Jumat, 19 September, 2025
Informasi Damai
islam

islam

Jihad Fi Sabilillah Melawan Penjajah

Jihad Fi
Narasi
Tak terasa, bulan Agustus tahun ini, kita memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-72. Meski sudah terhitung lama, kita mesti terus mengingat semangat kebersamaan para pejuang kemerdekaan tempo dulu. Tahun lalu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa ada empat tanggal besar yang saling berkorelasi sebagai tonggak lahirnya kekuatan NKRI. Pertama, tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Kedua, 5 Oktober 1945 hari lahirnya TNI (dulu bernama Tentara Keamanan ...
Read more 0

Nuansa Kesukuan Memperelok Perdamaian Bumi Nusantara

Gusdur1
Narasi
Hidup dalam masyarakat bercirikan pluralisme etnisitas yang sedang mengalami proses perubahan menuju kearah negara nasionalis yang utuh memang banyak persoalan yang perlu dihadapi, baik pada tingkat lokal maupun regional atau nasional, yang bersifat multikompleks. Semua itu memiliki keterkaitan prinsip-prinsip identitas, loyalitas dan solidaritas, yang di dalam kehidupan sebagai corak bangsa Indonesia. Eksistensi satuan-satuan etnis secara etnografis telah ada jauh sebelum zaman modern. Berdasarkan deskripsi kota Malaka pada sekitar tahun 1500 ...
Read more 0

Berindonesia Secara Kaffah

Kaffah
Narasi
Apa yang ditegaskan oleh ulama sekaligus tokoh bangsa di atas adalah bahwa ciri dan karakter manusia Indonesia adalah berjiwa damai, titik! Namun, belakangan ini ada sekelompok kecil yang hendak mengusik perdamaian di bumi pertiwi. Entah dengan motif apa, yang jelas mereka sering menebar permusuhan, menganggap kelompok selain dirinya adalah sesat dan tidak pernah ada benarnya. Maka, dalam momentum yang pas seperti saat sekarang ini, yakni Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ...
Read more 0

Perdamaian, Radikalisme, dan Khittah Kemerdekaan

Perda
Narasi
“Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.” Ini adalah alinea pertama dalam Pembukaan UUD 1945. Inilah khittah kemerdekaan yang sudah diproklamasikan para pendiri bangsa, yang saat itu diwakili oleh Bung Karno-Bung Hatta. Dalam khittah ini, kemerdekaan tidak mengenal yang namanya penjajahan, karena itu merusak nilai kemanusiaan dan nilai keadilan. Kalau sudah ...
Read more 0

Spirit Lagu Kebangsaan untuk Memupuk Persatuan Dan Kedamaian Bangsa

Lagu
Narasi
Sejarah bangsa Indonesia tidak bisa lepas dari syair dan lagu. Para pujangga membuat sebuah syair dan di lagukan sebagai pengugah semangat jiwa raga. Semisal W.R. Soepratman dengan lagu Indonesia Raya, T. Prawit dengan lagu Mengheningkan Cipta, H. Mutahar dengan lagu Syukur, tokoh-tokoh ini menuangkan suatu semangat, pendidikan dan syukur melalui lirik-lirik karya lagunya. Lagu-lagu kebangsaan inilah sebagai penumbuh rasa kecintaan kepada bangsa. Lagu Indonesia Raya di ciptakan sebagai penanda gerakan ...
Read more 0

Langkah Kolektif Membangun Kedamaian Negeri

Kerja
Narasi
Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi hukum. Adanya tata aturan hukum yang berlaku tentu dalam rangka kedamaian kita bersama. Namun, hukum seolah-olah menjadi tumpul ke atas, runcing ke bawah. Para koruptor di pelihara merajalela, namun di sisi lain pencuri ayam di kampung dihakimi masa sampai babak belur. Peristiwa main hakim sendiri (vigilantisme) semacam ini tanpa sadar merusak citra negara hukum yang akhirnya terjadi ketidakdamaian negeri. Belum lagi kasus-kasus lainya yang ...
Read more 0

Cerdas Bersama, Agar Indonesia Damai

Cerdas
Narasi
Memasuki usia yang ke-72, stamina bangsa ini sebenarnya telah banyak terkuras untuk dapat memahami apa sebenarnya makna keberagaman dan demokrasi. Apakah kita berhasil keluar sebagai pemenang. Bila tidak, kenapa kita tidak kembali saja kepada model pemerintahan di masa orde baru, di mana semua hal sangatlah terkontrol. Dua Pertanyaan sinis model demikian masih sering hadir dalam sejumlah ruang perbincangan. Kita pun tidak susah mendapati hadirnya sejumlah kalimat satir yang bernada hampir ...
Read more 0

Kafir; Musuh Yang Dibuat-Buat

Kafir
Narasi
Secara kuantitas, Islam menempati posisi umat terbanyak dibandingkan dengan agama lain. Dari Sabang hingga Merauke, tidak ada suatu wilayah yang pasti ada warga negara yang beragama Islam. Papua yang dihuni oleh mayoritas umat Kristiani, masih ada beberapa masjid yang berdiri. Ini menandakan bahwa negara ini memang tidak sepi dari aktivitas dakwah umat Islam. Umat Islam begitu bebas melaksanakan ajaran agamanya tanpa ada hambatan apapun. Ini berbeda dengan umat agama lain ...
Read more 0

Ayo Bergerak, Jangan Hanya Bergerak-gerak!

Bergerak
Narasi
Banyak dari kita (pemimpin, tokoh, masyarakat-red) yang masih sekedar bergerak-gerak saja. Jargon perubahan (kerja-kerja dan lainnya) hanya terealisasi di level mengenaskan (hanya menjadi sebuah teriakan, wacana, bahan diskusi dan bergerak-gerak di tempat saja). Tokoh bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo dan juga tokoh agama seperti M. Natsir, KH. Wahab Hasbullah, KH. Hasyim Asy’ari dan lainnya adalah sosok yang tidak hanya pandai menggerak-gerakkan mulut (pandai berbicara). Lebih dari itu, ...
Read more 0

Ikhtiar Bersama Merawat NKRI Damai

Damai2
Narasi
Pancasila adalah satu alat pemersatu, yang saya yakin seyakin-yakinnya bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke hanyalah dapat bersatupadu di atas dasar pancasila itu. (Soekarno, 1958) Kemerdekaan bangsa Indonesia diraih dengan perjuangan segenap elemen bangsa dari Sabang sampai Merauke. Tentu perjuangan kemerdekaan tersebut sudah banyak jiwa dan raga yang dikorbankan. Semua perjuangan yang telah dilakukan pahlawan bangsa tersebut hanya memiliki satu tujuan yakni kemerdekaan Indonesia, bebas dari belenggu penjajah. Karena ...
Read more 0