Bulan terakhir pada tahun 1948 menjadi salah satu hari terberat dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini dikarenakan kondisi Ibu kota RI, seperti Yogyakarta digempur oleh pasukan Belanda. Tidak lama setelah itu, Belanda juga menggempur kota Bukit Tinggi, Sumatra barat, yang kala itu akan menjadi ibu kota RI bila kondisi Yogyakarta lumpuh. Kondisi ini dianggap semakin darurat, karena tidak berselang lama setelah itu, terdengar kabar Soekarno-Hatta ditawan oleh pasukan Belanda. ...
Read more 0 Damai
Warga negara yang baik tidak hanya hidup dengan menikmati kekayaan Indonesia saja, tetapi juga ikut andil dalam merawatnya. Tidak termasuk sikap yang diharapkan, seorang warga negara apatis terhadap nasib bangsanya, apalagi sampai melakukan tindakan sparatisme yang merusak kesatuan bangsa. Kalaupun kita kecewa dengan kinerja pemerintahan, bukan jalan kekerasan (misal gerakan mau memisahkan diri atau terlibat dalam aksi teror) yang mesti ditempuh, melainkan tindakan yang lebih produktif, seperti membangun sumber daya ...
Read more 1 Fenomena akhir-akhir ini –terutama di media sosial –adalah adanya gejala yang membenturkan antara negara dengan agama. Tak jarang ada semacam keyakinan, bahwa NKRI ini belum sesuai dengan sumber Islam, yakni Al-Quran. Akibatnya, karena tidak dianggap sesuai, maka upaya untuk membela, menjaga, merawat, dan memajukannya dianggap bukan sebagai sebuah kewajiban. Bahkan ada tokoh agama yang mempunyai jutaan jumlah followers di medsos yang secara terang-terangan menyatakan, bahwa nasionalisme tidak ada dalilnya. Tentu ...
Read more 1 Di Dalam ruas sejarah, negara kita pernah mengalami satu fase ‘lumpuh.’ Agresi militer II Belanda yang terjadi pada 19 Desember 1948 menahan pimpinan RI dan mengancam kedaulatan dan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para founding fathers bangsa. Meski para pimpinan disandera, dan pusat pemerintahan pada masa itu (Yogyakarta) dikuasai musuh, namun spirit untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan tidak lantas surut. Alhasil, di atas keikhlasan, semangat cinta tanah air, ...
Read more 1 Survei Alvara Research pada 2016, menyebutkan bahwa penduduk usia 15-34 tahun mencapai 34,45 persen dari total populasi penduduk Indonesia. Bahkan, jumlah ini akan terus bertambah dalam tahun-tahun setelahnya, yang membuat Indonesia akan memiliki penduduk usia produktif melimpah (bonus demografi). Melihat jumlah tersebut, kita semakin sadar betapa berpengaruhnya generasi muda bagi masa depan bangsa ini. Wajah bangsa di masa depan, akan dipengaruhi pemikiran dan perjuangan generasi muda atau generasi milenial sekarang ...
Read more 2 Hari bela Negara (HBN) yang ditetapkan dan diperingati pada tanggal 19 Desember merupakan peringatan untuk mengenang salah satu sejarah penting keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). HBN merupakan peringatan terkait dengan sejarah pemerintahan sementara melalui pembentukan Pemerintahan Darurat Republk Indonesia (PDRI). Pembentukan PDRI dilatarbelakangi adanya agersi militer II Belanda yang berhasil melumpuhkan ibu kota RI, Yogyakarta, dan menanhan pimpinan Indonesia, Bung Karno, Bung Hatta dan Syahrir. Mesikpun ibu kota dan ...
Read more 2 Maraknya konten bermuatan negatif di internet perlahan menggerogoti rasa nasionalisme masyarakat Indonesia. Tulisan bermuatan Radikalisme, paham Islam transnasional, hingga konten bermuatan anti pancasila kini mudah di temukan di Internet. Dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (03/06/18), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara telah memblokir sebanyak 4.078 akun di Facebook dan Instagram yang masif menyebar paham radikalisme. Bahkan penyebar konten tersebut sudah gencar sejak 2016 lalu di internet. Survei yang dilakukan oleh Pengurus Besar ...
Read more 2 Pada hakikatnya, orang yang menawarkan ideologi baru untuk Indonesia, misalnya negara Islam, mereka juga mempunyai tujuan yang sama untuk mencintai negaranya. Hanya saja cara yang dilakukan berbeda dengan yang selama ini kita jalankan, yaitu kehidupan berpancasila dan memegang teguh semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Menawarkan ideologi baru untuk Indonesia, mereka berprasangka buruk terhadap ideologi negara yang sudah kita jalani puluhan tahun tidak sesuai dengan ajaran Islam. Tugas para santri millennial saat ...
Read more 1 Ulama, suatu gelar untuk orang-orang yang memiliki keilmuan Agama yang mempuni, bagi penyandang gelar ini pun dianggap bisa mempersatukan umat di Indonesia, tentu dengan keilmuan, sosok yang dapat di contoh dan dipercaya menjadi seorang yang bijak dalam menyikapi persoalan. Dan tidak sedikit tokoh agam atau ulama yang memperjuangkan kemerdekaan pada masa penjajahan. Sosok tokoh agama yang pernah memperjuangkan kemerdekaan pada masa penjajahan dahulu, seperti Kiyai Mojo, seorang ulama dari Jawa ...
Read more 2 Kata “Ulama” akhir-akhir ini sering kali kita dengar riuh dibincang, didengungkan bahkan dipampang dalam spanduk-spanduk berupa seruan aksi massa. Fenomena ini menurut saya bukan hal yang keliru. Boleh-boleh saja selama masih berjalan pada koridor yang tepat dalam memposisikan Ulama sebagai pemandu jalan untuk menyerap ilmu-ilmu khususnya ilmu keagamaan. Media-media dalam penyampaian ilmu-ilmu keagamaan, dakwah kini semakin beragam. Tidak cukup dengan pengajian di majlis-majlis ta’lim, media televisi (khususnya di subuh Hari) ...
Read more 2