Rabu, 4 Desember, 2024
Informasi Damai
Archives by: Amiruddin Mb

Amiruddin Mb

0 comments

Amiruddin Mb Posts

Proyeksikan Tahun 2018 Sebagai Tahun Persatuan Dan Kedamaian Bangsa

Narasi
Meminjam kata-kata Bung Karno tentang persatuan untuk menyelamatkan revolusi nasional sangat tepat dengan kondisi bangsa saat ini, bangsa kita akan kembali diuji seperti tiga tahun yang silam, penguatan mental kebangsaan dan nyali persatuan akan kembali dipertaruhkan dimimbar politik. Tahun 2018 sepertinya akan lebih sengit pertarungannya dibanding tahun-tahun kemeren karena bisa jadi ada misi pembalasan dari kubu yang dikalahkan tiga tahun yang lalu. kita menyadarinya bersama bagaimana pertarungan politik di indonesia ...
Read more 0

Bangun Mental Nasionalisme Menuju Indonesia Baru Tanpa Radikalisme

Narasi
Tahun baru sebentar lagi menyapa dan bergaul dengan kita dalam waktu yang cukup lama, dan tahun ini pun akan kita tinggalkan dengan penuh suka cita semoga tahun depan akan lebih baik dari pada tahun ini. Banyak cerita yang mengisahkan hiruk pikuknya bangsa kita, cerita hitam dan putih mewarnai perjalanan ibu pertiwi. Cerita itu menjadi modal dan pembelajaran penting untuk membangun indonesia baru tanpa radikalisme hingga terwujud perdamaian global. Indonesia adalah ...
Read more 0

Keteladanan Nabi adalah Cahaya Pemersatu Umat Zaman Now

Narasi
“gembira dengan Rasulullah SAW adalah perintah Al-Qur’an. Allah SWT berfirman, katakanlah, ‘dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.” Qs Yunus: 58 (Prof. Dr. Muhammad ibn Sayyid ‘Alawi ibn Sayyid ‘Abbas al-Hasani al-Makki: 1365 H- 1425 H) Dalam ayat lain Allah SWT berfirman’ dan tidak kami mengutusmu Muhammad melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (Qs Al-Anbiya: 107) maksud dari ayat tersebut menegaskan bahwa kelahiran nabi Muhammad atau biasa ...
Read more 0

KH. Wahab Chasbullah Penggagas Ukhuwah Wathaniah Menjaga NKRI

Tokoh
Konsep yang ditawarkan oleh Mbah Wahab untuk mengikat persaudaraan baik seiman maupun setanah air, adalah dengan ukhuwah wathaniyah, hubungan persaudaraan atau kerukunan dalam berbangsa dan bernegara. Dari situ kita akan mengetahu bagaimana kontribusi ulama dalam mengikat tali parsaudaraan di antara umat manusia khususnya di indonesia kala itu. Persatuan umat untuk melawan penjajah adalah modal pertama untuk membangun indonesia yang kuat serta mengusir kaum kompenni di negeri pertiwi. Mbah Wahab begitu ...
Read more 0

Santri Sebagai Patriot-Nya Negeri

Narasi
“pesantren adalah kancah untuk menggodok kader-kader muslim sejati, yang sanggup hidup di atas kaki sendiri, dan bisa turun ke bawah, bisa naik ke atas” Moh. Ilyas Ruhiyat (Rais Aam PBNU, 1994-1999) ...
Read more 0

Perang Ideologi Berantas Radikalisme di Kampus

Narasi
Baru-baru ini Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Waryono Abdul Ghafur, mengatakan pihaknya melarang pengenaan pakaian ala Arab di lingkungan kampus. Tujuannya, guna mereduksi kebiasaan mengkafirkan antar sesama mahasiswa yang beda budayanya. Waryono mengatakan itu dalam pembukaan kegiatan Dialog Pelibatan Lembaga Dakwah (LDK) dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme di kampus UIN Sunan Kalijaga, bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan ...
Read more 0

Pancasila sebagai “Kiblat” Berbangsa

Narasi
Ber-Pancasila merupakan suatu pandangan yang penuh dengan toleransi, dengan nilai yang diajarkan untuk memahami kemajemukan yang sudah lama bertapa di bumi nusantara ini. Dalil naqli-nya terdapat pada tubuh Garuda Pancasila, menjadi semboyan pemersatu umat “Bhinneka Tunggal Ika”. Dalam kajian filsafat, kebhinekaan itu merupakan metode dalam melanggengkan hubungan persaudaraan yang berbeda, menyatu dalam satu bingkai keharmonisan, berjalan bersama sesuai dengan keyakinannya masing-masing, dalam satu misi untuk kemaslahatan umat. begitulah seharusnya kebhinekaan ...
Read more 0

Meletakkan Pancasila di Tengah Arus Kebencian Kasus Rohingya

Narasi
“Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya”. (KH. Abdurrahman Wahid) Kata-kata bijak dari Gus Dur tentang bagaimana memuliakan manusia tanpa harus melihat status keagamaan yang mengikatnya. Itu harus direalisasikan dalam bentuk kemanusiaan tanpa identitas, atau marga, apalagi jabatan yang disandangnya. Lepas dari itu semua, berbagai sentimen keagamaan sering dijadikan sumbu untuk menyulut peperangan dan penindasan terhadap kemanusiaan. Dua tahun lalu, tahun 2015, ratusan orang Rohingya terombang-ambing di parairan Asia Tenggara dan tahun ...
Read more 0