Jumat, 29 Maret, 2024
Informasi Damai
Archives by: Rachmanto M.A

Rachmanto M.A

0 comments

Rachmanto M.A Posts

Bencana dan Moral Pancasila

Bencana dan Moral Pancasila
Narasi
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) -Dwikorita Karnawati- terjadi dua kali gempa berbeda di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat 28 September 2018. Gempa pertama terjadi pukul 13.59 WIB dengan kekuatan 5,9 skala Richter dan tidak berpotensi tsunami. Sementara gempa kedua terjadi pukul 17.02 WIB dengan kekuatan 7,7 skala Richter. Pusat gempa berjarak 27 kilometer dari timur laut Kota Donggala dan berpotensi tsunami. Gelombang tsunami akhirnya terjadi dengan ...
Read more 0

Kampanye Ramah Tanpa Fitnah

Kampanye Ramah Tanpa Fitnah
Narasi
Pilpres adalah ajang memilih pemimpin yang amanah, bukan sarana untuk melecehkan dan menfitnah. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melakukan pengundian nomor urut para calon presiden RI pada Jumat (21/9/2018) malam. Pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin mendapat nomor urut 1. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan nomor urut 2. Dua hari kemudian (Minggu, 23/9/2018), di Monas, KPU secara resmi membuka kampanye pemilu 2019. Pada acara tersebut, Ketua KPU memimpin pembacaan ...
Read more 0

Edukasi Damai di Alam Maya

Edukasi Damai di Alam Maya
Narasi
Perdamaian adalah kerinduan abadi umat manusia. Dengan perdamaian, manusia menginginkan kehidupan yang damai dan sejahtera. Jauh dari ketakutan akan menjadi korban kekerasan dan kekejian kelompok lain yang biadab. Dengan perdamaian, manusia niscaya hidup dalam harmoni dan cinta kasih. Hingga seluruh mahluk berbahagia hidup dalam dunia yang satu. Namun, perdamaian nampak masih sulit diraih. Dia terus bergerak menjauh seiring dengan makin besarnya nafsu manusia untuk menguasai manusia lainnya. Meningkatnya intimidasi, konflik, ...
Read more 0

Inspirasi Perdamaian dan Persatuan dari Asian Games

Narasi
Olahraga bisa dilirik sebagai salah satu alternatif untuk menyebarkan pesan perdamaian. Sebab, olahraga mampu mempertemukan keberagaman dalam suatu arena. Menariknya, spirit kasih sayang tersebut pun bisa ditularkan ke luar lapangan. Contohnya adalah momen berharga dan menyejukkan yang hadir dalam perhelatan akbar ASIAN Games Jakarta-Palembang 2018. Pada tanggal 29 Agustus 2018, atlet pencak silat Hanifan Yudani Kusumah -yang baru saja mendapatkan medali emas- berhasil mengajak Prabowo Subianto dan Joko Widodo berpelukan ...
Read more 0

Shahifatul Madinah dan “Bani Qainuqa” Indonesia

Shahifatul Madinah dan “Bani Qainuqa” Indonesia
Narasi
Piagam Madinah (Shahifatul Madinah) adalah dokumen penting yang menunjukkan penghormatan Islam terhadap perbedaan. Di bawah kepemimpinan Rasulullah, masyarakat dengan identitas berbeda disatukan dalam sebuah komunitas bersama. Komunitas yang terdiri dari beragam golongan tetapi memiliki tujuan sama yaitu menghadirkan kedamaian dan keamanan. Kecurigaan, prasangka, dan dendam dilebur sekaligus digantikan oleh kebersamaan. Perjanjian Madinah pun memberi inspirasi mengenai urgensi persatuan antar sesama. Bahwa solidaritas harus dijunjung tinggi, sementara perpecahan wajib dibuang sejauh ...
Read more 0

Nasionalisme Digital Kaum Milenial

Nasionalisme Digital Kaum Milenial
Narasi
Caroline Tyan (2017), dalam artikelnya Nationalism in the age of social media, menjelaskan bahwa media digital merupakan penguat dari nasionalisme. Media cetak, yang membantu memunculkan negara-bangsa sebagai bentuk utama komunitas politik, dimulai pada abad 17. Media cetak tersebut merupakan sarana penyebaran ide dari beberapa pihak ke banyak pihak, sementara media internet menghubungkan secara bersamaan dari banyak pihak ke banyak pihak. Kedua jenis media ini menjadi alat konektivitas yang dikendalikan secara ...
Read more 0

Khotbah Ramah Penuh Hikmah

Khotbah Ramah Penuh Hikmah
Narasi
Pengkhotbah adalah penyampai kebaikan, bukan keburukan. Mereka bertanggungjawab memberikan nilai-nilai agama yang penuh hikmah dengan cara bijaksana. Mereka bukan pula provokator yang menyebarkan beragam ajaran kebencian. Jika ada yang berada di depan jamaah dan mengutarakan suatu hal yang jelek, ketahuilah bahwa mereka bukanlah pengkhotbah agama. Sebab agama tidak didirikan atas dasar benci dan permusuhan. Annamerie Schimmel, dalam ceramahnya di Universitas Harvard tahun 2002, menyatakan Islam kerap diperlakukan dengan buruk karena ...
Read more 0

Pilkada Menyatukan Perbedaan

Pilkada Menyatukan Perbedaan
Narasi
Politik hadir untuk menyatukan, bukan memecah belah. Dia hadir sebagai jalan untuk mencapai kesejahteraan. Dalam politik, terjadi dialektika kepentingan terkait penggunaan kekuasaan. Karena pentingnya politik ini, Aristoteles mengatakan politik adalah master of science. Baginya, pengetahuan tentang politik adalah kunci untuk memahami lingkungan. Aristoteles berpendapat dimensi politik dalam keberadaan manusia adalah dimensi paling penting. Sebab politik mempengaruhi lingkungan lain dalam kehidupan manusia. Masih menurut Aristoteles, politik bermakna mengatur apa yang seharusnya ...
Read more 0

Halalbihalal dan Syawalan Kebangsaan

Halalbihalal dan Syawalan Kebangsaan
Narasi
Bulan Syawal adalah momentum untuk merekatkan ikatan persaudaraan bangsa ini. Selama ini, akibat kekhilafan kita sebagai manusia, sering timbul kerenggangan yang mengakibatkan hubungan sesama terkesan kurang harmonis. Mirisnya, kerap sumber masalahnya adalah hal yang sepele. Tetapi akibat besarnya ego yang dimiliki, justru timbul masalah rumit. Problem tersebut sering mengalami ekskalasi hingga semakit sulit untuk dipecahkan. Maka, kita harus menyadari kebodohan yang selama ini diperagakan. Kebodohan yang bukan menjadikan negeri ini ...
Read more 0

Idul Fitri dan Momentum Persaudaraan Bangsa

Idul Fitri dan Momentum Persaudaraan Bangsa
Narasi
Lebaran atau hari raya Idul Fitri adalah salah satu peristiwa tahunan di Indonesia yang perayaannya begitu fenomenal. Meskipun Idul Fitri merupakan rangkaian peringatan keagamaan umat Muslim, tetapi kegembiraannya turut dirayakan oleh umat lain. Salah satunya adalah tradisi halal bihalal. Dalam ritual saling memaafkan ini, mengajarkan kita pentingnya menjaga harmoni kebangsaan dengan sesama. Setiap kesalahan dicoba dilebur dan dihilangkan. Sehingga saat meminta maaf, kita sering mendengar ucapan “kosong-kosong”, “nol-nol” atau “sama-sama” ...
Read more 0