Kamis, 28 Agustus, 2025
Informasi Damai
Archives by: Syukron

Syukron

0 comments

Syukron Posts

Belajar dari Tradisi Islam dalam Merawat Nalar Kritis terhadap AI

Belajar dari Tradisi Islam dalam Merawat Nalar Kritis terhadap AI
Keagamaan
Tak ada yang dapat menyangkal bahwa kecerdasan buatan, atau AI, telah menjadi salah satu anugerah paling transformatif di abad ini. Ia hadir sebagai manifestasi kecerdasan manusia yang meluas, menawarkan efisiensi, dan membuka pintu bagi kemajuan di berbagai bidang. Namun, di tengah gemuruh perayaan atas kemajuan ini, kita acap kali lupa bahwa setiap anugerah besar selalu datang dengan ujiannya sendiri. Seperti sebilah pedang yang tajam, AI memiliki dua mata: satu untuk ...
Read more 0

Cinta lah yang Merawat Keberagaman Nusantara

Cinta lah yang Merawat Keberagaman Nusantara
Narasi
Indonesia, sebuah keberagaman yang nyata, tak henti-hentinya mengajarkan kita tentang hakikat perbedaan. Bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk dirawat, dipupuk, dan pada akhirnya, disyukuri sebagai rahmat. Konsep yang telah lama digaungkan oleh ulama salaf: “perbedaan adalah rahmat”, menemukan relevansinya yang abadi di bumi Nusantara. Ini bukan sekadar ujaran kosong, melainkan sebuah penanda bahwa keragaman adalah sunnatullah dalam kehidupan sosial, sebuah keniscayaan yang harus kita dekati dengan kearifan. Namun, keragaman tak akan ...
Read more 0

Kekeliruan Istilah Ulama “Pribumi” vs Ulama “Impor”

Kekeliruan Istilah Ulama “Pribumi” vs Ulama “Impor”
Narasi
Wacana yang memisahkan ulama menjadi “pribumi” dan “impor” adalah konstruksi sosial yang lemah secara historis dan keliru secara epistemologis. Di balik istilah itu tersembunyi bias identitas, politisasi agama, dan pengaburan makna keulamaan itu sendiri. Islam tidak mengenal batas geografis dalam transmisi ilmunya. Ia menyebar lintas benua, menembus batas etnis, dan tumbuh dalam ruang kosmopolitan ilmu pengetahuan. Sejak awal, Islam di Nusantara merupakan hasil dari jaringan ulama transnasional. Para pembawa Islam ...
Read more 0

Sebuah Renungan untuk Kita tentang Pendidikan di Indonesia

Hardiknas 2025: Menjadikan Pendidikan sebagai Alat Melawan Ideologi Kekerasan
Narasi
Narasi tentang Islam Nusantara sebagai bentuk Islam yang damai, membumi, dan toleran memang menarik. Pengembangannya melalui budaya, dialog, dan penghormatan tradisi lokal disebut-sebut sebagai antitesis terhadap pemaksaan. Klaim bahwa “cinta tanah air adalah bagian dari iman” sangat populer menjadi fondasi kuat. Namun, seberapa jauh narasi ini merepresentasikan keseluruhan spektrum praktik keagamaan di Indonesia? Apakah semua institusi Islam, termasuk pesantren, secara konsisten menginternalisasi prinsip toleransi dan moderasi yang digambarkan, ataukah ada ...
Read more 0

Kyai di Persimpangan Zaman

Agama (Tidak) Bisa Dipisahkan dalam Politik?
Narasi
Saat ini kita dihadapkan pada kondisi yang serba instan. Mendapatkan ilmu adalah hal instan. Mendapatkan gelar ustadz juga bisa didapat dengan instan. Apakah kita masih butuh kiyai? Melihat peran-peran kiyai di masa lalu bisa didapat dan diakses dengan mudah di masa sekarang. Jika validasi atau fatwa, bisa kita dapatkan dari sebuah utas di twitter atau threads. Motivasi, juga bisa kita dapatkan dari quotes di tiktok. Masihkah figur kiyai memiliki tempat ...
Read more 0

Doktrin: Pilar Kokoh Keimanan?

Doktrin
Keagamaan
Dalam Islam, doktrin adalah ajaran dasar yang bersumber dari Allah swt. dan Nabi Muhammad saw. Ia bersifat baku, mutlak, universal, dan tidak berubah. Inti doktrin Islam mencakup tiga pilar utama: Aqidah, Syariah, dan Akhlak. Aqidah adalah keyakinan hati yang kokoh terhadap rukun iman, seperti keesaan Allah (Tauhid), malaikat, kitab, rasul, hari akhir, serta qada dan qadar. Penanaman Tauhid sejak usia dini sangat fundamental sebagai asas penerimaan ibadah dan penggerak utama. ...
Read more 0

Membumikan Kaidah Fikih dalam Kebijakan dan Menjaga NKRI

Membumikan Kaidah Fikih dalam Kebijakan dan Menjaga NKRI
Keagamaan
Pada 18 Agustus 1945, hanya sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengambil keputusan krusial: menghilangkan tujuh kata dari Piagam Jakarta, yakni, “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Langkah ini, yang di kemudian hari sering diperdebatkan, sesungguhnya merupakan manuver politik yang cerdas, demi menghindari potensi disintegrasi di wilayah timur Nusantara yang mayoritas non-Muslim. Dalam kacamata fikih siyasah, keputusan kompromistis ini adalah manifestasi konkret dari sebuah kaidah fikih: dar’ul ...
Read more 0

Ulama dan Media Perlu Beriringan di dalam Masa-masa Kekacauan Informasi

Ulama dan Umara Perlu Bergandengan Tangan Menjaga Persatuan dari Manipulasi Media Radikal
Kebangsaan
Ketika kita menatap panggung dunia yang penuh gejolak hari ini, ingatan saya sebagai sejarawan kerap terlempar pada sebuah peristiwa fundamental yang mengoyak jantung peradaban Islam di masa formatifnya. Saya tidak merujuk pada perang melawan imperium luar, melainkan sebuah tragedi internal yang jauh lebih menyakitkan. Peristiwa ini bermula dari riak-riak ketidakpuasan yang dipolitisasi, disebarkan melalui desas-desus dari pusat-pusat garnisun militer seperti Kufah, Basrah, dan Fustat, hingga akhirnya meledak menjadi pembunuhan Khalifah ...
Read more 0

Kurban dan Penyembelihan Fanatisme: Refleksi Filosofis dan Historis

Kurban dan Penyembelihan Fanatisme: Refleksi Filosofis dan Historis
Keagamaan
Dalam samudra intelektual Islam, setiap ritual ibadah adalah sebuah tindakan semiotik berlapis, sebuah tanda yang menyimpan dimensi esoteris (batiniyyah) yang jauh melampaui formalisme lahiriahnya. Ibadah kurban, yang kita rayakan setiap Idul Adha, adalah salah satu contoh paling agung. Ia bukan sekadar penyembelihan hewan, melainkan sebuah diskursus mendalam tentang hakikat pengorbanan, dekonstruksi fanatisme, dan penegasan kembali mandat primordial manusia sebagai Khalifah fil Ardh (wakil Tuhan di muka bumi). Secara etimologis, kata ...
Read more 0

Jejak Langkah Preventif: Saddu al-Dari’ah sebagai Fondasi Pencegahan Terorisme

Jejak Langkah Preventif: Saddu al-Dari’ah sebagai Fondasi Pencegahan Terorisme
Keagamaan
Dalam hamparan sejarah peradaban manusia, upaya untuk mencegah malapetaka sebelum ia menjelma menjadi kenyataan bukanlah sebuah konsep baru. Jauh sebelum istilah “pre-emptive strike” atau “preventive action” populer dalam diskursus keamanan modern, peradaban Islam telah meletakkan dasar filosofis dan yuridis yang kokoh untuk tindakan pencegahan, yakni melalui prinsip saddu al-dari’ah. Secara etimologis, frasa Arab saddu al-dari’ah (سد الذريعة) tersusun dari dua kata: sadd (سدّ) yang bermakna menutup, menghalangi, atau membendung, dan ...
Read more 0