“Hai pemuda dan pemudi! Engkau pembina hari kemudian. Orang mengatakan bahwa engkau itu adalah pupuk hari kemudian. Jangan terima! Kita ini bukan sekedar pupuk. Kami lebih dari pupuk. Di dalam jiwa kami tumbuh pula masyarakat yang baru itu. Dan dalam jiwa kami tumbuh segala apa yang menjadi cita-cita bangsa kami.” Kalimat menggelora ini ditegaskan Bung Karno dalam apel besar Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1958. Pramuka merupakan gerakan kepanduan yang ...
Read more 0 Damai
Tak terasa, bulan Agustus tahun ini, kita memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-72. Meski sudah terhitung lama, kita mesti terus mengingat semangat kebersamaan para pejuang kemerdekaan tempo dulu. Tahun lalu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa ada empat tanggal besar yang saling berkorelasi sebagai tonggak lahirnya kekuatan NKRI. Pertama, tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Kedua, 5 Oktober 1945 hari lahirnya TNI (dulu bernama Tentara Keamanan ...
Read more 0 Peradaban suatu bangsa ditentukan oleh tingkat kualitas keilmuan, integritas dan kapabilitas rakyat serta pemimpinnya. Sehingga dengan keilmuan yang tangguh suatu bangsa mampu keluar dari berbagai masalah yang krusial. Termasuk dalam konteks Indonesia upaya kelompok radikalisme yang selalu merongrong keutuhan NKRI dari segala penjuru dengan dalih agama akan bisa dikalahkan. Tentu dengan prasyarat apabila kita semua memiliki komitmen nasionalisme yang kokoh untuk selalu mencintai NKRI. Kita bisa menyaksikan maraknya aksi persekusi, ...
Read more 0 Hidup dalam masyarakat bercirikan pluralisme etnisitas yang sedang mengalami proses perubahan menuju kearah negara nasionalis yang utuh memang banyak persoalan yang perlu dihadapi, baik pada tingkat lokal maupun regional atau nasional, yang bersifat multikompleks. Semua itu memiliki keterkaitan prinsip-prinsip identitas, loyalitas dan solidaritas, yang di dalam kehidupan sebagai corak bangsa Indonesia. Eksistensi satuan-satuan etnis secara etnografis telah ada jauh sebelum zaman modern. Berdasarkan deskripsi kota Malaka pada sekitar tahun 1500 ...
Read more 0 Apa yang ditegaskan oleh ulama sekaligus tokoh bangsa di atas adalah bahwa ciri dan karakter manusia Indonesia adalah berjiwa damai, titik! Namun, belakangan ini ada sekelompok kecil yang hendak mengusik perdamaian di bumi pertiwi. Entah dengan motif apa, yang jelas mereka sering menebar permusuhan, menganggap kelompok selain dirinya adalah sesat dan tidak pernah ada benarnya. Maka, dalam momentum yang pas seperti saat sekarang ini, yakni Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ...
Read more 0 “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.” Ini adalah alinea pertama dalam Pembukaan UUD 1945. Inilah khittah kemerdekaan yang sudah diproklamasikan para pendiri bangsa, yang saat itu diwakili oleh Bung Karno-Bung Hatta. Dalam khittah ini, kemerdekaan tidak mengenal yang namanya penjajahan, karena itu merusak nilai kemanusiaan dan nilai keadilan. Kalau sudah ...
Read more 0 Sejarah bangsa Indonesia tidak bisa lepas dari syair dan lagu. Para pujangga membuat sebuah syair dan di lagukan sebagai pengugah semangat jiwa raga. Semisal W.R. Soepratman dengan lagu Indonesia Raya, T. Prawit dengan lagu Mengheningkan Cipta, H. Mutahar dengan lagu Syukur, tokoh-tokoh ini menuangkan suatu semangat, pendidikan dan syukur melalui lirik-lirik karya lagunya. Lagu-lagu kebangsaan inilah sebagai penumbuh rasa kecintaan kepada bangsa. Lagu Indonesia Raya di ciptakan sebagai penanda gerakan ...
Read more 0 Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi hukum. Adanya tata aturan hukum yang berlaku tentu dalam rangka kedamaian kita bersama. Namun, hukum seolah-olah menjadi tumpul ke atas, runcing ke bawah. Para koruptor di pelihara merajalela, namun di sisi lain pencuri ayam di kampung dihakimi masa sampai babak belur. Peristiwa main hakim sendiri (vigilantisme) semacam ini tanpa sadar merusak citra negara hukum yang akhirnya terjadi ketidakdamaian negeri. Belum lagi kasus-kasus lainya yang ...
Read more 0 Memasuki usia yang ke-72, stamina bangsa ini sebenarnya telah banyak terkuras untuk dapat memahami apa sebenarnya makna keberagaman dan demokrasi. Apakah kita berhasil keluar sebagai pemenang. Bila tidak, kenapa kita tidak kembali saja kepada model pemerintahan di masa orde baru, di mana semua hal sangatlah terkontrol. Dua Pertanyaan sinis model demikian masih sering hadir dalam sejumlah ruang perbincangan. Kita pun tidak susah mendapati hadirnya sejumlah kalimat satir yang bernada hampir ...
Read more 0 Secara kuantitas, Islam menempati posisi umat terbanyak dibandingkan dengan agama lain. Dari Sabang hingga Merauke, tidak ada suatu wilayah yang pasti ada warga negara yang beragama Islam. Papua yang dihuni oleh mayoritas umat Kristiani, masih ada beberapa masjid yang berdiri. Ini menandakan bahwa negara ini memang tidak sepi dari aktivitas dakwah umat Islam. Umat Islam begitu bebas melaksanakan ajaran agamanya tanpa ada hambatan apapun. Ini berbeda dengan umat agama lain ...
Read more 0