Rasulullah SAW pada suatu waktu kembali dari peperangan, kemudian berkata kepada para sahabatnya, “Kita kembali dari jihad kecil kepada jihad besar.” Para sahabat bertanya, “Apa itu jihad besar?” Nabi menjawab, “Yaitu jihad melawan hawa nafsu.” (HR. Al-Baihaqi). Hadits Nabi ini sangat penting untuk direfleksikan semua umat Islam Indonesia. Selepas perang yang penuh kecamuk, Nabi justru menegaskan itu sebagai jihad kecil. Ini disampaikan Nabi ketika perang Badar, padahal umat Islam saat ...
Read more 0 Muhammadun
Muhammadun Posts
Usaha serius terus dilakukan semua elemen bangsa kita dalam menjaga kebhinekaan. Pemerintah sendiri juga terus menggalakkan program untuk menguatkan tekad NKRI dalam membangun masa depan dengan penuh warna-warni, alias kebhinekaan. Tetapi, ada saja ulah sebagian masyarakat yang terus mengoyak wajah kebhinekaan kita. Salah satunya adalah bom. Bom bukan saja membunuh diri sendiri dan membunuh orang lain, tetapi bom juga membunuh masa depan kebhinekaan kita. Bom telah merobek wajah harmoni dan ...
Read more 0 “Berhasil dan tidaknya usaha ini hanya bergantung pada kesungguhan hati kita, bergantung pada kesanggupan kita bekerja. Saya yakin bahwa nasib tanah air di masa depan terletak di tangan kita” (Dokter Sutomo, 1908) Kalimat itu diucapkan Dokter Sutomo pada Minggu, 20 Mei 1908, di hadapan para anak muda / mahasiswa yang masih belajar di STOVIA Jakarta. Dokter Sutomo kalau bicara biasa-biasa saja, tetapi ketika menyangkut nasib bangsanya, ia tampil dengan sepenuh ...
Read more 0 “Dalam upaya memperbaiki kehidupan berbangsa di tengah kegalauan globalisasi ini, kita harus kembali membangun karakter dan jati diri bangsa ini, kembali ke khittah Indonesia 1945. Yaitu kembali ke semangat Proklamasi, kembali kepada nilai-nilai Pancasila dan berpegang pada amanat pembukaan UUD 1945. Ini semua untuk menciptakan Negara yang berdaulat, adil dan makmur” Pernyataan ini ditegaskan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj dalam Munas Alim Ulama’ NU di Cirebon, 2012. Kang Said, ...
Read more 0 “Siapa dapat mengatakan menjadi muslim bergolak dan pemberontak seperti Ahmad Wahib ini lebih rendah kadar dari ‘kemusliman’ mereka yang tidak pernah mempertanyakan kebenaran agama mereka sekalipun?” Ini pernyataan Gus Dur memberikan komentar terhadap buku “Pergolakan Pemikiran Islam” karya Ahmad Wahib yang disunting oleh Djohan Efendi dan Ismed Natsir, terbitan LP3ES tahun 1993. Gus Dur memberikan apresiasi tinggi kepada Wahib atas naluri pembaharuannya dalam pergolakan pemikiran Islam. Wahib sosok anak muda ...
Read more 0 Agama adalah sumber kebahagiaan, kasih sayang, dan kedamaian. Agama bukanlah sumber bencana, bukan perusak harmoni antar sesama. Kalau ada pihak yang bertindak atas nama agama terbukti merusak harmoni antar sesama, besar kemungkinan ada salah paham dan gagal paham dalam memahami ajaran agama. Termasuk dalam berbangsa dan bernegara. Jangan sampai agama justru menjadi pemecah belah bangsa ini dalam menguatkan etos kebangsaan dan kenegaraan. Jejak kesejarahan umat Islam Indonesia telah membuktikan bahwa ...
Read more 0 “Kita menerima Pancasila berdasarkan pandangan syari’ah. Bukan semata-mata berdasarkan pandangan politik. Dan kita tetap berpegang pada ajaran aqidah dan syariat Islam. Ibarat makanan, Pancasila itu sudah kita makan selama 38 tahun, kok baru sekarang kita persoalkan halal dan haramnya.” Pernyataan ini disampaikan KH Achmad Siddiq, Rais Aam NU 1984-1991, dalam forum Munas Alim Ulama’ tahun 1982 di Pesantren Salafiyyah Syafi’iyyah Sukorejo Situbondo, asuhan KH As’ad Syamsul Arifin. Bagi Kiai Achmad ...
Read more 0 “Sesungguhnya yang dapat memakmurkan masjid-masjid Allah itu hanyalah:orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari yang akhir orang-orang yang menegakkan shalat dan menunaikan zakat dia tidak takut melainkan hanya kepada Allah, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. At-Taubah (9):18). Ayat ini, selain menjelaskan mereka yang teguh memakmurkan masjid, secara langsung ayat ini juga bicara bahwa masjid ada tempat kemakmuran. Kemakmuran di dalam masjid, seringkai dipahami makmur dalam ibadah saja. ...
Read more 0 Kebinekaan adalah hukum alam (sunnatullah) yang melekat dalam jati diri Indonesia. Tanpa kebinekaan, rasa ke-Indonesia-an kehilangan ruhnya. Peradaban Indonesia bisa tegak berdiri, karena komitmen merawat kebinekaan itu. Jangan sampai ulah para propagandis menggerus ruh kebinekaan, sehingga bisa menjatuhkan peradaban Indonesia masa depan. Salah satu yang menjadi pengikat menegakkan kebinekaan kita adalah etos nasionalisme. Douwes Dekker, pejuang asal Belanda, menjelaskan bahwa semangat Islam di Indonesia menjadi pengikat utama suburnya nasionalisme di ...
Read more 0 Propaganda negatif yang terus menggerogoti masa depan bangsa ini berlangsung tiada henti. Dengan dalih ajaran/ayat agama, propaganda digerakkan, dan akhirnya membelah masyarakat. Pembelahan bahkan nyaris dan sudah menjadi gerakan gerakan radikal, juga menjadi teroris. Luar biasa! Ayat agama malah membelah kebinekaan bangsa, dan merusak tatanan dan pondasi kebangsaan kita. Inilah yang terjadi. Jalan hidup kebangsaan kita sering koyak, ketika ayat agama justru digunakan alat propaganda negatif. Tidak ada kedalaman ilmu ...
Read more 0