Rabu, 17 Desember, 2025
Informasi Damai
Damai

Damai

Budaya Literasi; Filter Isu SARA di Dunia Maya

Photo 2018 01 22 11 54 00
Narasi
Sebelum internet masuk ke bumi Nusantara, isu-isu lokal tetap menjadi konsumsi lokal, kecuali setelah media cetak atau televisi nasional memuatnya atau menyiarkannya. Percikan-percikan kecil lantaran kesalahpaham juga paling mentok menjadi konsumsi warga setempat. Keadaan amat berbeda semenjak bola globalisasi menggelinding ke Nusantara. Sekat antar negara runtuh, pun dengan pribadi-pribadi masyarakat. Akses informasi terbuka lebar hanya bermodalkan gawai, yang bisa dimiliki dengan harga murah oleh hampir semua lapisan masyarakat. Namun, di ...
Read more 0

Stop Isu SARA di Dunia Maya

Photo 2018 01 22 09 56 25
Editorial
Indonesia sebagai negara majemuk dengan beragam suku, ras, agama dan antar golongan (SARA) telah menjadi contoh baik dalam pengelolaan masyarakat multikultural. Keragaman bangsa ini menjadi modal yang sangat berharga dalam merajut bangsa yang besar. Namun, keragaman adalah tantangan karena menyimpan kerentanan berupa bom waktu yang setiap saat bisa meluluhlantahkan persatuan. Indonesia telah mengalami pengalaman tragis dari konflik bernuansa SARA di masa lalu. Tragedi 1998 sebagai gerbang reformasi di Indonesia menyisakan ...
Read more 0

Mengoptimalkan Trilogi Kerukunan dalam Perbedaan

Toleransi17 1
Narasi
Kata perbedaan memiliki dua fungsi yang saling berlawanan, yaitu sebagai pemicu konflik dan sebagai perekat keragaman. Ketika kita memakai kerangka berpikir “Konflik”, maka kita akan memandang kelompok lain sebagai lawan yang harus dihabisi. Perbedaan selalu menyuguhkan bab-bab yang bersebarangan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya, misalkan perbedaan ideologi, penafsiran, dan kebudayaan. Perbedaan ideologi sudah menjadi kewajaran dalam setiap kelompok, sehingga sebagian bangsa Indonesia tidak terlalu mempermasalahkan perbedaan tersebut selama tidak ...
Read more 0

Amanat Perdamaian dalam Al Quran

Toleransi16
Narasi
Manusia pada dasarnya beragam dari semua sisi kehidupan. Perbedaan fisik maupun non fisik membuktikan bahwa keanekaragaman tersebut sejatinya adalah keniscayaan. Sunnatullah yang sengaja dihadirkan sebagai bentuk anugerah dan beberapa menjadi ujian bagi sebagian manusia lainnya. Kemajemukan menjadi anugerah takkala dengan perbedaan itu manusia mampu bersatu dan menyelesaikan banyak hal bersama. Karena dengan banyaknya tingkat kemampuan dan pemikiran, penyelesaian suatu perkara dapat lekas dilakukan atau sebaliknya menjadi pemicu permusuhan (ujian). Manusia ...
Read more 0

Menjadi Umat yang Ramah Perbedaan

Toleransi15
Narasi
Perbedaan kerap dianggap sebagai barang yang asing di masyarakat kita. Buktinya, ada banyak kasus kekerasan yang terjadi lantaran diri merasa paling benar, lalu menyalahkan pandangan lain yang berbeda. Terutama dalam masalah memahami teks agama, seseorang kerap menganggap hasil penafsiran ulama-ulama terdahulu sebagai kebenaran mutlak, sehingga wajib hukumnya untuk mempertahankannya dengan taruhan nyawa. Jika kita mau sejenak merenung, menjernihkan pikiran, tentu tak bakal terjadi kekerasan baik verbal maupun fisik, lantaran perbedaan. ...
Read more 0

Bagaimana Cara Menghormati Perbedaan?

Photo 2018 01 18 15 20 13
Narasi
Perbedaan adalah energi yang menciptakan warna-warni kehidupan. Dinamika kehidupan akan tercipta dengan adanya perbedaan. Sebaliknya, kehidupan hanya akan berjalan monoton tanpa adanya perbedaan. Di sinilah salah satu letak hikmah dari perbedaan. Allah Swt. menciptakan kita berbeda-beda agar kita mampu saling mengenal, saling belajar, dan mengelola perbedaan tersebut agar membawa kebaikan bagi kehidupan bersama. Perbedaan menjadi bahan baku yang harus bisa dimanfaatkan untuk memunculkan gagasan-gagasan penting untuk membangun kehidupan bersama yang ...
Read more 0

Kita Semua Bersaudara

Photo 2018 01 18 10 41 16
Narasi
Setiap bahasa memiliki keunikan tersendiri. Dalam bahasa Indonesia salah satu bentuk keunikan itu bisa dijumpa dari kata “kita” dan “kami”. Berbeda dengan kata “we” dalam bahasa Inggris atau “nahnu” dalam bahasa Arab, kata “kita” dan “kami” terasa lebih kompleks. Dalam arti kepunyaan dan identitas, “kami” dikhususkan terhadap penisbatan bersifat primordial. Sebaliknya, “kita” menggambarkan kesatuan atas aneka sub-intern yang berkohesi dengan saling penerimaan untuk melebur dalam satu tubuh. Dalam konteks kebangsaan, ...
Read more 0

Living Pancasila: Menjaga Indonesia Tetap Damai

Photo 2018 01 18 10 03 33
Narasi
Pancasila bukan barang antik, hanya sekedar dikunjungi dan diabadikan dalam gambar. Ia senantiasa bergerak dalam fisik dan jiwa-jiwa kehidupan. Pancasila itu roh kehidupan berbangsa. Ibaratnya Indonesia ini jasad, pancasila adalah jiwanya. Bayangkan sebuah kehidupan tanpa keberadaan jiwa, ia pasti terombang-ambing tanpa arah, hampa tanpa tujuan. Sebuah kendaraan yang bergerak membutuhkan kendali. Apa jadinya jika kendaraan tanpa kendali, bisa jadi akan saling berbenturan, bertabrakan, menghilangkan nyawa penumpangnya. Indonesia ini kendaraan, dikendalikan ...
Read more 0

Perbedaan Itu Peluang, Bukan Hambatan

Toleransi14
Narasi
“Engkau menyingkapkan diri, dalam segala sesuatu, ketika Engkau menciptakannya, O.., lihatlah, cadar-cadar itu kini tersingkir” (Abd al Karim al Jili) Penggalan syair di atas adalah karya Abd al Karim al Jili, murid sufi besar Ibnu Arabi. KH Husein Muhammad (2014) mengutipnya untuk menggambarkan realitas perbedaan yang diciptakan Tuhan. Bahwa segala macam ciptaan Tuhan yang bermacam-macam tersebut merupakan “tajalliyyat” atau penyingkapan Tuhan dalam alam semesta. Fenomena alam semesta adalah keindahan-keindahan yang ...
Read more 0

Indonesia: Jejak Perdamaian di Ruang Perbedaan

Toleransi13
Narasi
Merujuk pada Indeks Perdamaian Global ke-10 (2016), Indonesia menempati urutan ke-42. Adapun posisi pertama sampai ketiga sebagai negara paling damai di dunia, berturut turut ditempati Negara Islandia, Denmark, dan Austria. Sedangkan Indonesia sendiri jika jika disandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, berada di posisi ketiga, setelah Singapura dan Malaysia. Pun, Institute of Economy and Peace (IEP) dengan membreakdown 23 indikator (kuantitatif dan kualitatif) perdamaian, memberikan kredit nilai Tinggi kepada ...
Read more 0