Jumat, 22 November, 2024
Informasi Damai
Archives by: Hamka Husein Hasibuan

Hamka Husein Hasibuan

0 comments

Hamka Husein Hasibuan Posts

Inklusifitas Negara Kepulauan

Inklusifitas Negara Kepulauan
Narasi
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keanekaragaman dalam segala aspek: budaya, suku, bahasa, agama, bahkan flora dan fauna. Kebinekaan adalah karakter bangsa ini. Meskipun plural, tetapi Indonesia tetap kokoh sebagai negara dengan semboyan bhineka tunggal ika. Lantas apa yang menyebabkan bangsa ini bisa bersatu? Tentu jawabannya adalah karakter bawaan dari geografis negeri ini sendiri, yakni kepulauan. Kepulauan adalah entitas yang terbuka, inklusif, akomodatif, dan egaliter. Kepulauan mengedepankan kolaborasi ketimbang kompetisi sebagaimana ...
Read more 2

Filterisasi Ormas Anti-Pancasila

Filterisasi Ormas Anti-Pancasila
Narasi
Pasca reformasi, kotak pandora itu pun terbuka. Semua lapisan masyarakat dengan bebas bisa mengekspresikan pendapatnya. Kebebasan berkumpul dan berserikat pun terbuka lebar. Jika masa sebelumnya banyak pembatasan, di era reformasi pembatasan itu sangat minimalis. Kebebasan ini ternyata –dalam tataran tertentu –dijadikan oleh beberapa oknum untuk kembali memperjuangkan cita-cita mereka, yang dulu sempat terhalang. Cita-cita itu adalah ingin memperjuangkan negara Islam, kembalinya tujah kata kepada Pancasila, dan Piagam Jakarta sebagai konstitusi ...
Read more 1

Radikalisme dan Perombakan Buku Agama

Radikalisme dan Perombakan Buku Agama
Narasi
Wacana perombakan buku agama yang dilontarkan oleh Menteri Agama, Fahcrul Rozi patut didukung. Adalah suatu fakta, bahwa banyak buku agama yang dikonsumsi oleh para calon generasi bangsa berisi materi kekerasan, ketertutupan, dan tidak ramah terhadap keragaman dan perbedaan. Menurut berita yang beredar, setidaknya ada 155 judul buku yang akan dirombak, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Perombakan ini dilakukan, sebab konten buku-buku itu berisi tentang ...
Read more 1

Ruang Publik, Toleransi, dan Upaya Saling Memahami

Ruang Publik, Toleransi, dan Upaya Saling Memahami
Narasi
Hubungan yang damai, toleran, dan penuh kedekatan merupakan idaman setiap insan. Akan tetapi, di tengah gemerlap kemajuan teknologi, di tambah lagi adanya penetrasi media sosial, setiap insan dalam konteks tertentu lupa akan cita ideal itu. Membangun toleransi, kesalingpahaman, dan bentuk ke-saling-an yang lain adalah model dalam hubungan berbangsa dan bernegara. Egoisme dan individualisme yang merebak menjadi salah satu pemicu maraknya tindakan yang jauh dari kata kesalingpahaman. Orang hanya memikirkan diri ...
Read more 2

Umat, Konsep Kesetaraan, dan Platform Bersama

Umat, Konsep Kesetaraan, dan Platform Bersama
Narasi
Kaum Islamisme sering mereduksi –bahkan tak jarang membajak –konsep ummat yang egaliter dan inklusif itu. Ummat adalah konsep yang membasiskan penilaian terhadap manusia berdasarkan kualitas kesadarannya akan Tuhan (taqwa), bukan berdasarkan ras, keturunan, jenis kalamin, kekayaan, atau warna kulit. Akan tetapi, keegaliteran dan keinklusifan konsep ummat itu dimanipulasi oleh Islam politik demi kepentingan politik pragmatis mereka. Bagi mereka, disebut ummat adalah hanya golongan mereka saja, di luar itu bukan ummat. ...
Read more 1

Menjadi Pemuda Otentik Penangkal Radikalisme

Menjadi Pemuda Otentik Penangkal Radikalisme
Narasi
Pemuda otentik adalah pemuda yang mau menjadi dirinya sendiri. Asli, tidak dilumuri kemunafikan, dan tidak mau diintervensi apalagi disetir oleh pihak lain. Tujuan hidup manusia seperti ini adalah kebahagiaan. Hati nuraninya adalah patokan dalam bersikap, bertindak dan berperilaku. Persis inilah yang dilakukan oleh para pemuda pada Kongres Pemuda 1928. Dengan ikrar satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air, dengan gelora yang tak bisa dibendung, para pemuda ini ingin menjadi ...
Read more 2

Otoritarianisme: Kritik Khalid Abou el-Fadl Terhadap Para Pembajak Agama

Narasi
Tindakan terorisme sering diklaim oleh para pelakunya sebagai kehendak Tuhan. Menurut mereka, apa yang mereka lakukan sudah sesuai dengan “kemauan” Tuhan. Bukan hanya sesuai dengan kemauan Tuhan, tetapi memang itulah tujuan dari teks wahyu yang diturunkan Tuhan. Mengklaim bahwa penafsiran –sebagai basis dari tindakan dan dan perilaku –sudah sesuai dengan kehendak, kemauan, dan tujuan Tuhan dalam bahasa Khalid Abou el-Fadl disebut sebagai otoritarianisme. Kritik Abou el-Fadl ini muncul, karena banyak ...
Read more 1

Melawan Radikalisme Secara Radikal

Melawan Radikalisme Secara Radikal
Narasi
Radikalisme sudah menjalar ke semua lini dan sisi kehidupan. Radikalisme saat ini tidak lagi pandang usia, ia bisa masuk ke mana saja, dari anak-anak sampai orang tua; dari kalangan tidak terdidik sampai kalangan terdidik; dari yang tidak paham agama sampai kepada yang paham dan tokoh agama; dari kalangan pra-sejahtera sampai kepada yang kaya-raya sekalipun. Radikalisme sebagai benih awal aksi terorisme kontemporer tidak lagi seperti radikalisme klasik. Radikalisme klasik mudah dideteksi ...
Read more 0

Pesta Demokrasi 2019: Letakkan Persaudaraan di Atas Pilihan Politik

Pesta Demokrasi 2019: Letakkan Persaudaraan di Atas Pilihan Politik
Narasi
Pemilihan umum sebagai manifestasi demokrasi akan dilaksanakan secara serentak 17 April 2019. Beberapa bulan sebelumnya, para kandidat –baik itu capres/cawapres, calon legislatif, partai politik –sibuk berkampnye di satu sisi. Hal yang sama, masyakarakat juga mempromosikan jagoannya kepada khalayak ramai di sisi yang lain. Dalam proses panjang ini, tak jarang ekses-eksis negatif terjadi. Upaya menjatuhkan lawan, black campign, hoax, provokasi, ujaran kebencian, bahkan fitnah, tumbuh subur di tengah masyarakat, terutama di ...
Read more 1

Membumikan Pancasila: Amanat Untuk Generasi Milenial

Membumikan Pancasila: Amanat Untuk Generasi Milenial
Narasi
Pancasila adalah asas dalam bernegara, sumber dari segala sumber hukum, dan salah satu pilar penting dalam konstruksi bangunan Negara. Eksistensi Pancasila sama pentingnya dengan eksistensi Negara; tidak bisa dipisahkan, dan dicampakkan salah satunya. Keduanya ibarat ikan dan air; saling membutuhkan satu sama lain. Logika sederhana ini menunjukkan, bahwa membumikan dan memperkuat Pancasila sebagai bagian penting dari Negara adalah hal yang tidak bisa lagi ditawar-tawar. Ia harus segera dan sedini mungkin ...
Read more 1