanah Air Tidak Akan Mengurangi Kadar Keislamanmu!
Narasi
Di setiap momentum perayaan HUT RI pada 17 Agustus, selalu ada orang atau kelompok tertentu yang sengaja memprovokasi umat agar tidak menyanyikan lagu Indonesia raya. Anggapan-nya, “tidak berguna dan lebih baik ngaji Al-Qur’an”. Bahkan, hormat bendera merah putih dianggap “haram”. Karena, seolah dianggap “menyekutukan Tuhan”. Persepsi yang semacam ini, berafiliasi terhadap satu pandangan, bahwa mencintai tanah air akan mengurangi kadar keimanan dan keislaman kita. Padahal, dengan kita menyanyikan lagu Indonesia ...
Read more 0