Jumat, 22 November, 2024
Informasi Damai
islam

islam

Islam Bahrawi : Belajar dari Negara Penuh Konflik dan Perang Saudara, Indonesia Harusnya Bersyukur Mempunyai Pancasila

Wawancara
Juni telah dicanangkan sebagai Bulan Pancasila sebagai momentum peringatan lahirnya Pancasila pada 1 Juni. Di tengah peringatan tersebut, muncul propaganda dari kelompok radikal tentang kegagalan pemerintah dalam menyejahterakan rakyatnya. Kegagalan itu bersumber dari faktor fundamental, yakni Pancasila. Mereka menganggap Pancasila dan sistem bernegara ini mendorong lahirnya korupsi, kemiskinan dan langgengnya oligarki di Indonesia. Apabila dilihat secara mendalam, propaganda kegagalan Pancasila ini akan berujung pada satu tawaran solusi, yakni khilafah. Bagaimana ...
Read more 0

Membandingkan Pancasila dengan Khilafah dalam Al-Qur’an

Keagamaan
Selama ini, gempuran kelompok radikal selalu mengklaim Pancasila tidak islami dan dianggap tidak sejalan dengan Islam dibanding khilafah. Anggapan yang semacam ini tentu tidak bisa kita biarkan sebagai kebenaran doktrin teologis terhadap masyarakat. Jadi, Saya rasa penting sekali untuk meninjau nilai-nilai pokok dalam membangun negara di dalam Al-Qur’an. Lalu, kita bangun tolak-ukur penilaian (membandingkan) seberapa islami Pancasila dengan khilafah itu? Di dalam Al-Qur’an sendiri, tidak ada satu-pun ayat yang menjelaskan ...
Read more 0

Dinilai dari Segi Manapun, Dalam Konteks Indonesia Pancasila Jauh Lebih Baik dari Khilafah

Narasi
Berbagai sorot mata ketika mengetik Pancasila dan khilafah di gadget pastinya akan ditawarkan dengan pro dan kontra antara keduanya. Terlepas dari politik yang dimainkan oleh pendukung khilafah yang berusaha merebut kekokohan Ideologi Pancasila, sebenarnya masyarakat juga lebih banyak pro dengan Pancasila. Sedangkan khilafah hanya segelintir manusia yang kebetulan eksis di media sosial dengan pemikirannya yang kontra dengan keragaman yang ada di bangsa Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari konteks sejarahnya ...
Read more 0

Menelaah Buku “Kontroversi Khilafah: Islam, Negara, dan Pancasila”

Pustaka
Buku Kontroversi Khilafah: Islam, Negara, dan Pancasila merupakan karya yang ditulis oleh para cendekiawan muslim Indonesia sebagai tanggapan oknum yang ingin mendirikan Negara Islam di Indonesia. Para cendekiawan muslim dengan sangat tegas menolak paham-paham yang merong-rong komitmen bangsa Indonesia (Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika). Tentu penolakan tersebut berdasarkan sejarah, fakta, logika dan konteks. Memang, agama adalah hal yang sangat urgen bagi kehidupan masyarakat. Agama mampu menjadi motor ...
Read more 0

Khilafah; Solusi Alternatif atau Wacana Destruktif bagi Pancasila?

Narasi
Upaya mendelegitimasi Pancasila tampaknya tidak pernah mereda. Berbagai narasi dipakai untuk melemahkan kepercayaan publik pada ideologi bangsa tersebut. Narasi yang umum dipakai adalah persepsi bahwa Pancasila tidak sesuai dengan ajaran Islam. Persepsi ini sengaja dibangun untuk membentuk opini negatif tentang Pancasila di kalangan umat Islam. Belakangan, muncul narasi yang menyebutkan bahwa Pancasila menjadi sumber yang memicu kemiskinan, oligarki, dan korupsi. Penerapan Pancasila, dianggap oleh para pengasong khilafah sebagai faktor yang ...
Read more 0

Membantah Tudingan Pancasila Sebagai Pemicu Kemiskinan, Korupsi, dan Oligarki

Narasi
Tudingan dan serangan dan terhadap Pancasila seolah tidak pernah surut. Tudingan paling umum yang kerap digaungkan adalah narasi bahwa Pancasila bertentangan dengan ajaran Islam. Pancasila disebut sebagai hasil pemikiran manusia yang tidak suci dan berbeda dengan doktrin agama yang suci dan dijamin kebenarannya oleh Allah. Belakangan narasi ini pun terbantahkan dengan sendirinya lantaran kian banyak umat Islam yang memahami korelasi positif Islam dan Pancasila. Alhasil, muncul kesadaran bahwa Pancasila memiliki ...
Read more 0

Baiat Hanan Attaki dan Urgensi Dakwah Moderasi Digital

Narasi
Dibaitnya Ustad Hanan Attaki masuk ke organisasi Nahdlatul Ulama oleh Kiai Haji Marzuki Mustamar seketika menjadi perbincangan publik. Mengingat sebelumnya Hanan Attaki dianggap sebagai salah satu pendakwah milenial yang masuk kategori radikal. Pendiri gerakan pemuda hijrah ini mengucapkan baiat “login” ke NU pada acara halal bihalal 1444 H Keluarga Besar Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek di Kota Malang. Setidaknya ada lima isi baiat yang diucapkan oleh Ustad Hanan Attaki. Pertama, ia ...
Read more 0

Meneladani Corak Dakwah Kebangsaan K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari

Tokoh
Berbagai portal media sosial baru-baru ini gempar oleh berita tentang Ustad Hanan Attaki yang hijrah masuk NU dan mengamini paham Aswaja. Kejadian viral ini seharusnya membuka mata para pendakwah milenial lain yang notabene banyak pengikutnya untuk meneladani bagaimana corak dakwah kebangsaan dua sosok ulama besar yaitu K.H. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah) dan KH. Hasyim Asy’ari (Pendiri NU). Sebagaimana disebutkan Nurhadi (2017), K.H. Ahmad Dahlan telah meletakkan pondasi nasionalisme dengan memasukkan ...
Read more 0

Politik Programatik dan Program Persatuan Pasca Lebaran

Narasi
Setelah berakhirnya bulan Ramadan, semangat persaudaraan yang terjaga selama puasa tidak boleh berhenti. Sebaliknya, semangat tersebut harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan, terutama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menghadapi tahun politik di Indonesia. Data menunjukkan bahwa semangat persaudaraan dapat terus melanggengkan di masa pasca Ramadan, dan dapat menjadi faktor penting dalam membangun kesatuan dan persatuan bangsa. Menurut survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, sebanyak 81,9% responden ...
Read more 0

Intoleransi Beragama dan Urgensi Pengarusutamaan Moderasi Pasca Ramadan

Narasi
Penolakan izin terhadap Ormas Muhammadiyah dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Fitri “lebih awal” oleh pemerintah Wali Kota Pekalongan dan Sukabumi menjadi bentuk Intoleransi beragama. Padahal perbedaan pendekatan dalam penentuan hari raya antar Ormas sudah sejak lama terjadi, tak heran hal ini menjadi problem sosial-keagamaan yang bisa mengancam realitas ke-Indonesiaan di masa depan. Jika dibiarkan hal itu akan semakin membuat kemunduran kualitas keberagaman dan mampu menyebabkan disharmoni di masyarakat. ...
Read more 0