Semenjak masyarakat dimudahkan teknologi dan berbagai platform media sosial untuk akses informasi, kebohongan menjadi sulit dikendalikan. Apalagi, sifat media sosial yang cepat tanpa peduli akurasi kontennya, membuat narasi apapun yang disebar bisa diakses warganet pengguna media sosial tersebut. Sehingga, berita bohong yang disebar tinggal menunggu beberapa detik saja untuk diakses publik. Ada banyak kasus kekerasan yang bermula dari berita bohong di media sosial. Hal ini lantaran masyarakat gegabah dalam menerima ...
Read more 1 Latifatul Umamah
Latifatul Umamah Posts
Termasuk sebuah ancaman serius jika seorang warga negara tidak memahami falsafah bangsanya. Bagaimana tidak, falsafah bangsa merupakan jati diri kita, yang tanpanya entah jadi apa kepulauan ini. Boleh jadi, hancur lebur oleh konflik yang kompleks; saling bunuh, jarah, tindas, dan kengerian lainnya. Juga ironis jika ada warga negara yang mengaku beragama, tapi menolak sistem negara-bangsa. Padahal, sudah jelas termaktub dalam Pancasila, bahwa negara ini menjamin eksistensi agama-agama, tanpa mendiskreditkan pemeluk ...
Read more 2 Berita hoaks selalu mewarnai lalu lintas media sosial kita. Dari yang menyeret isu SARA hingga politik, sehingga membuat urat leher masyarakat tegang dan mengarahkan kegeraman mereka kepada korban hoaks, baik individu maupun kelompok, yang diwartakan buruk. Contoh terbaru dari fenomena hoaks adalah ditemukannya tujuh kontainer yang berisi surat suara tercoblos. Awalnya, warta tersebut diyakini sebagai temuan fakta di lapangan, dan boleh jadi masyarakat menyimpulkan salah satu kandidat presiden menjadi dalang ...
Read more 1 Para dai kekinian tentu mulai sadar bahwa kehadiran media sosial bukanlah sebuah ancaman, melainkan peluang untuk menyampaikan materi-materi dakwah dan persebarannya sangatlah luas. Di samping itu, kecenderungan masyarakat yang tidak bisa lepas dari gawai juga menjadi faktor pendukung lainnya. Sehingga, dai tidak perlu repot-repot datang dari pintu ke pintu atau majelis satu ke majelis lainnya untuk menyampaikan dakwahnya. Cukup dengan membikin akun media sosial untuk menyampaikan dakwahnya. Benar bahwa kini ...
Read more 1 Barangkali masyarakat terlampau ‘serius’ dalam merespon pemilihan kepala daerah maupun presiden. Seakan-akan, calon yang dijagokan dalam pilkada atau pilpres adalah harga mati yang harus diperjuangkan, sampai titik darah penghabisan. Dengan kata lain, pilpres yang awalnya merupakan suatu proses demokrasi yang wajar, dianggap sebagian masyarakat sebagai pertarungan hidup mati bahkan sampai menyeret-nyeret agama. Tentu masih segar dalam ingatan kita, betapa besarnya dampak pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun lalu, sampai-sampai berpengaruh ...
Read more 1 Sebuah capaian yang menggembirakan ketika bangsa Indonesia mampu melalui tahun 2018 dengan baik. Bahwa sepanjang tahun 2018, masyarakat Indonesia diuji dengan ujian yang bertubi-tubi, mulai dari intoleransi yang menguat, bom bunuh diri di tempat ibadah, hingga bencana-bencana alam yang dipolitisir hanya untuk kepentingan politik praktis. Kita bisa dikatakan berhasil melalui tahun 2018 dengan segenap tantangannya, dibuktikan dengan keutuhan negara-bangsa NKRI. Akan tetapi, sisa-sisa konflik di tahun 2018 tidak menutup kemungkinan ...
Read more 2 Intoleransi yang kian menguat di Indonesia menjadi warning bagi kita untuk tidak diam saja. Apalagi, pandangan intoleran pada akhirnya hanya akan melahirkan laku diskriminatif, yang tentu akan melukai korban. Dan, jika sudah demikian, bangunan kesatuan dan kedamaian interaksi antar umat beragama dan antar warga negara rentan pecah. Kasus pemotongan nisan salib menjadi contoh konkrit dari laku intoleran. Bahwa hanya karena minoritas di situ, makan orang Kristen tidak dibolehkan memasang salib ...
Read more 2 Bung Karno dulu pernah berpesan kepada kita, bahwa jangan sekali-kali melupakan sejarah. Tentu Bung Besar memiliki alasan kuat mengapa melontarkan hal tersebut, yakni salah satunya, karena dengan mempelajari sejarah, kita akan tahu perjalanan sebuah bangsa dari masa ke masa. Pengetahuan tersebut bisa kita gunakan sebagai kaca mata tembus pandang untuk melihat hari depan dan merumuskan strategi untuk bertahan hidup. Indonesia sebagai negara kesatuan, memiliki sejarah menarik, berkaitan dengan upaya warganya ...
Read more 1 Kontestasi politik kerap tidak memandang bulu, siapapun bisa dilibas demi tercapainya tujuan. Termasuk, mengorbankan pesatuan bangsa yang terdiri dari berbagai SARA, yang semenjak dulu telah diperjuangkan para pendiri NKRI supaya hidup damai. Dampaknya jelas, ada polarisasi di ranah akar-rumput, yang kerap menjadi konflik berkepanjangan. Indonesia yang tengah memasuki tahun politik, juga harus mewaspadai potensi konflik yang biasa dihembuskan politisi tertentu. Apalagi jika bersangkut-paut dengan agama, tentu amat sensitif dan cukup ...
Read more 1 Baru-baru ini, Badan Intelejen Nasional (BIN) merilis hasil survei atas 100 masjid milik pemerintahan, berkaitan dengan indikasi persebaran radikalisme di dalamnya. 41 dari 100 masjid terindikasi menjadi tempat persebaran radikalisme, melalui khutbah para khatib atau penceramah yang memuat konten intoleran. Hal ini tentu amat mengkhawatirkan, mengingat masjid sebagai media untuk berkumpul jamaah, dan dari tempat inilah para jamaah mendapatkan pelajaran agama –dari khutbah-khutbah yang ada. Survei tersebut dilakukan oleh Perhimpunan ...
Read more 1