Jumat, 29 Agustus, 2025
Informasi Damai
Archives by: Gatot Sebastian

Gatot Sebastian

0 comments

Gatot Sebastian Posts

Dialog Deliberatif dalam Riuh Pesta Rakyat

Dialog Deliberatif dalam Riuh Pesta Rakyat
Narasi
Di tengah riuh euforia Kemerdekaan Republik Indonesia, terbentang sebuah panggung kolosal yang tak pernah lekang oleh waktu: Pesta Rakyat. Dari Sabang hingga Merauke, di gang-gang sempit perkotaan hingga lapangan desa yang luas, udara dipenuhi aroma persatuan. Tawa anak-anak yang beradu cepat dalam balap karung, sorak-sorai penonton yang memberi semangat pada peserta panjat pinang, dan wajah-wajah belepotan cokelat dalam lomba makan kerupuk semua melebur menjadi sebuah mozaik kebangsaan yang indah. Pemandangan ...
Read more 0

Merdeka Berpikir ala Ki Hajar Dewantoro

Merdeka Berpikir ala Ki Hajar Dewantoro
Tokoh
Harus diakui, era digital melahirkan paradoks. Kita dibanjiri informasi, namun sering kali pikiran kita justru terkotak-kotak. Kita terhubung secara global, tetapi semakin terkurung dalam gelembung-gelembung keyakinan yang sempit. Dalam realitas yang kontradiktif inilah, pemikiran Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan kita, bukan lagi sekadar warisan sejarah, melainkan sebuah seruan mendesak yang bersifat kritis bagi siapa saja. Gagasannya soal “kemerdekaan” jiwa manusia, yang ditopang oleh pilar-pilar zelfstandig (berdiri sendiri), onafhankelijk (tidak tergantung ...
Read more 0

Fathu Makkah; Seni Mencintai Saat Ada Ribuan Alasan untuk Membenci

Fathu Makkah; Seni Mencintai Saat Ada Ribuan Alasan untuk Membenci
Keagamaan
Menurut sebagian Muslim, Fathu Makkah dilihat sebagai upaya hegemoni ofensif oleh umat Islam di daerah yang masyarakatnya dulu pernah mencela Nabi Muhammad. Konsep “penaklukan” (conquest) secara inheren menyiratkan dominasi, subjugasi, dan tak jarang, pembalasan brutal terhadap pihak yang kalah. Saat itu, narasi kekuasaan memang identik dengan pedang dan ekspansi. Peristiwa Fathu Makkah ini, secara permukaan, memiliki semua elemen dari sebuah penaklukan klasik. Namun Sirah Ibn Ishaq dan seorang akademisi seperti ...
Read more 0

Alarm dari Pemalang dan Penyakit Kronis “Kerukunan Simbolik”

Alarm dari Pemalang dan Penyakit Kronis “Kerukunan Simbolik”
Narasi
Bentrokan yang pecah di Pemalang antara massa Rizieq Shihab (“FPI”) dan aliansi PWI LS lalu adalah potret nyata dari kerapuhan tatanan sosial kita. Benturan horizontal itu juga memvalidasi penyakit kita di tengah masyarakat yaitu “kerukunan simbolik” atau passive harmony. Mari kita amati. Dua kubu sejatinya sama-sama mengusung niat yang tampak mulia. Satu pihak ingin menyelenggarakan dakwah, pihak lain merasa terpanggil untuk “menjaga kondusivitas” dan nilai Pancasila. Namun, kedua niat ini ...
Read more 0

Sudahkah Kita Kritis Memilihkan Sekolah Keagamaan untuk Anak?

Sudahkah Kita Kritis Memilihkan Sekolah Keagamaan untuk Anak?
Narasi
Pada tahun 2018, The Conversation pernah menerbitkan tulisan tentang tipologi sekolah yang rentan terpapar paham radikal. Riset ini adalah project kolaborasi Indonesia-Australia pada tahun 2017 yang berjudul asli “Are Islamic schools in Indonesia educating for or against religious extremism?”. Meskipun ini adalah penelitian lama, saya rasa isunya masih relevan hingga saat ini. Menyadur Jajak Pendapat Tim Jurnalisme Data Kompas (17/7/25), preferensi orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah swasta berbasis agama ...
Read more 0

Apakah Dakwah Apologetik adalah Budaya Kita?

Apakah Dakwah Apologetik adalah Budaya Kita?
Narasi
Harmoni lintas iman yang sudah berakar di Indonesia kerap diganggu oleh dakwah apologetik yang orientasinya adalah membenturkan konsep keimanan antar agama. Sebetulnya, biang keroknya ada pada pendekatan tekstualisme skriptural, sebuah cara pandang yang memperlakukan ayat-ayat suci seolah-olah benda mati. Teks wahyu yang sejatinya hidup dalam kekayaan konteks historis dicerabut paksa hingga menjadi dalil-dalil beku yang kaku. Ketika wahyu diperlakukan secara dangkal dan harfiah, ia kehilangan ruhnya, kebijaksanaannya, dan yang terpenting, ...
Read more 0

Apakah Normal Membiasakan Anak Hidup dalam Lingkungan Homogen?

Apakah Normal Membiasakan Anak Hidup dalam Lingkungan Homogen?
Narasi
Apakah wajar orang tua khawatir jika anak hidup dalam lingkungan yang heterogen? Di satu sisi, membiarkan anak hidup di lingkungan mono-identitas rentan mempengaruhi pandangan hidup mereka soal identitas yang lain. Tetapi di sisi lain, orang tua mungkin resah identitas anak akan terombang-ambing jika hidup dalam lingkungan yang heterogen. Dilema ini terasa begitu nyata bagi banyak orang tua di Indonesia. Kekhawatiran akan identitas anak yang luntur atau terpengaruh hal-hal negatif saat ...
Read more 0

How to Train Your Dragon dan Menjadi Viking yang Khoiru Ummah

How to Train Your Dragon dan Menjadi Viking yang Khoiru Ummah
Pustaka
Berkisah tentang Hiccup, remaja Viking yang tinggal di pulau Berk, tempat di mana bangsa Viking dan naga saling bermusuhan selama berabad-abad, Dreamworks kembali sukses dengan film How to Train Your Dragon (selanjutnya disingkat; HTTYD) yang kali ini di-remake versi live-action. Disutradarai oleh Dean DeBlois, orang yang sama di balik trilogi animasinya, versi live-action ini setia pada tulang punggung cerita aslinya. Kita kembali bertemu Hiccup, putra Kepala Suku Stoick the Vast, ...
Read more 0

Apa Dampak Buruk Konten Peperangan di Media Sosial pada Remaja?

Apa Dampak Buruk Konten Peperangan di Media Sosial pada Remaja?
Narasi
Perang Iran dan Israel akhir-akhir ini tidak hanya berdampak pada situasi geopolitik global, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait dengan paparan konten kekerasan di media sosial terhadap anak-anak. Perlindungan anak di ruang digital harus semakin diperkuat. Banyak video, gambar, dan narasi mengerikan tentang korban sipil, serangan udara, serta kekacauan di wilayah konflik beredar luas di berbagai platform digital. Konten-konten tersebut rawan dikonsumsi oleh anak-anak jika tanpa pendampingan orang dewasa. Psikolog Klinis ...
Read more 0

Grebeg Besar Iduladha, Titik Temu Dakwah Spiritual & Sosial di Yogyakarta

Grebeg Besar Iduladha, Titik Temu Dakwah Spiritual & Sosial di Yogyakarta
Kebangsaan
Sabtu (7/6/2025), empat ekor gajah yang berada di baris terdepan mengayunkan langkah kaki menuju Pura Pakualaman. Kehadiran keempat ekor gajah yang memakai ikat kepala berwarna hijau dengan logo Keraton Yogyakarta itu disambut antusias oleh warga yang berjejer di sepanjang tepi Alun-alun Utara. Cuaca panas terik tak menyurutkan niat mereka datang dan menyaksikan pelaksanaan upacara tradisi Grebeg Besar tersebut. Di antara penonton, terdapat beberapa wisatawan asing yang turut menyaksikan upacara itu ...
Read more 0