Kamis, 21 November, 2024
Informasi Damai
Archives by: Nur Atikah Rahmy

Nur Atikah Rahmy

0 comments

Nur Atikah Rahmy Posts

Fenomena Fatherless dan Pentingnya Kahadiran Sosok Ayah dalam Membentuk Karakter Toleran pada Anak

Fenomena Fatherless dan Pentingnya Kahadiran Sosok Ayah dalam Membentuk Karakter Toleran pada Anak
Kebangsaan
Kehadiran orang tua (ayah dan ibu sekaligus) dalam pengasuhan anak mempunyai dampak yang sangat besar pada anak, baik itu dalam bersikap, bertindak, maupun berperilaku. Apa jadinya, jika yang hadir itu hanya satu pihak saja (ibu); sementara satu pihak lagi (ayah) absen dalam proses pengasuhan anak. Ketidakhadiran sosok ayah dalam pengasuhan dan tumbuh-kembang anak disebut sebagai fenomena fatherless. Secara fisik boleh jadi ayah ada, tetapi secara psikologis dan mental anak, ayah ...
Read more 0

Kurban, Kemanusian, dan Semangat Nir-kekerasan

Kurban, Kemanusian, dan Semangat Nir-kekerasan
Narasi
Sebagai ibadah ritual, pertanyaan yang sering diajukan pada kurban adalah: Mengapa binatang kurban itu harus disembelih? Bukankah, menyembelih binatang merupakan suatu tindakan kekerasan (violence)? Apalagi sebelum disembeli, binatang itu diikat, ditarik, diinjak, dan darahnya mengalir kemana-mana. “Itu sangat tidak manusiawi,” kata sebagian pihak. Mengapa tidak diberikan saja binatang itu kepada fakir-miskin untuk dipelihara sehingga bisa berkembang biak dan hasilnya bisa dinikmati mereka? Pertanyaan itu sah-sah saja. Akan tetapi, pada konteks ...
Read more 0

Menangkal Provokasi Berkedok Demokrasi

Menangkal Provokasi Berkedok Demokrasi
Narasi
Sering kali demokrasi itu disalahpahami atau disalahgunakan. Seolah-olah demokrasi itu adalah bebas sebebas-bebasnya tanpa batas. Atas nama kebebasan, seolah-olah apapun boleh dilakukan. Menjelek-jelakkan orang lain, menyerang pribadi, memprovokasi, menyebar hoax, mencaci-maki, dan mengumbar ujaran kebencian. Ketika orang model beginian ditegur. Mereka langsung menjawab. Ini negara demokrasi bung. Semua boleh bersuara. Bukan hanya media besar. Siapa pun punya hak, kata mereka. Memang betul bahwa demokrasi mengakuai itu. Konstitusi menjamin kebebasan itu. ...
Read more 0

Sertifikasi Wawasan Kebangsaan bagi Penceramah, Perlukah?

Sertifikasi Wawasan Kebangsaan bagi Penceramah, Perlukah?
Narasi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kembali mewacankan akan adanya sertifikasi wawasan kebangsaan bagi para penceramah. Ini dilakukan mengingat menjamurnya para penceramah agama yang provokatif, jauh dari nilai-nilai kebangsaan, bahkan tak jarang ada yang secara terbuka menentang konsensus kebangsaan. Gus Yaqut, sapaan akrabnya, sudah memastikan akan melakukan sertifikasi itu. Sertifikasi dilakukan dengan memberikan bimbingan soal moderasi beragama bagi para dai. “ Fasilitas pembinaan ini untuk meningkatkan kompetensi para dalam menjawab dan ...
Read more 0

Sertifikasi Wawasan Kebangsaan bagi Penceramah, Perlukah?

Sertifikasi Wawasan Kebangsaan bagi Penceramah, Perlukah?
Narasi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kembali mewacankan akan adanya sertifikasi wawasan kebangsaan bagi para penceramah. Ini dilakukan mengingat menjamurnya para penceramah agama yang provokatif, jauh dari nilai-nilai kebangsaan, bahkan tak jarang ada yang secara terbuka menentang konsensus kebangsaan. Gus Yaqut, sapaan akrabnya, sudah memastikan akan melakukan sertifikasi itu. Sertifikasi dilakukan dengan memberikan bimbingan soal moderasi beragama bagi para dai. “ Fasilitas pembinaan ini untuk meningkatkan kompetensi para dalam menjawab dan ...
Read more 0

Belajar kepada Gus Dur Bagaimana Menyikapi Konflik Israel-Palestina

Belajar kepada Gus Dur Bagaimana Menyikapi Konflik Israel-Palestina
Narasi
Jika ingin mendamaikan dua pihak yang bertikai, maka langkah paling riil adalah dengan tidak memihak kepada salah satu pihak. Ini adalah logika sederhana, tetapi dalam realitanya sangat sulit kita laksanakan. Dalam konteks konflik Israel-Palestina misalnya, kita bukan saja tidak bisa bersikap di tengah, malah terjebak pada luapan emosi yang menggebu-gebu, memojokkan satu pihak, sambil membela habis-habisan pihak lain. Selama masih ada permusuhan, perdamaian tak akan tercapai. Selama masih kita memojokkan ...
Read more 0

Lebaran Virtual, Memperkokoh Persaudaraan di Era Pandemi

Lebaran Virtual, Memperkokoh Persaudaraan di Era Pandemi
Narasi
Idul Fitri tahun ini kita masih dalam suasana pendemi. Covid-19 belum ada tanda-tanda akan hilang. Berkaca pada tahun sebelumnya (2020), angka kasus positif Corona meningkat seiring dengan banyaknya warga yang mudik. Sama dengan tahun 2020, tahun ini pun pemerintah melarang warga untuk melakukan mudik dalam arti tradisional. Artinya, untuk sementara waktu, pulang kampung dan berjumpa dengan sanak family ditunda dulu. Ini semua dilakukan demi kamaslahatan bersama. Meski mudik tradisional, saya ...
Read more 0

Menahan Diri dari Hoax

Menahan Diri dari Hoax
Narasi
Tingkat penyebaran hoax di sosial media semakin akut. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan, bahwa ada 94 hoax per minggu berseliweran di sosial media. Banyaknya hoax dan ujaran kebencian baik di dunia nyata maupun maya, tidak lepas dari hilangnya rasa kemanusiaan di antara kita, khususnya pengguna medsos. Kemanusiaan adalah rasa untuk melihat dan memposisikan manusia sebagai makhluk yang bermartabat dengan segenap hak yang dimilikinya. Rasa aman, diperlakukan dengan baik, ...
Read more 0

Dakwah Moderasi Milenial, Membendung Paham Radikal Lewat Dunia Digital

Dakwah Moderasi Milenial, Membendung Paham Radikal Lewat Dunia Digital
Narasi
Kita dikejutkan dengan fakta bahwa pelaku bom bunuh diri di Makassar dan aksi teror di Mabes Polri dilakukan oleh anak-anak muda. Anak yang mudah yang seharusnya menjadi generasi bangsa, justru masuk dalam kubangan aksi teror yang jauh kemanusiaan. Milenial sebagai aktor terorisme di Indonesia bukan kali ini saja. Beberapa kasus teror di Indonesia pelakunya adalah anak-anak muda kelahiran sembilan puluhan. Bagaimana ini bisa terjadi? Sebagian kalangan menyatakan ini akibat dari ...
Read more 0

Pentingnya Laku Kesalehan Publik

Pentingnya Laku Kesalehan Publik
Narasi
Kesalehan publik beda dengan dua kesalehan yang sudah dikenal di masyarakat, yakni kesalehan individual dan kesalehan sosial. Kesalehan individual ditandai dengan tingkat ketaatan seorang terhadap segala bentuk ibadah ritual, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Ada sebagian orang –dengan salah kaprah –menyamakan kesalehan sosial dengan kesalehan publik. Padahal keduanya sangat berbeda. Kesalehan sosial ditandai dengan sikap hidup filantropis, suka membantu orang, mau berempati dengan yang lain. Sementara, keselehan publik adalah ...
Read more 0