Senin, 25 November, 2024
Informasi Damai
sara

sara

Media Distancing dalam Perspektif Ilmu Hadis

Media Distancing dalam Perspektif Ilmu Hadis
Narasi
Beragam peristiwa dalam kehidupan masyarakat melahirkan bergam opini. Hal tersebut menjadikan kehidupan masyarakat terkooptasi dan cenderung merugikan bagi keberadaan ummat manusia. Kerugian tersebut tidak saja rekatnya dimensi kemanusiaan persaudaraan di antara manusia dalam keluarga dan masyarakat melainkan juga dalam dimensi lain yakni harta benda dan kerusakan infrastruktur lainya serta bangunan fisik tertentu bahkan korban jiwa. Pelajaran kasus Papua dan Manokwari menjadi bagian yang harus dijadikan instropeksi. Sehingga, korban jiwa dan ...
Read more 0

Media distancing dan literasi keluarga; Meredam kepanikan di tengah infodemik corona

Media distancing dan literasi keluarga; Meredam kepanikan di tengah infodemik corona
Narasi
Dari hari ke hari, grafik korban virus COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Data terbaru, pada tanggal 31 Maret korban corona di Indonesia mencapai 1.528 kasus positif, 81 sembuh, dan 136 meninggal. Merespon persoalan pandemik global ini, pemerintah Indonesia melalukan beberapa upaya untuk menghentikan akselerasi penyebaran virus. Misalnya, pemerintah melarang segala bentuk perayaan keagamaan, pengalihan belajar-mengajar ke dalam sistem online, menghimbau masyarakat untuk bersikap soliter dengan physical distancing, bahkan pemerintah ...
Read more 2

Hiperrealitas Corona, Matinya Kepakaran dan Urgensi Social Media Distancing

Hiperrealitas Corona, Matinya Kepakaran dan Urgensi Social Media Distancing
Narasi
Wabah Corona yang menyerang hampir semua negara di dunia merupakan fenomema pandemi pertama sejak terjadinya revolusi dunia digital selama satu dekade belakangan ini. Maka menjadi wajar jika perhatian publik pada fenomena ini begitu tinggi mengalahkan fenomena penyebaran virus lainnya. Padahal, jika dilihat dari tingkat kematian kasus (case fatality rate) Corona masih berada di bawah virus-virus yang masih serumpun seperti MERS dan SARS. Namun, inilah risiko era digital, dimana sebuah isu ...
Read more 0

Media Distancing dan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

Media Distancing dan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Narasi
Achmad Yurianto kembali mengumumkan jumlah pasien terinfeksi virus Corona per 31 Maret 2020 bertambah 114 kasus, totalnya menjadi 1.528 kasus. Jumlah tersebut meliputi pasien yang meninggal berjumlah 136 orang, dan yang sembuh 81 orang. Ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang beraktivitas di luar rumah, dan tanpa disadari tertular virus ini. Menyadari jumlah tersebut dan kemungkinan bertambahnya jumlah kasus terinfeksi Covid-19, presiden Joko Widodo menetapkan status Darurat Kesehatan Masyarakat. Dikutip ...
Read more 0

Menertibkan Media Penyebar Infomasi Negatif

Menertibkan Media Penyebar Infomasi Negatif
Faktual
Pemberitaan di seputar virus Corona (Covid 19) sering kali membuat masyarakat ketakutan. Ini tidak lain, konten berita yang menyebar sering menakut-nakuti, berisi hoax, rumor, bahkan kadang terkesan tidak bisa dibedakan mana fakta, mana opini. Informasi mengenai Corona kebanyakan adalah informasi negatif. Media tak ubahnya sarana mencari rating yang tidak mempertimbangkan kemanusiaan dan kecemasan masyarakat akibat pemberitaan yang berlebihan. Sebagai media sudah menyadari ini. Lahirnya tagar #MediaLawanCovid19 yang disuarakan oleh puluhan ...
Read more 4

Meredakan Kepanikan Publik dengan Media Distancing

Meredakan Kepanikan Publik dengan Media Distancing
Faktual
Salah satu cara terbaik mencegah virus Corona adalah dengan mencegah kepanikan. Menjaga kepanikan tentu tidak cukup bersifat pribadi, tetapi harus dengan kolektif. Kepanikan publik bisa dihilangkan jika semua lapisan, semua aspek, dan semua informasi saling menguatkan. Bila salah satu aspek saja absen, maka akan sulit terbangun kepanikan publik itu. Salah satu aspek terpenting itu adalah informasi mengenai Corona. Informasi yang baik, mendidik, serta mempunyai empati akan sangat kuat pengaruhnya terhadap ...
Read more 0

Stop Kabar (Membuat Panik) di WhatsApp!

Stop Kabar (Membuat Panik) di WhatsApp!
Faktual
Tak dapat dimungkiri, status pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) perlu mendapat perhatian serius dari seluruh warga dunia. Namun demikian, media distancing degan maksud membatasi penyebaran informasi negatif dan tidak produktif juga perlu ditingkatkan. Jika tidak, “panik” justru menjadi masalah ikutan yang cukup serius di kalangan masyarakat. WhatsApp (WA) merupakan media sosial (medsos) yang dimiliki oleh hampir seluruh masyarakat. Siapapun dapat memproduksi sekaligus menyebarkan informasi tanpa adanya filter yang ketat. ...
Read more 1

Media Distancing dan Stop Mempromosikan Kedustaan “Ustadz” Abal-abal

Media Distancing dan Stop Mempromosikan Kedustaan “Ustadz” Abal-abal
Faktual
Pandemi corona sedang ganas-ganasnya melanda dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, sejak diumumkan pada 2 Maret lalu oleh Presiden Jokowi bahwa terdapat dua WNI yang dinyatakan positif Covid-19, hingga kini—belum genap satu bulan—jumlah warga yang positif terpapar corona terus meningkat tajam. Saat ini sudah lebih dari satu ribu orang yang positif corona. Keadaan ini tentu saja tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Terhitung sejak 2 Maret lalu, pemerintah beserta ...
Read more 0

Distraksi Media Sosial dan Efek Infodemik Corona

Distraksi Media Sosial dan Efek Infodemik Corona
Faktual
Segala jenis temuan manusia, mulai dari ilmu pengetahuan dan teknologi pastilah memiliki dua sisi yang saling berlawanan. Tidak terkecuali, media sosial yang dianggap sebagai penemuan paling penting dalam sejarah manusia modern. Kemunculan media sosial menyuguhkan berbagai kemudahan bagi manusia. Medsos mampu memangkas jarak antarindividu yang sebelumnya menjadi penghalang interaksi dan komunikasi antarmanusia. Kini, melalui media sosial, nyaris seluruh manusia dunia dapat terhubung dan berinteraksi sama lain. Melalui media sosial pula, ...
Read more 3

Mulutmu Harimaumu itu Ketika Sebar Berita Negatif

Mulutmu Harimaumu itu Ketika Sebar Berita Negatif
Faktual
Ungkapan “Jangan takut corona, tapi takulah pada Allah” yang kemudian dipropaganda oleh sejumlah media, baik tertulis maupun video daring, adalah contoh dari peribahasa “Mulutmu Harimaumu”. Artinya, segala perkataan yang terlanjur dikeluarkan oleh seseorang, apabila tidak dipikirkan dahulu akan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. “Jangan takut corona, tapi takulah pada Allah” telah menjadi narasi oleh sebagian kalangan, yang sebenarnya juga menjadi refleksi pemahaman keagamaan kita. Bahwa apa yang diyakininya ...
Read more 1