Kamis, 26 Juni, 2025
Informasi Damai
Damai

Damai

Penguatan Literasi Hate Free Day dalam Pembelajaran Sekolah

Penguatan Literasi Hate Free Day dalam Pembelajaran Sekolah
Narasi
Pembelajaran berbasis e-learning di bangku SD-SMA harus menguatkan karakter cinta damai sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87/2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Dari 17 karakter itu, selain cinta damai, pembelajaran harus berorientasi pada kompetensi semangat kebangsaan, cinta tanah air, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Konsumsi konten ramah harus dimasukkan dalam pembelajaran berbasis e-learning. Modelnya, anak-anak menggunakan gadget (gawai) di kelas yang tak sekadar belajar materi sekolah saja. Namun ...
Read more 0

Cinta sejak dalam Pikiran

Cinta sejak dalam Pikiran
Narasi
Car Free Day merupakan simbolitas bahwa dalam satu hari itu, di pagi itu, sejenak masyarakat kota yang sehari-hari terliputi kebisingan kendaraan dan polusi udara, dapat mengehela udara segar. Seremonial macam itu menjadi pengingat pentingnya udara bersih dan timbul hasrat untuk meninggalkan kendaraan pribadi. Kiranya spirit yang sama kita dapatkan dari terminologi adagium Hate Free Day pada editorial Jalan Damai (7/5). Pada hari-hari ini, kita pun terliputi aneka kebisingan dan kegaduhan ...
Read more 0

Melawan Hate Speech dengan Gerakan Hate Free Day

Melawan Hate Speech dengan Gerakan Hate Free Day
Narasi
Hate speech (ujaran kebencian) harus dilawan dengan pembudayaan dan gerakan hate free day (hari tanpa kebencian). Ujaran kebencian terbukti propaganda dan diproduksi kelompok tertentu untuk merusak perdamaian. Sindikat Saracen dan Muslim Cyber Army (MCA) jadi bukti produsen ujaran kebencian. Data Direktorat Tindak Pidana Siber (Ditsiber) Bareskrim Polri, sindikat Saracen tiap service pengelola isu ujaran kebencian dan SARA dibandrol Rp 75 juta – Rp 100 juta. Mereka memiliki 2000 akun untuk ...
Read more 1

Transformasi Dari Laku Benci Menjadi Cinta Damai

Transformasi Dari Laku Benci Menjadi Cinta Damai
Narasi
Setiap manusis memiliki perasaan kodrati yaitu cinta dan benci. Menurut KBBI, Cinta merupakan rasa suka suka sekali, sayang benar, kasih sekali, atau terpikat. Sedangkan, benci adalah rasa sangat tidak suka. Keduanya adalah sunnatullah, namun mesti ditempatkan secara proporsional agar tidak kontra produktif. Cinta dan benci adalah laku sensitif karena menyangkut orang lain. Agama menuntunkan bahwa kebencian adalah untuk karakter atau tindakan bukan semata kepada orang atau pelakunya. Kebencian juga menjadi keniscayaan ...
Read more 0

Indonesia Damai: Nir Kebencian dan Komodifikasi SARA

Indonesia Damai: Nir Kebencian dan Komodifikasi SARA
Narasi
Upaya sistemik untuk terus mereproduksi konflik horisontal guna memecah belah ikatan kebangsaan kita sepertinya tidak pernah berhenti. Beberapa waktu yang lalu publik digaduhkan dengan keberadaan Saracen dan Muslim Cyber Army yang seringkali menyebarkan berita bohong (hoax) yang bernadakan ujaran kebencian. Secara sosiologis apa yang dilakukan oleh situs tersebut sebenarnya bisa dilihat dari kaca mata teori komodifikasi dimana isu yang dimainkan seputar persoalan sentimen SARA. Seorang sosiolog Karl Marx pernah melakukan ...
Read more 0

Cegah Radikalisme dengan Membaca

Cegah Radikalisme dengan Membaca
Narasi
Membaca adalah kegiatan membuka pikiran dan pengetahuan. Orang yang membaca cenderung memiliki banyak sudut pandang dalam menghadapi fenomena tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Membca adalah berpikir. Aku berpikir maka aku ada, kata seorang ilmuwan. Kegiatan membaca di masyarakat Indonesia hari ini sangat tidak diminati. Termasuk oleh para generasi muda. Salah satunya disebabkan oleh tidak dibudayakannya membaca melalui perpustakaan dan taman baca. Bahkan kegiatan membaca dianggap sebagai aktivitas yang tiada artinya. Banyak ...
Read more 0

Hari Bebas Kebencian (Hate Free Day); Sebuah Inisiasi Gerakan Indonesia Damai

Hari Bebas Kebencian (Hate Free Day); Sebuah Inisiasi Gerakan Indonesia Damai
Editorial
Rasanya realitas sosial ini semakin sesak dengan nuansa kebencian. Ruang publik dipenuhi dengan hasutan, fitnah, provokasi, dan ajakan yang mengarah pada penanaman kebencian baik di dunia nyata (offline) maupun di dunia maya (online). Tanpa kita sadari, sejatinya kebencian merupakan elemen dasar yang menyebabkan tragedi kemanusiaan dalam sejarah umat manusia. Semua berawal dari kebencian. Masyarakat yang dipenuhi dengan nuansa kebencian merupakan ladang subur tumbuhnya benih konflik sosial. Konflik antar negara yang ...
Read more 0

Pancasila, Wadah Perbedaan dalam Perdamaian

Pancasila, Wadah Perbedaan dalam Perdamaian
Narasi
Negara tidak hanya sebatas kumpulan masyarakat yang memiliki wilayah tertentu dengan sistem pemerintahan. Melainkan harus memiliki kesamaan dan kesadaran bersama mewujudkan kehidupan yang aman, nyaman dan mandiri (Mahsus Khair: 2011). Selain itu, harus memiliki eksistensi di atas dunia ditentukan kesadaran orang-orang itu sendiri akan hakikat jadi dirinya. Untuk itu mereka harus mempunyai identitas yang tercermin dari suatu pandangan hidup yang dianut. Untuk bangsa Indonesia, sudah tujuh abad lebih, pandangan hidup ...
Read more 0

Literasi Pendidikan dan Internet Tepis Paham Radikalisme

Literasi Pendidikan dan Internet Tepis Paham Radikalisme
Narasi
Pendidikan sudah menjadi rumah kedua bagi masyarakat diseluruh Dunia. Berbagai macam pola pendidikan dan pengaruh arus globalisasi juga ikut mewarnai dunia pendidikan. Berdiskusi masalah dunia pendidikan tidaklah sempit, pasalnya pengetahuan tidak hanya dapat diraih didalam kelas-kelas institunsi formal seperti sekolah dan perguruan tinggi. Tidak terkecuali di Indonesia, dewasa kini tengah berkembang pola-pola pendidikan non formal seperti Home Schooling, yaitu pola pendidikan adopsi dari luar negeri sebagai contoh sistem pendidikan yang ...
Read more 0

Menguatkan Solidaritas Sosial dalam Menangkal Radikalisme

Menguatkan Solidaritas Sosial dalam Menangkal Radikalisme
Narasi
Multikulturalisme yang ada di Indonesia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki banyak aneka ragam kebudayaan, agama, serta suku. Keberadaan Indonesia semacam ini, memperlihatkan Indonesia tidak hanya dibangun atas dasar satu kekuatan, tetapi dibangun atas kekuatan-kekuatan lokal. Tanpa ada kekuatan-kekuatan yang dibangun bersama melalui masyarakat yang berbeda, mustahil Indonesia bertahan sampai saat ini. Keadaan Indonesia saat ini, merupakan anugerah tersendiri yang diturunkan Sang Pencipta, tetapi memiliki kekhawatiran. Sebab perbedaan tanpa disikapi dengan bijak ...
Read more 0