Menjernihkan Jihad Ormas Keagamaan, Memerangi Kemungkaran Radikalisme

Menjernihkan Jihad Ormas Keagamaan, Memerangi Kemungkaran Radikalisme

- in Narasi
14
0
Menjernihkan Jihad Ormas Keagamaan, Memerangi Kemungkaran Radikalisme

Pada bulan Maret 2025 yang lalu, tepat pada bulan suci Ramadhan. Sejumlah Ormas Keagamaan di Garut melakukan sweeping warung makan yang beroperasi di siang hari pada bulan suci Ramadhan. Ormas Keagamaan tersebut bertindak arogan dengan melakukan aksi kekerasan terhadap warga yang kedapatan minum dan merekokok di warung tersebut.

Perilaku arogansi serta main hakim sendiri yang dilakukan Ormas Keagamaan ini sering-kali terjadi setiap bulan suci Ramadhan tiba. Mereka selalu menganggap, itu adalah tindakan jihad Amal Ma’ruf Nahi Mungkar di bulan suci Ramadhan. Padahal, tindakan arogansi dan main hakim semacam itu adalah tindakan yang destruktif.

Tentu, saat ini kita harus mengeliminasi segala bentuk jihad Ormas Keagamaan yang cenderung destruktif semacam itu. Kita perlu menjernihkan semangat jihad Ormas Keagamaan yang bisa membawa maslahat bagi umat. Yakni, pentingnya peran jihad Ormas Keagamaan dalam memerangi kemungkaran paham Radikalisme-Terorisme.

Paham radikalisme-terorisme adalah sebentuk kemungkaran yang harus dibasmi oleh Ormas Keagamaan. Ini adalah bentuk jihad yang benar dalam konteks keagamaan. Bahkan, peran Ormas Keagamaan sangatlah penting dalam melakukan sweeping tempat-tempat yang dijadikan tempat penyebaran paham radikalisme-terorisme.

Dengan semangat jihad memerangi kemungkaran radikalisme-terorisme, hal ini sebagai bagian dari prinsip fundamental dalam merefleksikan jihad menegakkan Amal Ma’ruf Nahi Mungkar yang sesungguhnya. Karena masyarakat bisa terbebas dari penularan paham yang bisa merusak kehormatan agama, merusak negara dan melanggar nilai-nilai kemanusiaan.

Segala bentuk prinsip jihad Amal Ma’ruf Nahi Mungkar yang cenderung arogan dan bertindak kekerasan merupakan perilaku yang keliru dan tak bisa dibenarkan. Amal Ma’ruf Nahi Mungkar bukan sebagai alat untuk bertindak angkuh, anarkis, destruktif dan justru melahirkan keresahan di masyarakat adalah tindakan yang tak bisa dibenarkan.

Di sinilah pentingnya menjernihkan semangat jihad Ormas Keagamaan itu. Dari semangat arogansi ke semangat deradikalisasi. Artinya, peran Ormas Keagamaan benar-benar terarah ke dalam semangat jihad yang jernih dan benar. Sehingga, kehadiran Ormas Keagamaan tak lagi membawa keresahan dan ketakutan pada masyarakat, tetapi kehadiran Ormas Keagamaan bisa membawa kegembiraan dan rasa damai bagi kehidupan sosial-masyarakat di tengah keberagaman.

Tak ada kebenaran dari prinsip Amal Ma’ruf Nahi Munkar itu membenarkan segala bentuk tindakan destruktif seperti main hakim sendiri dan bertindak arogan. Sebagaimana dalam konteks semangat jihad Ormas Keagamaan, seharusnya mereka berperan di tengah-tengah masyarakat sebagai organisasi kemasyarakatan yang bisa segala kemungkaran, termasuk kemungkaran paham radikalisme-terorisme itu sendiri.

Tak ada satu-pun perintah di dalam Islam yang membenarkan tindakan merusak apalagi melukai orang lain mengatasnamakan jihad keagamaan. Melakukan aksi arogan adalah tindakan yang tak bisa dibenarkan. Maka di sinilah pentingnya rekonstruksi spirit jihad Ormas Keagamaan, agar kehadirannya bisa membawa kemaslahatan, bukan membawa kemudharatan.

Keterlibatan Ormas Keagamaan dalam pencegahan paham radikalisme-terorisme dalam kehidupan masyarakat sebagai satu peluang penting yang harus kita kembangkan. Bagaimana, semangat keterlibatan aktif Ormas Keagamaan dalam mengabdikan dirinya pada agama bisa berperan dalam mencegah paham kemungkaran radikalisme-terorisme itu.

Tentunya, tak ada kebenaran jihad membela agama lalu bertindak mudharat atas kehidupan sosial-masyarakat mengatasnamakan Amal Ma’ruf Nahi Mungkar. Di sinilah pentingnya menjernihkan semangat jihad Ormas Keagamaan. Yakni kehadirannya bisa memerangi segala kemungkaran paham radikalisme-terorisme itu sendiri.

Facebook Comments