Mengapa potensi “civil-distrust” jauh lebih berkembang, mengakar dan bahkan membudaya di setiap perhelatan demokrasi kita. Dari pada senggama budaya “civil-trust” rasa saling percaya? Fenomena ini sejalan dengan egosentrisme masyarakat yang selalu dihadapkan dengan “lanskap” ketidakpercayaan dengan melakukan pembangkangan “Civil Disobedience” dalam banyak hal. Perhelatan demokrasi Pancasila kita tereduksi oleh jejaring “people power” yang melahirkan segerombolan masyarakat anarkis, tidak mau diatur, bertindak semena-mena dan bahkan “kebebasan demokrasi” itu masih dijadikan wadah ...
Read more 0 Editorial
14 Tahun BNPT dan Kebutuhan Desain Strategi Kontra Radikalisasi Berkelanjutan di Era AI
Redaksi 19 Juli 2024 Dalam beberapa dekade terakhir, kelompok radikal dan teroris telah bertransformasi secara signifikan dalam metode dan strategi mereka, terutama dengan merambah dunia digital. ...
Analisa
Membedah Poin Deklarasi Pembubaran Jamaah Islamiyah
Haris Fatwa 12 Juli 2024 Pembubaran Jamaah Islamiyah menyisakan banyak keraguan di benak sebagian masyarakat Indonesia. Keraguan ini beralasan. Walau bagaimanapun, Jamaah Islamiyah atau JI dikenal sebagai organisasi ...