Aktualitas Sejarah dalam Pandangan Kuntowijoyo

Aktualitas Sejarah dalam Pandangan Kuntowijoyo

- in Narasi
3750
0
Aktualitas Sejarah dalam Pandangan Kuntowijoyo

Sejarah merupakan totalitas pengalaman yang dapat dipandang dari berbagai sudut kepentingan. Sebagaimana satu generasi menggantikan generasi yang lain. Sejarah menyangkut perubahan-perubahan atau peristiwa-peristiwa perikehidupan manusia dalam kenyataan. Suatu peristiwa yang bersifat kemanusiaan yang dapat dipilih dan ditentukan menjadi isi cerita sejarah bila peristiwa itu merupakan bagian penting dari perjuangan manusia ke arah hidup yang lebih sempurna. Sebagaimana perjuangan seorang pahlawan yang sudah mengorbankan jiwa raganya untuk kebebasan bangsa Indonesia dari jerat penjajahan.

Sejarah teramat penting untuk dipelajari dan ditelusuri, agar mengerti bagaimana sebuah proses kehidupan ini berjalan, Flash back jauh ke belakang tentang manusia kuno atau disebut manusia purba. Pada masa ini manusia belum mengenal tulisan, mereka, menggunakan tradisi lisan untuk menyampaikan sebuah peristiwa-peristiwa yang telah dialami dalam kehidupannya. Kemudian diceritakan pada generasi-generasi penerusnya, supaya tidak terputus cerita/peristiwa yang telah dialaminya. Di sini tradisi lisan berfungsi sebagai alat mnemonic yaitu usaha untuk merekam, menyusun dan menyimpan pengetahuan demi pengajaran dan pewarisnya dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Dalam kajian ini, nama Kuntowijoyo juga tidak bisa dikesampingkan dalam tokoh sejarawan sekaligus penulis sejarah, pemikirannya berhasil mengubah sebuah premis pemikiran yang sulit di telaah menjadi sebuah pemahaman yang mengenakkan untuk diteladani. Sejarah menurut Kuntowijoyo dapat dikategorikan sebagai ilmu nafsiah atau humaniora yang berkenaan dengan makna. Makna yang dimaksud di sini ialah, bahwa sejarah yang dibentuk tidak hanya menjelaskan tentang perubahan sosial, tetapi juga memberikan sebuah petunjuk ke arah mana transformasi itu dilakukan. Oleh karena itu, sejarah yang bermakna profetika tidak sekedar mengubah demi perubahan, tetapi mengubah berdasarkan cita-cita perubahan yang diidamkan masyarakat.

Baca Juga : Romantisme Diponegoro dan Anatomi Khilafah di Nusantara

Hal ini di juga diungkapkan oleh Bangbang Purwanto dalam sebuah perbincangannya mengenai Hestoriografi Indonesiasentris, sebuah pemikiran awal, ia mengatakan bahwa dalam kajian sejarah Kuntowijoyo memang tidak menggunakan elemen spiritual dan moral pada tatanan notmatif semata, melainkan sebagai sebuah kekuatan perubahan sosial yang didasarkan pada misi humanisasi, liberalisasi, dan transendensi bagi terciptanya masyarakat yang lebih baik dan membangun peradaban.

Berdasarkan hal itu, maka pemikiran profik sebagai sistem pengetahuan berkoherensi dengan iman yang bersumber pada tauhid, untuk menghasilkan metodologi. Dari sinilah kemudian muncul tiga kesatuan tauhid yaitu pengetahuan, kehidupan, dan sejarah. Dalam hal ini bisa dikatakan Kuntowijoyo menjadikan agama sebagai sumber inspirasi dan fondasi bagi sebuah formulasi ilmu pengetahuan untuk kemajuan dan membebaskan umat manusia. Dari sini dapat disimpulkan bahwa ilmu kesejahteraan yang diadopsi oleh Kuntowijoyo melampaui batas ilmu sebagai ideologi dogmatis yang menjadi ciri khas Marxisme dan razim pengetahuan otoriter lainya, dan sesuatu yang sangat relevan dan memiliki kesamaan prinsip demokratisasi historoigrafi Indonesia.

Dimensi sejarah yang dibawa oleh Kuntowijoyo memberikan sebuah gambaran penting untuk generasi yang akan datang, bagaimana sejarah itu lahir dan bagaimana sejarah itu kembangkan. Itulah mengapa Kuntowijoyo dalam hal ini berharap sejarah tidak hanya berhenti pada tatanan akademik semata, muliakan bisa meresap pada diri kita masing-masing, hingga bisa mengenal dan mengembangkan sejarah tersebut lebih jauh, sebagai jalan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Karena pada faktanya sejarah adalah masa lalu yang memberikan transformasi pemikiran untuk menjadi lebih baik ke depannya.

Bangsa Indonesia memang pernah mengalami krisis pemikiran, yang kemudian menyebabkan perbudakan dan kezhaliman pada masyarakatnya. Namun, melalui ajaran sejarah yang relevan, baik itu melalui lisan yang ditularkan oleh nenek moyang, ataupun catatan sejarah, prasasti, seharusnya kita bisa belajar untuk menjaga keamanan, dan kenyamanan dalam menjadi warga negara Indonesia. Karena dari proses sejarah itulah kita bisa mengenal, memahami, sampai dengan menikmati kehidupan yang bahagia seperti sekarang ini. Mengenal sejarah itu memang penting, tapi membuat sejarah jauh lebih bermakna dan berguna bagi bangsa dan masyarakat.

Facebook Comments