Kamis, 28 November, 2024
Informasi Damai
Damai

Damai

Sosial Media: Wadah Menambah Amal Kebaikan, Bukan untuk Menambah Dosa

Sosial Media: Wadah Menambah Amal Kebaikan, Bukan untuk Menambah Dosa
Narasi
“Di dunia maya, kita pun perlu selalu ingat firman-Nya: Dan, jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (Q.5:2).” (Gus Mus) Pentingnya cerdas bermedia sosial di zaman yang serba paket data ini, tentu harus diutamakan. Mengingat, telah seabrek pelanggaran terjadi seperti; provokasi, hoax, hasutan, hinaan, tipuan, cemooh, ancaman, dan bahkan ujaran kebencian demi kebencian. Mengapa suasana sosmed seakan-akan sangat kejam? Bahkan, hampir tak menemukan kesejukan, ketenteraman. Hancur berantakan lantaran tingkah yang ...
Read more 1

Urgensi Kepemimpinan Santri Menjawab Tantangan Kebangsaan

Urgensi Kepemimpinan Santri Menjawab Tantangan Kebangsaan
Narasi
Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober 2018 merupakan peringatan yang ke-4 setelah ditetapkan oleh Presiden Jokowi melalui Keppres Nomor 22 tahun 2015 lalu. Peringatan yang bertemakan ‘Bersama Santri Damailah Negeri’ ini harus lebih substansial, bukan hanya untuk mengenang santri pernah ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan saja, tetapi untuk memacu spirit santri untuk terus mengisi kemerdekaan agar sampai pada cita-cita yang diinginkan bangsa ini. Karenanya momentum HSN kali ini ...
Read more 1

Kaum Muda dan Narasi Media Sosial

Kaum Muda dan Narasi Media Sosial
Narasi
Perilaku masyarakat dalam bermedia sosial terlihat memprihatinkan. Media sosial tidak digunakan secara arif untuk menyampaikan kebenaran dan penghormatan, melainkan untuk menyebarkan fitnah dan hujatan. Satu peristiwa kecil, melalui media sosial, bisa diframing dalam berbagai bentuk. Tindakan positif, dapat dipelintir menjadi perbuatan negatif. Sementara aktivitas negatif, bisa dibingkai sebagai hal positif. Orang yang berbuat baik, mendadak bisa dituduh sebagai perusak. Sementara orang yang tidak baik, dapat dianggap orang terhormat. Kebenaran benar-benar ...
Read more 1

Nyali Pemuda Masa Kini

Nyali Pemuda Masa Kini
Narasi
Masa depan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas pemudanya. Generasi muda menjadi tolak ukur keberhasilan suatu negara. Karena di tangan merekalah nasib suatu bangsa ditentukan dan dipertaruhkan. Kini, Indonesia merindukan sosok pemuda yang bernyali besar, cerdas, bergerak, bermental baja, dan bertekad mengeluarkan bangsa Indonesia dari penjajahan dan kebodohan. Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari peran para pemuda. Keteguhan hati dan semangat juang mereka, benar-benar mengantarkan bangsa Indonesia ke depan ...
Read more 1

Bermedia Sosial dengan Semangat Sumpah Pemuda

Bermedia Sosial dengan Semangat Sumpah Pemuda
Narasi
Pemersatu dan perekat adalah dua kata kunci yang bisa diambil dari peristiwa sumpah Pemuda. Peristiwa bersejarah ini, yang pada awalnya pada terjadi 28 Oktober 1928 silam menjadi momentum bagi seluruh lapisan masyarakat dengan menjadikan bertumpah darah, berbangsa, dan berbahasa yang satu sebagai sebuah semangat besar. Dengan Sumpah Pemuda, tumbuh persatuan, nasionalisme, dan rasa kebangsaan yang pada akhirnya para pemuda mempunyai semangat untuk terus memperjuangkan Indonesia. Sumpah pemuda sudah berhasil memporak-porandakan ...
Read more 1

Tumpas Kebohongan dengan Cerdas Bermedia Sosial

Tumpas Kebohongan dengan Cerdas Bermedia Sosial
Narasi
Perkembangan teknologi yang sangat pesat berpengaruh besar pada tatanan kehidupan seseorang. Percaya ataupun tidak, sebelum tidur sampai dengan bangun, hal yang paling utama di cari sekarang ialah HP. Karena era millennial informasi dapat diakses dengan cepatnya. Baik itu pemahaman yang positif ataupun yang negatif dalam aspek kehidupan. Bisa dikatakan media sosial sudah menjadi kebutuhan pokok bagi banyak orang. Hal ini juga tidak lepas dari banyaknya jejaring sosial yang sangat mudah ...
Read more 0

Pemuda dan Sumpah Menangkal Hoax

Pemuda dan Sumpah Menangkal Hoax
Narasi
Kami Putra-putri Indonesia menjunjung Bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Demikianlah, penggalan sumpah para pemuda kala itu tentang betapa penting menjaga Bahasa peratuan Bahasa Idonesia. Sumpah tersebut merupan komitmen para pemuda saat itu untuk mempersatukan Negara Indonesia dengan Bahasa Indonesia. Dalam konteks sekarang, komitmen tersebut juga dapat direalisasikan oleh para pemuda masa kini, yaitu dengan menangkal penyebaran berita bohong (hoax) dan maraknya ujaran kebencian yang berimpilkasi pada relasi sosial antar anggota masyarakat. ...
Read more 0

Urgensi Pendidikan Politik Digital

Urgensi Pendidikan Politik Digital
Narasi
Selain politik uang, ancaman menguatnya wacana seksional dan identitas seperti ujaran kebencian, sikap sektarianisme, informasi hoax, fitnah hingga pemutar-balikan fakta patut diwaspadai. Sebab, kampanye berbasis SARA dan upaya adu domba antar anak bangsa akan lebih berbahaya, karena dampak yang ditimbulkan tentu sangat besar dan panjang. Bahkan bisa meninggalkan luka psikologis yang belum tentu sembuh, meski kontestasi politik telah berakhir. Apalagi saat ini hadirnya media sosial tentu sangat berpengaruh. Dikarenakan media ...
Read more 0

Adu Domba di Media Sosial dan dalam Sejarah

Adu Domba di Media Sosial dan dalam Sejarah
Narasi
Adu domba dan fitnah kian merajalela, lebih-lebih di jagat media sosial. Sebagai media sosial, informasi sering kali hanya singkat. Hal ini, bisa terjadi karena media sosial bukan alat untuk menggali informasi secara mendalam, namun sekadar media “tatap muka” sebagaimana orang berbincang dengan rekan. Namun demikian, dari “obrolan” yang ada di media sosial, banyak orang yang meyakini informasi yang didapat. Padahal, tidak sedikit dari mereka memanfaatkan media sosial sebagai pembentuk opini ...
Read more 0

Tanyakan 3 Hal Ini untuk Menghindari Provokasi di Media Sosial

Tanyakan 3 Hal Ini untuk Menghindari Provokasi di Media Sosial
Narasi
Ketika melihat fenomena pembakaran bendera pada hari santri, banyak provokasi yang muncul dari media sosial. Provokasi untuk melakukan penghakiman terhadap pelaku pembakaran bendera, hingga provokasi agar terjerumus pada kebencian terhadap kelompok agama. Bagi orang yang tidak mempunyai afiliasi terhadap kelompok agama tertentu, misalnya NU, Muhammadiyah dan lain sebagainya ia aka mudah terprovokasi terhadap propaganda untuk melakukan kebencian. Bagi penulis, saat ini ada sebagian kelompok yang memanfaatkan simbol agama untuk merusak ...
Read more 0