Jadikan Tahun 2019 sebagai Tahun “Bijak” dalam menyelesaikan Setiap Persoalan

Jadikan Tahun 2019 sebagai Tahun “Bijak” dalam menyelesaikan Setiap Persoalan

- in Narasi
870
1
Jadikan Tahun 2019 sebagai Tahun “Bijak” dalam menyelesaikan Setiap Persoalan

Mempunyai kesadaran penuh akan pentingnya kebersamaan tanpa ada kebencian satu sama lainnya adalah bentuk dari proses awal bagaimana kita akan melangkah menjadi pribadi yang lebih baik di tahun 2019 ini. Melangkah menjadi yang lebih baik adalah impian kita semua sebagai makhluk sosial. 2018 bukanlah segala-galanya kesalahan, namun ini hanya bagian dari keteledoran kita dalam menjawab berbagai macam persoalan yang kurang bijak, seperti; menyelesaikan masalah dengan kekerasan dan saling benci satu sama lainnya. Bijak dalam menyelesaikan setiap permasalahan adalah solusi utama untuk menjadikan masyarakat Indonesia damai dan tidak muda saling menyalahkan satu sama lainnya.

Jika di tahun 2018 kemarin kita seperti ada di alam mimpi, maka di tahun 2019 ini, saatnya kita bangun dari alam mimpi kita dengan rasa kesadaran. Tahun ini adalah waktu kita membuka lembaran baru dan mewujudkan wajah yang baru dengan membuka jiwa kita, hati kita, cakrawala kita, untuk membangun kembali ikatan silaturahmi kita yang telah lama hilang, mengikat kembali kebersamaan kita yang sudah lama terpecah belah, rasa sayang yang digantikan dengan kebencian satu sama lainnya.

Imam Al-Ghazali pernah mengatakan dalam Kitab Ihya’ al-Ulumuddin, bahwa manusia yang baik adalah manusia yang sadar dan mampu berusaha menjadi lebih baik dari kehidupan yang kemarin. Pernyataan Imam Al-Ghazali sangatlah cocok untuk kita jadikan sebagai prinsip kita dalam bernegara demi adanya perubahan yang lebih baik

Menurut Aristoteles, negara yang kuat, itu dimulai dari masyarakatnya yang kompak. Artinya, kebersamaan adalah kunci Indonesia untuk menjadi negara yang kuat dan penuh dengan masa depan yang lebih baik dari generasi ke generasi berikutnya.

Negara Indonesia adalah negara yang majemuk, terdiri dari ragam suku, agama, ras dan bahasa. Maka di tahun 2019 ini kita harus jadikan sebagai tahun untuk berlomba-lomba dalam menebar kebaikan bersama dan kesadaran dalam diri masing-masing akan pentingnya solidaritas yang baik.

Baca juga :2019: Menjadi Manusia Berkemajuan Bebas dari Kebencian

Tumbuhnya solidaritas yang baik, dimulai dengan kita saling memercayai satu sama lain, kekompakan dalam apa pun, saling menegur jika ada yang salah bukan saling menyalahkan, tebarkan antar sesama tentang kasih sayang bukan kebencian. Sehingga dengan masyarakat yang memulai kehidupan kesehariannya selalu seperti itu, niscaya kita sebagai warga Indonesia akan hidup, adil, nyaman, dan sejahtera.

Murray N. Roth bard dalam bukunya For a New Liberty menjelaskan bahwa pada dasarnya sebagian faktor negara yang lemah itu dipengaruhi oleh masyarakatnya yang ada di dalamnya. Ada fakta yang sangat menarik dari argumentasi dari seorang Roth bard, mengenai realitas masyarakat Indonesia yang dari masa orde lama hingga orde baru dan bahkan di masa kita saat ini. Baik dalam hal persoalan krisis ekonomi, kemanusiaan, dan persoalan lainnya. Hal demikian semuanya didasari oleh egoisme, dan kerakusan manusia, dan tidak bisa sedikit pun untuk membuka kesadaran dalam dirinya akan pentingnya sebuah solidaritas.

Tahun ini adalah momen yang tepat bagi kita mewujudkan wajah baru untuk Indonesia, wajah yang selama ini penuh dengan amarah kita gantikan dengan senyuman, wajah yang selama ini garang, kita ubah menjadi wajah yang selalu menebar kasih sayang antar sesama, jiwa yang penuh amarah kita luluh kan dengan rasa cinta antar sesama, karena dengan kita menumbuhkan rasa cinta dalam diri kita, niscaya pikiran dan perbuatan kita akan mencerminkan cinta dan kasih sayang. Cinta itu bebas, maka seharusnya kita saling mencintai tanpa memikirkan perbedaan, karena perbedaan itu sangat indah jika kita satukan.

Bukalah jiwa kita perlahan-lahan untuk mengikat kembali hubungan kita yang telah lama renggang, dan tunjukkan kepada seluruh dunia bahwa kita adalah negara majemuk yang tidak melupakan kebersamaan dan menjaga persatuan, saling menghormati dan rasa benci yang ada dalam diri kita dengan selalu mempunyai kesadaran akan pentingnya saling menyayangi satu sama lainnya dengan membangun solidaritas yang baik di tahun 2019 ini.

Facebook Comments