Surga yang Diimpikan

Surga yang Diimpikan

- in Keagamaan
1974
0

Surga adalah sebuah tempat atau taman yang disediakan oleh Allah Swt di hari akhirat nanti untuk hamba-hambanya yang diridhohinya dari mereka yang beriman, beramal saleh dan mendapat predikat terbaik di sisi Allah karena amal perbuatannya ketika ia masih hidup di dunia ini seperti para syuhada, siddiqqiyyin dan mereka yang bertaqwa dan beriman dengan sesungguhnya. Kebenaran tentang surga adalah bagian dari kategori ghaibiyyat (hal-hal yang ghaib) yang harus diimani oleh seseorang yang telah beriman kepada Allah yang memiliki derajat yang sama dengan mengimani kebenaran tentang neraka yang disediakan bagi hamba-hambanya yang durhaka dan beberapa hal ghaib lainnya.

Para penghuni surga akan disediakan berbagai kenikmatan di dalamnya yang tidak pernah mereka rasakan di alam dunia mulai dari makanan, minuman, tempat istirahat, tempat bersantai, bidadari-bidadari yang cantik dan berbagai fasilitas lainnya yang memanjakan penghuni surga. Al-Quran banyak menceritakan tentang suasana dalam surga yang akan dialami oleh setiap penghuninya, bahkan menjelaskan bahwa manusia saat itu akan tetap bisa bertemu dengan teman-temannya di dunia ini dan bertukar cerita tentang apa yang mereka alami termasuk teman- temannya yang tidak masuk ke dalam surga. Sebagaimana diceritakan dalam surah Al-Saffat ayat 50-61 dan dalam Surah Arrahman Ayat 56 dan 72 serta Hadis Rasulullah Saw tentang apa yang ada dalam surga yang artinya bahwa “Dalam surga terdapat sesuatu yang tidak pernah dilihat dengan mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbesit dalam hati”. Tidak satupun yang dapat mengukur betapa indahnya dan nikmatnya surga itu dan sebaliknya juga betapa perih dan dahsyatnya siksaan di neraka itu.

Dalam Islam terdapat sejumlah syarat yang telah diletakkan agar seseorang dapat masuk surga setelah meninggal dunia. Syarat tersebut antara lain adalah mereka yang istiqamah terhadap ajaran Islam dan tuntutan Rasulullah Saw untuk senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah dan Nabinya dan menjauhi seluruh larangannya, beramal soleh dan berbuat baik kepada kedua orang tua dan orang-orang di sekitar kita serta membelanjakan sebagian dari harta yang dimiliki untuk kepentingan agama dan kepentingan umum. Namun, perlu diingat bahwa syarat-syarat tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak, karena sesungguhnya urusan surga atau neraka adalah hak prerogatif Allah Swt. Semuanya tergantung ridho Allah kepada siapa saja hamba-hambanya yang akan dimasukkan ke dalam surga nanti di hari kemudian.

Karena itulah, Rasulullah senantiasa menuntun umatnya agar konsisten terhadap syarat-syarat yang telah diletakkan dalam agama sehingga Allah dapat meridhohi hambanya nanti untuk masuk ke surganya setelah ia meninggal. Rasulullah Saw bersabda “Setiap di antara umatku akan masuk Surga kecuali mereka yang tidak mau. Para Sahabat mengatakan siapakah mereka yang tidak mau wahai Rasulullah?. Rasulullah menjawab : barang siapa yang mentaatiku maka dia akan masuk surga dan barang siapa yang mendurhakaiku, maka sesungguhnya mereka itulah yang tidak ingin masuk surga. (HR: Imam Bukhari).

Mentaati semua perintah-perintah Rasulullah dan menghindari semua yang dilarang merupakan bagian yang tak terpisahkan untuk mencapai keridhoan Allah agar nantinya Allah akan memasukkan kita ke dalam surganya. Seseorang masuk surga atau tidak masuk hanya akan dapat diketahui oleh mereka yang bersangkutan setelah meninggal, karena perkara masuk surga atau tidak adalah perkara akhirat. Artinya semua yang terkait dengan ghaibiyyat hanya akan dapat diungkapkan nanti setelah memasuki alam akhirat. Oleh karena itu, jika seseorang yang hidup mengklaim bahwa ia mencium aroma harum saudaranya saat ia meninggal atau melihat saudaranya tersenyum saat dimasukkan ke dalam kuburan atau atau anggapan lainnya sesungguhnya yang demikian itu tidak lebih sebagai motivasi saja karena yang akan merasakan nikmatnya dan indahnya surga atau neraka adalah yang meninggal bukan mereka yang hidup.

Masuk surga setelah di hari akhirat nanti adalah impian setiap mukmin karena di situlah makna hidup yang hakiki dan yang tak berakhir. Berbagai cara yang dilakukan oleh seseorang agar nantinya termasuk penghuni surga. Ada yang konsisten menjalankan perintah-perintah Allah dan Rasulnya dengan mengedepankan ibadah dan hubungan sosial yang baik seperti banyak bersadaqah ke masjid dan panti-panti yatim piatu, menyumbangkan sebagian hartanya yang diperoleh secara halal dan juga ada yang hanya khusyu’ beribadah dan sepenuhnya meninggalkan hidup duniawi untuk kepentingan akhiratnya.

Di sisi lain, ada juga yang berjuang dengan kemampuan pengetahuan yang dimiliki untuk kebaikan umat dan masyarakat di sekitarnya baik melalui pemikiran atau dakwah serta tulisan-tulisan inspiratif, sehingga pada gilirannya dapat mengajak orang lain berbuat baik terhadap dirinya, keluarganya dan masyarakat di sekitarnya yang disebut sebagai bagian dari amal jariyah. Tapi yang aneh bin ajaib dan tidak ada dalam tuntunan agama adalah jika seseorang melakukan tindak kekerasan seperti membom bunuh diri dengan harapan agar mati syahid, sehingga nantinya akan masuk surga.

Wallahu a’lam bisshawab

Facebook Comments