Jumat, 29 Maret, 2024
Informasi Damai
Archives by: Nurul H Maarif

Nurul H Maarif

0 comments

Nurul H Maarif Posts

Rasulullah dan Tetangga Non-muslimnya

Narasi
Rasulullah Saw adalah teladan kebaikan atau uswah hasanah (Qs. al-Ahzab [33] : 21). Ibarat mata air, aneka kebaikan terus menyembur dari dirinya, tiada habis-habisnya. Dan, tak sebutir keburukanpun yang muncul darinya. Akhlak beliau adalah cermin keagungan. Perangainya cermin kemuliaan. Maka tak heran, jika permaisuri tercintanya, ‘Aisyah binti Abi Bakr berucap takjub; kana khuluquhu al-Qur’an/akhlak beliau adalah al-Qur’an. (Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, V/163). Akhlak al-Qur’an, tak syak lagi, ...
Read more 0

Ikrar Damai Lintas Golongan

Narasi
Dalam karyanya, Masyarakat Madani: Tinjauan Historis Kehidupan Zaman Nabi (h. 65) Akram Dhiyauddin Umari menuliskan, penduduk Yatrib (nama asli Madinah sebelum hijrah Nabi) kebanyakan pendatang dari Yaman, semenanjung Arab bagian Selatan. Mereka adalah suku Aus dan Khazraj dari Bani Qailah. Mereka memiliki hubungan darah dengan Suku Azd di Yaman, yang pindah dan menetap di Yatsrib pada 207 M, paska runtuhnya bendungan Ma’rib. Bendungan raksana yang menjadi sumber kehidupan masyarakat di ...
Read more 0

Penaklukan tanpa Tetesan Darah

Narasi
Di antara yang getol memusuhi Muhammad adalah Shofwan bin Umayyah. Setali tiga uang denganya, ayahnya, Umayyah, juga sangat memusuhi putera Abdullah dan Aminah itu. Anak dan Ayah yang kompak memusuhi kebenaran. Tidak hanya keduanya, banyak lagi orang Quraisy yang memusuhi Muhammad. Mereka bahkan tega mengusirnya dari Makkah, tanah kelahiran yang begitu dicintainya. Pengusiran inilah yang jauh-jauh hari pernah diisyaratkan oleh Waraqah bin Naufal, seorang yang mendalami al-Kitab, sesaat setelah Muhammad ...
Read more 0

Rasul Memilih Memaafkan

Narasi
Suatu ketika, Tsumamah bin Itsal, lelaki asal Yamamah, pergi ke Madinah. Ingin membunuh Rasulullah Saw menjadi misi besarnya. Persenjataan telah disiapkan dengan matang. Masuk Madinah, majelis junjungan umat Islam itu menjadi tujuan guna menemukan buruannya. Menangkap gelagat lelaki yang mencurigakan, insting Umar bin al-Khaththab mencium ada yang tidak beres. Tsumamah lalu dihadangnya. “Apa tujuanmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?” tanya Umar menginterogasi. “Aku ke sini untuk membunuh Muhammad!” jawabnya ...
Read more 0

Persaudaraan, Bukan Pengafiran

Narasi
Muslim yang satu dengan muslim lainnya laksana tubuh yang tunggal. Satu anggota tubuh sakit, yang lain turut merasakannya. Juga laksana komponen bangunan yang saling menguatkan. Di antara mereka, tidak boleh saling menyakiti, baik secara lisan maupun perbuatan. Tak elok saling menghinakan atau mencap negatif pada saudaranya yang lain. Rasulullah Saw mengingatkan: “Seorang muslim adalah bersaudara dengan muslim lainnya. Ia tidak boleh menganiayanya dan menghilangkan keselamatannya.” (HR. al-Bukhari). Pun, ketika di ...
Read more 0

Perlindungan Penguasa Nashrani

Narasi
Tatkala Rasulullah Saw mulai menyebarkan ajaran Islam secara terang-terangan di Makkah, tak ayal lagi, pertentangan dan permusuhan dari kaum musyrik Makkah kian hari kian kencang dan mengganas. Aneka ancaman dan intimidasi dialami silih berganti, baik oleh beliau sendiri maupun pengikutnya. Aneka kedustaan dialamatkan pada mereka. Wahyu al-Qur’an dicela dan isinya dinilai sebagai dongeng-dongeng tiada berguna. Siksaan fisik yang dialami pengikut Rasulullah Saw kian hari juga kian berat saja. Bumi Makkah, ...
Read more 0

Mendoakan Non-muslim

Narasi
Dalam Shahih al-Bukhari (VII/1073) dan Shahih Muslim (VII/180), Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan, suatu ketika para sahabat menginformasikan pada Rasulullah Saw tentang Suku Daus (ada yang menyebut Dus). Konon mereka sangat membenci dan memusuhi Islam dan pemeluknya. Para shahabat itu memohon pada Rasulullah untuk mendoakan laknat bagi mereka. Atas desakan itu, maka Rasulullah Saw berdoa: “Allahumma ihdi Dausan/Ya Allah, berilah petunjuk kepada Kaum Daus.” Desakan para sahabat supaya Rasulullah ...
Read more 0

Si Buta Memperdebatkan Gajah

Narasi
“Saya ingin bertanya. Kan Rasulullah Saw pernah bersabda: Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan La Ilaha Illa Allah. Apabila mereka mengucapkannya, maka mereka telah menghalangiku (untuk menumpahkan) darah dan (merampas) harta mereka, kecuali dengan haknya. Sedangkan (apabila mereka menyembunyikan kekafiran dan kemaksiatan), maka Allah-lah yang menghisab mereka. Bagaimana kita memahami Hadis ini dalam konteks toleransi sekarang ini?” tanya seorang peserta. Dalam empat bulan terakhir (Juni-September) ini saja, setidaknya ...
Read more 0

Tasawuf Untuk Perdamaian Dunia

Narasi
Dikutip Amin Haedari, dkk, dalam Amin Haedari, dkk, Masa Depan Pesantren dalam Tantangan Modernitas dan Tantangan Kompleksitas Global (Jakarta: IRD Press, 2004, h. 63), Martin van Bruinessen menyatakan, jika kita meninjau sejarah Islam Indonesia, penekanan fikih tidak sekuat belakangan ini. Pada mulanya, Islam Indonesia sangat berorientasi pada tasawuf dan hanya secara bertahap berangsur menjadi lebih berorientasi kepada Syari’ah. Perubahan orientasi ini, antara lain, sebagai akibat proses pembaruan dan “pemurnian yang ...
Read more 0

Menuju Kemanusiaan Berbasis Tauhid

Narasi
Kalender Islam (KI) kini telah menapaki usia ke-1438, tepat pada 2 Oktober 2016. Itu berarti, peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw (terjadi pada 24 September 622 M) sebagai pijakan dimulainya KI telah terjadi 14 abad silam (perihal terbentuknya KI, lihat: MM Azami, 65 Sekretaris Nabi, 2008, h. 24-29). Peristiwa hijrah ini memang klasik lantaran telah lama terjadi. Namun kandungan nilainya terus mengalami kebaruan dan kontektualitasnya tak pernah lapuk dimakan zaman. Uraian ...
Read more 0