Kamis, 24 Oktober, 2024
Informasi Damai
Archives by: Desi Ratriyanti

Desi Ratriyanti

0 comments

Desi Ratriyanti Posts

Gejala Inferioritas Beragama; Dari Puritanisme ke Romantisisme

Gejala Inferioritas Beragama; Dari Puritanisme ke Romantisisme
Narasi
Fenomena keberagamaan kita hari ini diwarnai oleh gejala inferiority complex. Sejenis sindrom rendah diri atau minder dalam beragama. Gejala ini dapat diidentifikasi dari setidaknya dua hal. Pertama, menguatnya gerakan puritanisme agama, yakni agenda pemurnian agama terutama dari pengaruh kebudayaan atau kearifan lokal. Puritanisme agama berangkat dari premis bahwa Islam saat ini telah kehilangan sakralitasnya, lantaran terinfiltrasi kearifan lokal. Islam tidak lagi sesuai dengan apa yang disyariatkan dalam Alquran. Islam telah ...
Read more 0

Dilema Dialog Lintas Agama di Era TikTok; Antara Prasangka dan Standar Ganda

Dilema Dialog Lintas Agama di Era TikTok; Antara Prasangka dan Standar Ganda
Faktual
Tiktok merupakan platform media sosial baru yang digandrungi generasi Z. Pola algoritma TikTok yang lebih inklusif ketimbang media sosial lain membuat aplikasi ini begitu digandrungi. Kita tidak perlu memiliki pengikut banyak agar konten kita viral di platform ini. Salah satu fitur unggulan TikTok adalah layanan siaran langsung (live) bagi akun yang memiliki minimal 1000 pengikut dsn terverifikasi. Fitur live ini banyak dipakai oleh tiktoker untuk banyak hal. Mulai dari jualan, ...
Read more 0

Memahami Dua Sisi Nabi Muhammad; Antara Misi Profetik dan Peran Domestik

Memahami Dua Sisi Nabi Muhammad; Antara Misi Profetik dan Peran Domestik
Narasi
Membaca kisah hidup Rasulullah, kita akan dihadapkan pada sosok yang memiliki dimensi kehidupan yang dualistik. Nabi Muhammad di satu sisi dicitrakan sebagai sosok pemimpin spiritual yang agung. Ia menerima wahyu dari Allah Swt, lalu berjuang sekuat tenaga menyebarkan pesan keilahian itu ke seluruh umat manusia. Tugas kenabian Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam itu diwarnai oleh beragam tantangan. Di fase awal, ia harus berhadapan dengan intimidasi para elite Quraisy yang menganggap ...
Read more 0

Tiga Ciri Pemimpin Agama yang Transformatif dalam Konteks Negara Multireliji

Tiga Ciri Pemimpin Agama yang Transformatif dalam Konteks Negara Multireliji
Narasi
Dalam konteks negara yang relijius seperti Indonesia, kedudukan seorang pemimpin agama itu sangat vital dan strategis. Peran tokoh agama snahata signifikan dalam masyarakat. Tidak hanya sekadar sebagai rujukan dalam hal keaagamaan. Namun, juga kerap dianggap sebagai role model dalam kehidupan sosial, bahkan politik. Maka, dalam konteks Indonesia kita melihat peran tokoh agama tidak hanya berkutat dalam ranah teologis. Tokoh agama juga berperan aktif dalam isu sosial dan politik. Bahkan, pada ...
Read more 0

Bahaya Polarisasi; Ruang Gelap Demokrasi yang Rawan Disusupi Radikalisme

Bahaya Polarisasi; Ruang Gelap Demokrasi yang Rawan Disusupi Radikalisme
Narasi
Tujuh dekade lebih bangsa ini merdeka dan dua dekade lebih hidup di alam Reformasi. Namun, problem demokrasi kita dari masa ke masa itu tetap sama. Yakni ketiadaan kelas menengah sipil (civil society) yang kritis namun tetap independen dan rasional. Dua dekade Reformasi ini memang melahirkan kelas menengah yang kritis terhadap pemerintah. Namun, kelompok ini kerap tidak independen, alias partisan. Mereka masih mudah dimobilisasi sikapnya dan eksploitasi pandangan politiknya oleh kelompok ...
Read more 0

HUT RI ke-79; Melawan Penjajahan Ideologis Berkedok Gerakan Agama

HUT RI ke-79; Melawan Penjajahan Ideologis Berkedok Gerakan Agama
Narasi
Dunia global memasuki babak baru, pasca berakhirnya kolonialisme fisik. Era penjajahan dengan agresi militer kiranya sudah berakhir. Namun, bukan berarti upaya mendominasi satu negara atau bangsa oleh negara atau bangsa lain berakhir. Kontestasi dunia memang tidak akan pernah berakhir. Akan selalu ada kekuatan yang mencoba menaklukkan dunia dibawah kekuasaannya. Maka, hari ini kita mengenal istilah perang proksi, hegemoni, dominasi, dan istilah lainnya yang sebenarnya merupakan tafsir baru atas imperialisme alias ...
Read more 0

Membaca Anatomi Sempalan JI; Antara Gerakan Tarbiyah dan Aksi Amaliyah

Membaca Anatomi Sempalan JI; Antara Gerakan Tarbiyah dan Aksi Amaliyah
Narasi
Sejak didirikan pertama kali pada 1993 oleh duo Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar, Jamaah Islamiyyah terus menjalani evolusi. Organisasi ini tidak sepenuhnya solid. Friksi internal membuat JI melahirkan kelompok-kelompok sempalan. Bahkan, Baasyir sendiri yang merupakan founder utama JI pun akhirnya menyempal dari organsiasi yang diinisiasi ya tersebut. Ia membentuk Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Tidak lama setelahnya, Baasyir juga mundur dari MMI, lalu mendirikan Jamaah Ansharut Tauhid alias JAT. Selain ...
Read more 0

Teologi Kerukunan; Beragama Tanpa Mengingkari Kemajemukan

Teologi Kerukunan; Beragama Tanpa Mengingkari Kemajemukan
Narasi
Dalam banyak hal, agama itu imajinatif. Ketika mengimani agama, seseorang harus mengimajinasikan tentang Tuhan-iblis, surga-neraka, pahala-dosa, siksa, dan lain sebagainya yang tak kasat mata. Bagaimana individu beragama mengimajinasikan ajaran agama yang dianutnya itu sangat bergantung pada tingkat intelektualitas, pengetahuan, latar belakang pendidikan, dan tentunya pengalaman spiritual yang dialaminya. Maka, imajinasi umat beragama atas Tuhan pun kerap berbeda-beda. Para sufi misalnya mengimajinasikan Tuhan itu sebagai dzat yang penuh welas asih, penyayang, ...
Read more 0

Dilema AI; Peluang atau Ancaman dalam Pemberantasan Terorisme?

Dilema AI; Peluang atau Ancaman dalam Pemberantasan Terorisme?
Narasi
Sejak awal kemunculannya, fenomena Artificial Intellegence (AI) telah memantik debat panjang bagi banyak kalangan. Mulai dari para ahli teknologi, para ilmuwan sosial, agamawan, pemerintah, swasta, sampai masyarakat umum. Ada setidaknya dua narasi yang berkembang terkait fenomena AI ini. Pertama, adalah narasi yang berpandangan optimis. Narasi ini berkeyakinan bahwa kemunculan AI adalah capaian terbesar manusia dan akan membawa peradaban modern ke arah yang lebih baik. Pandangan ini terutama diusung oleh para ...
Read more 0

Muharam; Momentum Hijrah Kebangsaan dari Ekstremisme ke Nasionalisme

Muharam; Momentum Hijrah Kebangsaan dari Ekstremisme ke Nasionalisme
Tahun baru Islam 1 Muharam kali ini umat Islam Indonesia mendapat kado istimewa. Yakni pembubaran diri Jamaah Islamiyyah, organisasi radikal ekstrem yang menjadi dalang berbagai aksi terorisme besar di Indonesia. Deklarasi pembubaran JI, dibacakan oleh Abu Rusydan pada 30 Juni lalu. Dalam deklarasi tersebut, mereka menyatakan diri bubar, kembali ke NKRI dan akan mengamalkan paham Aswaja. Pembacaan deklarasi pembubaran JI yang berdekatan dengan perayaan Tahun Baru Islam, 1 Muharam itu ...
Read more 0