Momen simbolis penuh hangat antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar bukan peristiwa biasa, terutama dalam konteks diplomasi lintas agama. Ketika Sri Paus mencium tangan Imam Masjid besar Istiqlal, balasannya rupanya tak kalah hangat. Nasaruddin Umar bersegera mencium kening pimpinan umat Katholik sedunia. Sikap saling respect itu ternyata memiliki akar sejarah tersendiri. Delapan abad lalu, selama Perang Salib (Ketiga), ada momen simbolis yang juga memperlihatkan sikap saling ...
Read more 0 Yasmeen Mumtaz
Yasmeen Mumtaz Posts
September 2024 mungkin layak dikenang sebagai bulan cukup bersejarah tahun ini. Ya, Paus Fransiskus datang ke Indonesia. Ini semacam momen temu-kangen sejak terakhir kali, 35 tahun lalu, pimpinan agung umat Katholik mengunjungi negara mayoritas Muslim. Kunjungan Sri Paus jelas bukan hanya soal lawatan keagamaan. Dalam sebuah rilis berita Reuters, selama mengunjungi beberapa negara di Asia Tenggara, Paus Fransiskus akan menularkan keprihatinannya tentang perubahan iklim dan bagaimana umat beragama harus bisa ...
Read more 0 Sebelum 2017, propaganda ISIS di berbagai penjuru belahan dunia laksana badai gulita yang bikin orang mengelus dada, tak terkecuali Asia Tenggara. Dengan menggunakan video dan pesan dalam bahasa lokal seperti Indonesia dan Tagalog, mereka membangun jembatan digital yang menyentuh hati dan pikiran para pendukungnya di beberapa negara kawasan. Namun,di era penuh akslerasi sekarang ini semuanya segera berubah, terutama pasca Krisis Marawi. Propaganda yang dahulu begitu terkoordinasi kini tampaknya menghadapi tantangan ...
Read more 0 Istilah “mayoritas-minoritas” perlu didekonstruksi, apalagi dalam hal radikalisasi. Dua istilah itu bukan saja bermasalah secara sosially constructed, tetapi juga berdampak serius ketika dipahami secara banal oleh (calon) agen teroris. Paham mayoritarianisme bisa menjangkiti siapa saja, apalagi dalam iklim demokrasi Indonesia. Mayoritarianisme seringkali menciptakan diskriminasi terhadap mereka yang dianggap minoritas. Logikanya kurang lebih begini: karena kelompok Nganu adalah mayoritas, maka kelompok Nganu-lah yang berhak menentukan peraturan di tempat ini. Pokoknya suka-suka ...
Read more 0 Di era serba media seperti sekarang, media sosial bukan hanya menjadi sarana hiburan dan komunikasi, tetapi juga medan tempur ideologi ekstremis yang mengincar anak muda. Kasus penangkapan dua orang terduga teroris dalam dua hari berturut-turut di Solo dan Malang di akhir bulan Juli lalu, misalnya, menunjukkan betapa generasi z yang dikenal sebagai digital native tetap saja menjadi target rentan konten-konten radikal-ekstremis. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan lebih penting lagi, ...
Read more 0