Jumat, 12 September, 2025
Informasi Damai
hoax

hoax

(Re)-Aktualisasi Rohis sebagai Media Toleransi di Sekolah

(Re)-Aktualisasi Rohis sebagai Media Toleransi di Sekolah
Narasi
Rohis (Rohani Islam) di setiap sekolah menengah sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan sebagai penunjang kegiatan siswa. Rohis merupakan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang dakwah yang cukup banyak peminatnya di sekolah. Meskipun demikian, beberapa penelitian menunjukkan, bahwa Rohis di banyak sekolah menjadi pusat penyemaian intoleransi dan menjadi media penyebaran paham keagamaan radikal-konservatif di sekolah. Hal ini dikuatkan oleh hasil penelitian dari PPIM UIN Jakarta dan UNDP Indonesia (2018), dalam ranah ...
Read more 1

Ancaman Segregasi Sosial di balik Slogan “Islam Yes, Kafir No”

Ancaman Segregasi Sosial di balik Slogan “Islam Yes, Kafir No”
Narasi
Slogan “Islam Yes, Kafir No” menjadi perbincangan hangat publik. Bermula dari kejadian di SDN Timuran Kota Yogyakarta, ketika seorang pembina Pramuka mengajarkan yel-yel anak soleh yang diakhiri dengan kalimat “Islam Yes, Kafir No”. Salah seorang wali murid yang mendengarnya pun mengadukan hal itu ke pihak sekolah. Kabar itu pun sontak viral di tengah masyarakat. Bagi orang yang 10 tahun terakhir tinggal di Yogkarta, yel-yel anak soleh yang disisipi slogan “Islam ...
Read more 1

Mencegah Intoleransi dengan Konsep Pendidikan Tan Malaka

Mencegah Intoleransi dengan Konsep Pendidikan Tan Malaka
Narasi
Pendidikan merupakan tuntunan di dalam hidup anak-anak, artinya pendidikan akan menuntun segala kekuatan kodrat pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatkan mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Hidup tumbuhnya anak-anak itu sebagai makhluk, sebagai manusia, sebagai benda hidup, dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Kekuatan kodrati yang ada pada anak-anak itu segala kekuatan di dalam hidup batin dan hidup lahir. Terlihat dari pemikiran di atas bahwa anak ...
Read more 1

Menghalau Intoleransi dari Dunia Pendidikan

Menghalau Intoleransi dari Dunia Pendidikan
Narasi
Praktek intoleransi semakin meningkat di lingkungan sekolah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dunia pendidikan kita acap kali terinfeksi oleh intoleransi agama. Survei Kemenristekdikti menyebutkan 23,4 persen siswa SMA siap berjihad menegakkan khilafah islamiyah. BIN dalam survei 2017, menyebut sebanyak 39 persen dari 15 provinsi terpapar radikalisme. Semua penelitian menunjukkan, bahwa sejak 2016 intoleransi agama di sekolah semakin meningkat. Adalah suatu fakta, bahwa radikalisme di dunia modern itu bersifat acak, global, dan ...
Read more 2

Mencegah Intoleransi di Sekolah

Mencegah Intoleransi di Sekolah
Narasi
Manusia yang tercerahkan, bukan manusia yang merendahkan. Itulah salah satu output utama dari proses penyelenggaraan pendidikan. Baik pendidikan di sekolah, maupun pendidikan di rumah. Manusia yang telah mengalami pencerahan niscaya akan memancarkan kebaikan dalam kesehariannya. Dia menjadi sumber inspirasi dan teladan. Sebaliknya, pendidikan yang gagal akan menciptakan manusia-manusia yang gemar merendahkan. Ilmu yang didapatkan bukan semakin mendekatkan dirinya kepada tuhan sehingga bisa mengimplementasikan sifat-sifat tuhan. Tetapi justru menjadikannya sebagai orang ...
Read more 1

Menyoal Tepuk Pramuka ‘Islam Yes, Kafir No’

Menyoal Tepuk Pramuka ‘Islam Yes, Kafir No’
Narasi
Seorang pembina Pramuka mengajarkan yel-yel bernuansa agama ketika praktek kursus mahir lanjutan (KML) yang diadakan Kwarcab Pramuka Kota Yogyakarta di SD Negeri Timuran, Kota Yogyakarta pada Jumat (13/1), sebagaimana diberitakan Kumparan (13/1). Diketahui bahwa yel-yel tersebut adalah dalam bentuk tepuk pramuka Islam Yes, Kafir No. Meskipun yel-yel tersebut spontanitas dari salah satu pembina Pramuka, tetapi peristiwa ini cukup berpotensi menumbuhkan benih-benih intoleransi. Intoleransi dalam lembaga pendidikan perlu mendapatkan perhatian khusus, ...
Read more 1

Yang Berisik, Yang Berbisik: Seni Sebagai Pendidikan Toleransi Sejak Dini

Hidup Laiknya Sebuah Karya Seni
Narasi
Dalam khazanah budaya Jawa, toleransi sering disepadankan dengan istlah “tepa slira” atau lebih tepatnya “tepa sarira.” Istilah ini sebenarnya lebih mengacu pada sebentuk sikap untuk tahu diri, tepa berarti kenal dan sarira berarti diri. Secara normatif hal ini berkaitan dengan kesadaran akan orang lain yang akan tumbuh ketika orang sadar akan diri sendiri. Tentang tepa sarira atau sikap etis mengenal diri sendiri yang berujung mengenal orang lainnya dan teranyamnya keberagaman ...
Read more 0

Khalifah dan Dakwah Teror

Khalifah dan Dakwah Teror
Narasi
Beberapa hari lalu, surat kabar lokal menayangkan berita berjudul “Rohis SMA Negeri di Sragen Kirim Teror WA ke Siswi Tak Berjilbab”. Sontak, berita tersebut mengundang reaksi dari masyarakat, utamanya netizen. Konon, siswi yang belum berjilbab tersebut awalnya mendapatkan broadcast dari seseorang, ia pun menanggapi hal tersebut merupakan sesuatu yang biasa. Seiring berjalannya waktu, namun si siswi urung memakai jilbab, sehingga pesan pun datang beruntun, bahkan sampai ke level teror atau ...
Read more 0

Banjir Harus Berlalu, Kekhalifahan Harus Tumbuh

Banjir Harus Berlalu, Kekhalifahan Harus Tumbuh
Narasi
Tuhan membocorkan sebuah dialog dengan para malaikat sebelum Nabi Adam diturunkan ke bumi. “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Malaikat sempat mempertanyakan iradah itu. Tuhan menjawabnya; “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Ketika itu, Tuhan menyuruh Adam memperlihatkan kemampuannya menyebut nama-nama benda di depan malaikat. Malaikat pun tunduk, menerima iradah Tuhan. (QS: 2:30). Dari dialog Tuhan dan malaikat kita paham, di antara tujuan penciptaan manusia ...
Read more 0

Nasehat Hijau Para Agamawan di Indonesia

Nasehat Hijau Para Agamawan di Indonesia
Narasi
Al ulama’ warosatul anbiya’, para ulama adalah pewaris para nabi. Maqolah itu menjadi kekuatan tersendiri bagi para ulama atau agamawan. Pendakwah atau penceramah yang dihormati dan dijadikan panutan oleh masyarakat atas kebijaksanaan dan pesan damainya. Mereka adalah penyambung lidah para pendahulu, para nabi. Di negeri yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama ini, menjadikan masyarakat kita memusatkan segala pengilhamannya pada ajaran dan nilai agama. Bukan rahasia umum, di negeri yang percaya ...
Read more 0