Saya baru saja menamatkan sebuah film berjudul Goebbels and The Fuhrer (2024). Film yang menceritakan kisah hubungan antara pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler dan tangan kanannya, Paul Joseph Goebbels. Sosok Goebbles merupakan figur penting dalam karir politik Hitler dan tindakan Holocaust (genosida kaum Yahudi Eropa) yang dilakukannya. Goebbels adalah seorang propaganda ulung yang lihai memoles citra Hitler, dan membuat Holocaust menandai seolah-olah benar. Ia juga bertanggung jawab mengobarkan tindakan anti-semitisme ...
Read more 0 Desi Ratriyanti
Desi Ratriyanti Posts
Sebagian besar dari kita tentu pernah menonton film tentang makhluk mutan. Yakni organisme yang mengalami perubahan genetik (DNA). Dalam berbagai film fiksi ilmiah, mahkluk mutan ini kerap divisualkan ke dalam wujud yang menyeramkan, memiliki rupa dan tubuh yang aneh, dan diposisikan sebagai tokoh antagonis (jahat). Kelebihan mereka hanya satu, yakni sukar sekali dibunuh, bahkan bisa mati berulang kali lalu hidup kembali. Gambaran makhluk mutan yang sukar dibunuh itu cocok untuk ...
Read more 0 Kelompok radikal-ekstrem seolah tidak pernah kehabisan ide dan cara untuk mengobok-obok negara. Gagal mengganti dasar negara melalui amandemen UUD 1945, mereka memakai cara teror dan kekerasan. Ketika gerakan ekstrem diberangus aparat keamanan, mereka memakai pendekatan lain, yakni mengaburkan sejarah bangsa. Pengaburan sejarah oleh kaum radikal ini memiliki satu tujuan; membangun persepsi dan keyakinan publik bahwa kemerdekaan Indonesia adalah perjuangan para ulama dan kelompok Islam. Sekaligus membangun klaim bahwa perjuangan ulama ...
Read more 0 Lebih dari sembilan dasawarsa yang lalu, para pemuda dari beragam suku berkumpul. Mereka merumuskan arah perjuangan bangsa untuk merdeka. Akhirnya mereka sampai pada kesempakatan bahwa modal utama untuk merdeka adalah persatuan. Mereka menyadari, sekat primordial kesukuan membuat gerakan revolusi tidak menemukan momentumnya. Maka, di momen Kongres Pemuda 2 itulah tercetus ikrar untuk bertahan air, berbangsa, dan berbahasa satu, yakni Indonesia. Indonesia hadir sebagai entitas yang melampuai sekat kesukuan dan keagamaan. ...
Read more 0 Fenomena keberagamaan kita hari ini diwarnai oleh gejala inferiority complex. Sejenis sindrom rendah diri atau minder dalam beragama. Gejala ini dapat diidentifikasi dari setidaknya dua hal. Pertama, menguatnya gerakan puritanisme agama, yakni agenda pemurnian agama terutama dari pengaruh kebudayaan atau kearifan lokal. Puritanisme agama berangkat dari premis bahwa Islam saat ini telah kehilangan sakralitasnya, lantaran terinfiltrasi kearifan lokal. Islam tidak lagi sesuai dengan apa yang disyariatkan dalam Alquran. Islam telah ...
Read more 0 Tiktok merupakan platform media sosial baru yang digandrungi generasi Z. Pola algoritma TikTok yang lebih inklusif ketimbang media sosial lain membuat aplikasi ini begitu digandrungi. Kita tidak perlu memiliki pengikut banyak agar konten kita viral di platform ini. Salah satu fitur unggulan TikTok adalah layanan siaran langsung (live) bagi akun yang memiliki minimal 1000 pengikut dsn terverifikasi. Fitur live ini banyak dipakai oleh tiktoker untuk banyak hal. Mulai dari jualan, ...
Read more 0 Membaca kisah hidup Rasulullah, kita akan dihadapkan pada sosok yang memiliki dimensi kehidupan yang dualistik. Nabi Muhammad di satu sisi dicitrakan sebagai sosok pemimpin spiritual yang agung. Ia menerima wahyu dari Allah Swt, lalu berjuang sekuat tenaga menyebarkan pesan keilahian itu ke seluruh umat manusia. Tugas kenabian Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam itu diwarnai oleh beragam tantangan. Di fase awal, ia harus berhadapan dengan intimidasi para elite Quraisy yang menganggap ...
Read more 0 Dalam konteks negara yang relijius seperti Indonesia, kedudukan seorang pemimpin agama itu sangat vital dan strategis. Peran tokoh agama snahata signifikan dalam masyarakat. Tidak hanya sekadar sebagai rujukan dalam hal keaagamaan. Namun, juga kerap dianggap sebagai role model dalam kehidupan sosial, bahkan politik. Maka, dalam konteks Indonesia kita melihat peran tokoh agama tidak hanya berkutat dalam ranah teologis. Tokoh agama juga berperan aktif dalam isu sosial dan politik. Bahkan, pada ...
Read more 0 Tujuh dekade lebih bangsa ini merdeka dan dua dekade lebih hidup di alam Reformasi. Namun, problem demokrasi kita dari masa ke masa itu tetap sama. Yakni ketiadaan kelas menengah sipil (civil society) yang kritis namun tetap independen dan rasional. Dua dekade Reformasi ini memang melahirkan kelas menengah yang kritis terhadap pemerintah. Namun, kelompok ini kerap tidak independen, alias partisan. Mereka masih mudah dimobilisasi sikapnya dan eksploitasi pandangan politiknya oleh kelompok ...
Read more 0 Dunia global memasuki babak baru, pasca berakhirnya kolonialisme fisik. Era penjajahan dengan agresi militer kiranya sudah berakhir. Namun, bukan berarti upaya mendominasi satu negara atau bangsa oleh negara atau bangsa lain berakhir. Kontestasi dunia memang tidak akan pernah berakhir. Akan selalu ada kekuatan yang mencoba menaklukkan dunia dibawah kekuasaannya. Maka, hari ini kita mengenal istilah perang proksi, hegemoni, dominasi, dan istilah lainnya yang sebenarnya merupakan tafsir baru atas imperialisme alias ...
Read more 0