Sabtu, 19 April, 2025
Informasi Damai
Archives by: Saiful Bahri

Saiful Bahri

0 comments

Saiful Bahri Posts

Fenomena Hijrah dan Wajah Ganda Radikalisme di Kampus

Narasi
Secara eksplisit, saya sedikit banyak mengamati mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebelum pandemi ini membuat aktivitas kampus serba daring. Terkait maraknya perubahan secara pola fashions mereka yang dari awal pertama menjadi mahasiswa baru yang saya lihat menggunakan pakaian biasa saja. Hingga dalam beberapa waktu kemudian mereka berganti menggunakan jubah yang lebar serta cadar yang menutupi wajahnya. Fenomena ini, memang menarik geliat saya untuk memahami dengan betul dari ...
Read more 0

Dakwah yang Tidak Sekadar Adsense dan Popularitas

Dakwah yang Tidak Sekadar Adsense dan Popularitas
Narasi
Di tengah realitas yang tidak terbatas (Global Village). Media digital akan selalu membawa masyarakat ke dalam sebuah “kemudahan” yang akan mengantarkan ke dalam siklus kebebasan yang tidak akan terbendung. Kebebasan berekspresi di ruang digital dan cepatnya perputaran arus informasi akan semakin sedikit orang yang berbicara tentang manfaat dan kemudharatan. Kebebasan dan kemudahan ekspresi akan memudahkan seseorang untuk bergerak sesuai keinginan dan kepentingannya masing-masing. Begitu banyak orang yang terjun di platform ...
Read more 0

Farag Fouda dan Candu Formalisasi Syariat Islam (Khilafah)

Narasi
Pada bulan Januari 1992, Farag Fouda menghadiri sebuah perdebatan dalam rangka pameran buku koleksi Kairo. Mereka terdiri dari dua kubu. Pertama, dari Fouda sendiri dan Muhammad Ahmad Khalafullah. Dari kubu kedua, Muhammad Al-Ghazali, Ma’mun Al-Hudaibi dan Muhammad Imara. Perdebatan ini bermula dari karyanya Fouda yang mengundang kontroversi yaitu “Al-Haqiqah Al-Ghaibah”. Terjemahannya dalam bahasa Indonesia menjadi “Kebenaran yang Hilang” Mengungkapkan sejarah kelamnya praktik politik kaum muslimin. Kepemimpinan yang otoriter, serta konflik ...
Read more 0

Merdeka Beragama

Merdeka Beragama
Narasi
Ada kalanya, bagaimana kita harus merdeka dan saling memerdekakan dalam beragama. Membuang jauh-jauh sifat “merasa” yang akan menjadi beban secara psikis. Mengosongkan segala keangkuhan teologis. Memberikan kebebasan penuh kepada mereka yang berbeda keyakinan untuk menjalankan ibadahnya masing-masing. Begitu-pun sebaliknya. Agama soal ketenangan bukan kesibukan yang tiada tara untuk menilai orang lain. Karena agama adalah kepentingan diri yourself untuk mencapai puncak cahaya rohani dan perbaikan diri. Karena kita sering mengalami situasi ...
Read more 0

Romantisme Diponegoro dan Anatomi Khilafah di Nusantara

Romantisme Diponegoro dan Anatomi Khilafah di Nusantara
Narasi
Pada Minggu 2 Agustus 2020 kemarin, ada semacam Talk show dalam rangka launching film Jejak Khilafah di Nusantara. Bersama Ismail Yusanto, Rokhmat S. Labib, Nicko Pandawa dan Felix Siauw. Disiarkan secara langsung di YouTube Khilafah Channel. Hal ini membicarakan panjang lebar tentang jejak “romantisme” masa lalu pada masa kerajaan Diponegoro yang dijadikan ikon besar kebangkitan khilafah Islamiyah. Membentuk satu konstruksi sejarah Nusantara yang dijadikan “playmaker” untuk menjembatani kekhilafahan atau kekaisaran ...
Read more 0

Mitologi Qurban dan Jembatan “Spiritualitas Kemanusiaan”

Mitologi Qurban dan Jembatan “Spiritualitas Kemanusiaan”
Narasi
“Ibrahim melihat ke atas dan di tengah semak belukar ia melihat seekor domba jantan terperangkap oleh tanduknya. Ia pergi mengambil domba jantan itu dan mempersembahkan-nya sebagai korban, sebagai pengganti anaknya. Jadi Ibrahim menamai tempat itu “Tuhan menyediakan”, dan sampai hari ini dikatakan, “Di atas gunung Tuhan itu akan disediakan”. (Kejadian 22: 13-14). Secara kajian mitologi, nama “Ibrahim” (Abraham) dalam bahasa Taurat. Dalam kata “Tuhan akan menyediakan” merupakan bentuk kata kerja ...
Read more 0

Paradigma Teologis Hasan Hanafi dalam Merawat Persaudaraan Kebangsaan

Paradigma Teologis Hasan Hanafi dalam Merawat Persaudaraan Kebangsaan
Narasi
Sebagai Founding Father of Occidentalism, Hasan Hanafi juga berperan sebagai maestro teologis. Membuka sekat-sekat primordial dogma ketuhanan yang hanya dimanfaatkan sebagai legalitas demi kepentingan tertentu. Hilangnya persaudaraan di tengah perbedaan. Hilangnya kesadaran di dalam mencintai negaranya. Serta terbentuknya sekat identitas dan membangun kelas sosial. Serta ilusi tegaknya negara kekuasaan berbasis agama merupakan fenomena kesadaran teologis yang sangat membahayakan. Karena hal ini tidak hanya merusak persaudaraan dalam kebangsaan. Tetapi merusak tatanan ...
Read more 0

Pancasila dan Kamuflase Berislam di Tengah Ambang Radikalisme

Pancasila dan Kamuflase Berislam di Tengah Ambang Radikalisme
Narasi
Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sejatinya memiliki orientasi di dalam menciptakan tatanan umat manusia yang lebih adil, berakhlak, dan menjaga kemanusiaan. Karena Nabi memang diutus untuk memperbaiki etika umat manusia. Tentu keselarasan antara unsur perintah dan esensi yang diperintahkan menjadi substansi kebenaran untuk kita amini. Bahwa Islam seyogianya bukan agama yang melahirkan “preman” yang wataknya Sak-karepe-dewe. Bawa pentungan, takbir dibarengi kekejaman dan menginginkan kekuasaan lalu ...
Read more 0

Bersatu Melawan Corona dengan Physical Distancing Ala Ibnu Hajar

Bersatu Melawan Corona dengan Physical Distancing Ala Ibnu Hajar
Narasi
Ibnu Hajar al-Asqolani sang Amirul Muhadditsin dalam kitab Badzlul Ma’un Fi Fadhilth Tha’un. memberikan satu pelajaran tentang kekeliruan seseorang di dalam beragama tanpa akal sehat. Dalam kitab tersebut diceritakan bahwa pernah terjadi suatu wabah di daerah Damaskus dan bertepatan pada bulan Rabi’ul awal. Sehingga masyarakat pada saat itu meyakini bahwa dengan melakukan perkumpulan spiritualitas. Seperti berdoa bersama-sama (Istighasah) agar wabah tersebut segera diangkat. Sambil membaca kitab shahih Bukhari dan dilanjutkan ...
Read more 1

Salam Pancasila dan Paradigma Bahasa Simbolis untuk Persatuan Kita

Salam Pancasila dan Paradigma Bahasa Simbolis untuk Persatuan Kita
Narasi
Ide tentang kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara, sejatinya dapat ditemukan dalam bahasa simbolik. Karena bahasa simbolik membentuk satu ekspresi kesadaran dalam masyarakat symbolism of society. Bahwa kita satu keluarga dalam komunitas berbangsa dan bernegara. Direfleksikan dalam bentuk semangat tatanan nilai persatuan di tengah perbedaan identitas personal. Sehingga kesadaran berbangsa dan bernegara bisa kita bentuk dalam ungkapan salam kebangsaan atau salam Pancasila. Karena semata-mata bukan membentuk satu konstruksi masyarakat yang menghapus ...
Read more 3