Jatuhnya rezim Bashar al-Ashad di Suriah rasanya terlalu simplifikatif jika dilihat lewat kacamata agama, tetapi juga cukup kompleks sebagai sebuah realitas politik. Nyatanya, dua hal itu, agama dan politik, cukup punya kelindan satu sama lain, apalagi untuk konteks negara-negara Timur Tengah. Masalahnya, kejatuhan Bashar al-Ashad yang secepat kilat itu sekaligus membuka angin segar bagi meletupnya narasi dogmatis. Di ruang media Indonesia, kecenderungan memompa semangat kebangkitan sistem politik khilafah Islam sudah ...
Read more 0 Yasmeen Mumtaz
Yasmeen Mumtaz Posts
Di Indonesia, tokoh agama memiliki posisi strategis dalam menjaga keutuhan bangsa. Sebagai pemimpin spiritual, mereka tidak hanya bertugas membimbing umat dalam kehidupan religius, tetapi juga menjadi penjaga nilai-nilai kemanusiaan dan harmoni sosial. Dalam konteks masyarakat yang semakin plural dan terkoneksi, peran ini menjadi semakin kompleks, apalagi di era serba media. Dakwah tidak lagi sekadar disampaikan di mimbar-mimbar masjid atau majelis taklim, melainkan menjangkau ruang virtual yang penuh dinamika, tantangan, dan ...
Read more 0 Konsep politik khilafah menjadi topik menarik dalam diskusi publik, terutama di kalangan generasi muda Muslim. Bukan hanya di majelis liqo’, di media sosial khilafah sering kali digambarkan sebagai sistem politik ideal yang menawarkan keadilan, pemerintahan yang bersih, dan kesejahteraan masyarakat di bawah syariat Islam. Narasi ini memang seolah tampak indah, apalagi jika diperkuat ceramah berapi-api yang pada gilirannya membentuk imajinasi kolektif tentang utopia Islam. Meski begitu, apakah konsep ini benar-benar ...
Read more 0 Indonesia sedang memasuki periode penting dalam demokrasinya dengan pelaksanaan Pilkada serentak. Momentum ini menjadi arena politik untuk menentukan pemimpin di tingkat regional. Meski begitu, laiknya di banyak negara demokrasi lainnya, kontestasi politik di Indonesia seringkali lebih menyerupai perang narasi daripada sekadar selebrasi pemilu. Ketegangan di tengah masyarakat yang terpolarisasi, umpamanya, menjadi ladang subur bagi aktor-aktor yang memiliki kepentingan politik lain, termasuk kelompok transnasional yang menyebarkan ideologi khilafah Islam. Dalam konteks ...
Read more 0 “Energi besar Gen Z semestinya dipakai untuk memperjuangkan tegaknya Khilafah. Gen Z jangan mau dibajak oleh demokrasi yang hanya menghargai mereka menurut jumlah suaranya di TPS saja. Gen Z yang terkenal kreatif sesungguhnya akan mampu membuat berbagai terobosan baru agar pemahaman Islam kafah bisa diakses dan dipahami oleh masyarakat luas.” Sepenggal narasi tersebut lantang terdengar di sebuah artikel di platform Muslimah News. Dilihat dari teknis penyajiannya, keseluruhan artikel tersebut terbilang ...
Read more 0 Belum lama ini, saya membaca kembali buku The Death of Expertise karya Tom Nichols. Buku ini menggarisbawahi fenomena kaburnya otoritas kepakaran di era serba media. Di masa ini “sumber kebenaran” seolah-olah ada di mana-mana. Betapa tidak, teknologi komunikasi memicu ledakan sirkulasi informasi yang belum pernah sedahsyat sekarang. Masalah muncul ketika pengetahuan yang membutuhkan penalaran mendalam diringkas menjadi konten audio-visual kurang dari 60 detik. Di platform seperti TikTok, nalar kritis terancam ...
Read more 0 Membaca kembali teks Sumpah Pemuda rasanya kita perlu syukur sebab yang dibayangkan adalah persatuan, bukan penyeragaman. Persatuan mengandaikan soliditas di tengah keragaman. Sebaliknya, keseragaman menghapus peluang keberanekaan. Sumpah Pemuda 1928, karena itu, menandai tonggak persatuan bangsa, saat para pemuda Indonesia mendeklarasikan ikrar kebangsaan yang melampaui batas suku, agama, dan daerah. Namun, hampir seabad kemudian, pemuda Indonesia menghadapi tantangan baru: bagaimana semangat persatuan ini dapat dipertahankan di tengah disrupsi teknologi informasi ...
Read more 0 Fanatisme itu ibarat minuman keras yang memabukkan. Daripada aspek kebermanfaatannya, fanatisme justru lebih sering memicu kekerasan yang berujung pada kemudaratan yang lebih besar. Sejarah telah mencatat banyak contoh tragis tentang bagaimana fanatisme dapat memporak-porandakan peradaban dengan berbagai bentuk kekerasan. Perang saudara, genosida, dan terorisme adalah beberapa di antaranya. Kecenderungan manusia untuk membela sesuatu secara berlebihan tanpa mempertimbangkan rasionalitas dan dampak sosialnya sering kali memporak-porandakan tatanan sosial. Salah satu tamsil paling ...
Read more 0 Momen simbolis penuh hangat antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar bukan peristiwa biasa, terutama dalam konteks diplomasi lintas agama. Ketika Sri Paus mencium tangan Imam Masjid besar Istiqlal, balasannya rupanya tak kalah hangat. Nasaruddin Umar bersegera mencium kening pimpinan umat Katholik sedunia. Sikap saling respect itu ternyata memiliki akar sejarah tersendiri. Delapan abad lalu, selama Perang Salib (Ketiga), ada momen simbolis yang juga memperlihatkan sikap saling ...
Read more 0 September 2024 mungkin layak dikenang sebagai bulan cukup bersejarah tahun ini. Ya, Paus Fransiskus datang ke Indonesia. Ini semacam momen temu-kangen sejak terakhir kali, 35 tahun lalu, pimpinan agung umat Katholik mengunjungi negara mayoritas Muslim. Kunjungan Sri Paus jelas bukan hanya soal lawatan keagamaan. Dalam sebuah rilis berita Reuters, selama mengunjungi beberapa negara di Asia Tenggara, Paus Fransiskus akan menularkan keprihatinannya tentang perubahan iklim dan bagaimana umat beragama harus bisa ...
Read more 0