Selasa, 14 Oktober, 2025
Informasi Damai
Archives by: Syukron

Syukron

0 comments

Syukron Posts

Merawat Ruang Publik Kita

Menjadikan Media Sosial Sebagai Ruang Publik Virtual
Narasi
Ruang publik, baik yang bersifat fisik maupun virtual, adalah wadah tempat peradaban bertemu. Ia bukan sekadar jalanan atau forum digital, melainkan cerminan dari kehidupan bersama sebuah bangsa. Di sinilah gagasan, keyakinan, dan identitas saling berinteraksi, terkadang dalam harmoni, terkadang dalam gesekan. Pertanyaan fundamental yang relevan dalam konteks keindonesiaan adalah: bagaimana memastikan ruang publik tetap inklusif, di mana setiap individu dan kelompok merasa aman dan terwakili? Dalam pandangan Islam, keberagaman agama ...
Read more 0

Membaca Ulang Jihad ala Gen Z

Photo 2025 09 16 13.30.45
Narasi
Ketika berbicara tentang jihad, kerap kali kita terjebak dalam narasi yang sempit dan reduktif, seolah ia hanya perihal pertumpahan darah dan gejolak di medan perang. Padahal, jika kita telaah lebih dalam, seperti yang ditunjukkan oleh Ibn Qayyim al-Jawziyyah, spektrumnya jauh melampaui itu. Bagi saya, esensi jihad adalah perjuangan untuk mendekonstruksi segala bentuk keburukan, baik yang eksternal maupun yang inheren dalam diri. Ia adalah sebuah etika perlawanan yang tak pernah usai. ...
Read more 0

Membaca Solusi Khilafah: Antara Romantisme Sejarah, Ideologisasi dan Realitas Kontemporer

Membaca Solusi Khilafah: Antara Romantisme Sejarah, Ideologisasi dan Realitas Kontemporer
Narasi
Khilafah sering kali digembar-gembor oleh sebagian kecil kelompok sebagai solusi pamungkas bagi segala permasalahan umat Islam. Ia selalu dihadirkan sebagai sebuah sistem politik ideal yang diyakini mampu mengembalikan kejayaan masa lalu. Namun, narasi yang penuh romantisme ini kerap kali mengaburkan realitas bahwa khilafah, dalam lintasan sejarahnya, bukanlah entitas tunggal yang statis yang selalu sama dan tak ada perkembangan. Sebaliknya, ia adalah konsep yang terus-menerus mengalami rekonfigurasi, konflik serta menjadi medan ...
Read more 0

Belajar dari Tradisi Islam dalam Merawat Nalar Kritis terhadap AI

Belajar dari Tradisi Islam dalam Merawat Nalar Kritis terhadap AI
Keagamaan
Tak ada yang dapat menyangkal bahwa kecerdasan buatan, atau AI, telah menjadi salah satu anugerah paling transformatif di abad ini. Ia hadir sebagai manifestasi kecerdasan manusia yang meluas, menawarkan efisiensi, dan membuka pintu bagi kemajuan di berbagai bidang. Namun, di tengah gemuruh perayaan atas kemajuan ini, kita acap kali lupa bahwa setiap anugerah besar selalu datang dengan ujiannya sendiri. Seperti sebilah pedang yang tajam, AI memiliki dua mata: satu untuk ...
Read more 0

Cinta lah yang Merawat Keberagaman Nusantara

Cinta lah yang Merawat Keberagaman Nusantara
Narasi
Indonesia, sebuah keberagaman yang nyata, tak henti-hentinya mengajarkan kita tentang hakikat perbedaan. Bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk dirawat, dipupuk, dan pada akhirnya, disyukuri sebagai rahmat. Konsep yang telah lama digaungkan oleh ulama salaf: “perbedaan adalah rahmat”, menemukan relevansinya yang abadi di bumi Nusantara. Ini bukan sekadar ujaran kosong, melainkan sebuah penanda bahwa keragaman adalah sunnatullah dalam kehidupan sosial, sebuah keniscayaan yang harus kita dekati dengan kearifan. Namun, keragaman tak akan ...
Read more 0

Kekeliruan Istilah Ulama “Pribumi” vs Ulama “Impor”

Kekeliruan Istilah Ulama “Pribumi” vs Ulama “Impor”
Narasi
Wacana yang memisahkan ulama menjadi “pribumi” dan “impor” adalah konstruksi sosial yang lemah secara historis dan keliru secara epistemologis. Di balik istilah itu tersembunyi bias identitas, politisasi agama, dan pengaburan makna keulamaan itu sendiri. Islam tidak mengenal batas geografis dalam transmisi ilmunya. Ia menyebar lintas benua, menembus batas etnis, dan tumbuh dalam ruang kosmopolitan ilmu pengetahuan. Sejak awal, Islam di Nusantara merupakan hasil dari jaringan ulama transnasional. Para pembawa Islam ...
Read more 0

Sebuah Renungan untuk Kita tentang Pendidikan di Indonesia

Hardiknas 2025: Menjadikan Pendidikan sebagai Alat Melawan Ideologi Kekerasan
Narasi
Narasi tentang Islam Nusantara sebagai bentuk Islam yang damai, membumi, dan toleran memang menarik. Pengembangannya melalui budaya, dialog, dan penghormatan tradisi lokal disebut-sebut sebagai antitesis terhadap pemaksaan. Klaim bahwa “cinta tanah air adalah bagian dari iman” sangat populer menjadi fondasi kuat. Namun, seberapa jauh narasi ini merepresentasikan keseluruhan spektrum praktik keagamaan di Indonesia? Apakah semua institusi Islam, termasuk pesantren, secara konsisten menginternalisasi prinsip toleransi dan moderasi yang digambarkan, ataukah ada ...
Read more 0

Kyai di Persimpangan Zaman

Agama (Tidak) Bisa Dipisahkan dalam Politik?
Narasi
Saat ini kita dihadapkan pada kondisi yang serba instan. Mendapatkan ilmu adalah hal instan. Mendapatkan gelar ustadz juga bisa didapat dengan instan. Apakah kita masih butuh kiyai? Melihat peran-peran kiyai di masa lalu bisa didapat dan diakses dengan mudah di masa sekarang. Jika validasi atau fatwa, bisa kita dapatkan dari sebuah utas di twitter atau threads. Motivasi, juga bisa kita dapatkan dari quotes di tiktok. Masihkah figur kiyai memiliki tempat ...
Read more 0

Doktrin: Pilar Kokoh Keimanan?

Doktrin
Keagamaan
Dalam Islam, doktrin adalah ajaran dasar yang bersumber dari Allah swt. dan Nabi Muhammad saw. Ia bersifat baku, mutlak, universal, dan tidak berubah. Inti doktrin Islam mencakup tiga pilar utama: Aqidah, Syariah, dan Akhlak. Aqidah adalah keyakinan hati yang kokoh terhadap rukun iman, seperti keesaan Allah (Tauhid), malaikat, kitab, rasul, hari akhir, serta qada dan qadar. Penanaman Tauhid sejak usia dini sangat fundamental sebagai asas penerimaan ibadah dan penggerak utama. ...
Read more 0

Membumikan Kaidah Fikih dalam Kebijakan dan Menjaga NKRI

Membumikan Kaidah Fikih dalam Kebijakan dan Menjaga NKRI
Keagamaan
Pada 18 Agustus 1945, hanya sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengambil keputusan krusial: menghilangkan tujuh kata dari Piagam Jakarta, yakni, “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Langkah ini, yang di kemudian hari sering diperdebatkan, sesungguhnya merupakan manuver politik yang cerdas, demi menghindari potensi disintegrasi di wilayah timur Nusantara yang mayoritas non-Muslim. Dalam kacamata fikih siyasah, keputusan kompromistis ini adalah manifestasi konkret dari sebuah kaidah fikih: dar’ul ...
Read more 0